top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·31 anggota

Assalamualaikum kak. Aku 28thn. Dan blm menikah. Saat ini aku tinggal dgn kedua org tua ku. Ibu ku skt stroke & diabetes sudah hampir 5 tahun. Beliau org yg sgt temprament& selalu merasa benar. Aku sedih karna orang tua yg seharusnya jd “rumah” bagi anak2nya. Tp aku merasa ibuku tdk. Dan ayah ku yg terkesan cuek. Di keadaan sakit seperti skrg, mulut nya sering sekali berucap jahat ke kel. Besar, aku, ayah ku ,kk dan jg adik ku. Aku sampai ikut program healing dr seorang ustadz terkenal dikawasan bandung. Karna merasa sendiri & stres sekali dgn sikap ibuku. Bgmn supaya aku bs melewati ini kak?


Pertanyaan oleh an****_nurs****_f_37

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh kak, Terima kasih sudah terbuka dan percaya untuk berbagi bersama kami ya kak.. MasyaAllah.. Tabarakallah.. semoga Allah naikkan derajat kakak dan keluarga dg setiap ujian yg perlu dilalui ya kak.. Semoga Allah mampukan, semoga Allah selamatkan kita dalam melaluinya dg sebaik-baik iman..


Ada dua sudut pandang yg perlu coba kita kenali di sini ya kak, bismillah.. secara bertahap kita coba amati satu persatu ya kak.. Sudut pandang pertama mari kita coba lihat dari sisi ibu yg telah berjuang kurang lebih 5 tahun menghadapi stroke dan diabetes yg diterima. Ada banyak hal yg tadinya bisa ibu lakukan secara mandiri mungkin saat ini jadi perlu bantuan untuk melakukannya ya kak, Ada pula banyak hal yg sebelumnya bisa dilakukan dg mudah, karena sakit, mungkin ada beberapa hal sederhana yg menjadi sulit untuk dilakukan atau bahkan ada hal yg disukai, namun sudah tidak dapat dilakukan karena keterbatasan dalam menajaga kestabilan kondisi tubuh dg sakit yg diderita. Kondisi kesehatan fisik kita kak, memang erat kaitannya dg kondisi kesehatan mental kita ya kak, Begitu pula sebaliknya kesehatan mental kita sangat berkaitan dg kondisi kesehatan fisik kita.


Dalam hal sakit yg dialami ibu, banyaknya keterbatasan fisik yg dialami dikarenakan sakit tersebut mau tidak mau berkaitan erat dg kondisi mental atau kondisi emosinya. Mungkin ada banyak hal atau harapan yg ingin beliau wujudkan namun belum bisa karena terkendala dg kondisinya, sehingga secara tidak sadar beliau menutut orang-orang di sekitarnya untuk memenuhi hal tersebut. Kondisi tersebut bisa jd salah satu penjelasan sikap beliau kepada anggota keluarga lain ya kak.


Kemudian apa yg bisa kita usahakan? Mencoba untu bicara dari hati ke hati ya kak, apa yg sebenarnya ibu rasakan, apa yg ibu perlukan atau butuhkan serta bantuan, pertolongan, atau bentuk perhatian apa yg sebenarnya beliau harapkan. Bisa jadi sebenarnya ibu merasa kesepian dan memerlukan dukungan anggota keluarga lain seperti sesederhana ditemani dalam menghabiskan waktu di rumah.


Sudut pandang selanjutnya mari coba kita lihat dari sudut pandang kakak ya kak, Bahwa kakak sendiri pun di sini memiliki dua peran, sebagai caregiver atau perawat dan sebagai anak. Meskipun kita telah dewasa ya kak, mau bagaimanapun rasanya kita tetap seorang anak ya kak, yg mau tidak mau masih terus mengharapkan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman dari orang tua kita.


Qodarullah wa masya'a fa'ala ya kak, satu dua kondisi kita saat ini sbg anak yg telah dewasa mau tidak mau juga berperan sbg caregiver atau perawat orang tua kita, yg mana mau tidak mau, kita yg kini bergiliran memahami kebutuhan orang tua kita, memberikan rasa aman untuk kedua orang tua kita. Penyesuaian peran ini jg mungkin jadi sesuatu yg tidak mudah pula ya kak bagi kakak sendiri, Jadi boleh silahkan kakak beri waktu untuk kakak sendiri memproses penyesuaian yg perlu dilakukan. Salah satu caranya dg mencoba mengenali kebutuhan kita sebelum kita memberikan perawatan kepada orang lain ya kak, Kita perlu mengenali kebutuhan kita sendiri terlebih dahulu atau yg juga disebut sbg self-care.


Bukan untuk egois mementingkan kebutuhan diri semata, tapi justru dg upaya kita menyadari dan memenuhi kebutuhan dasar kita, harapannya kita lebih dapat memberikan layanan atau perawatan yg lebih optimal untuk orang-orang di sekitar kita. Self-care ini bisa kita lakukan secara fisik dan mental ya kak.. Self-care dapat dimulai dg memperhatikan pola makan yg teratur, jam istirahat yg cukup, dan aktivitas fisik dalam keseharian. Self-care dalam hal kesehatan mental juga perlu dilakukan ya kak untuk menjaga kesejahteraan kakak. Self-care dalam kesehatan mental dapat dilakukan dg menerima dan mengakui serta mengapresiasi usaha terbaik yg telah kakak lakukan dalam menjalankan peran, meski masih teerlihat banyak tantangan yg perlu dihadapi.


Hal tersebut dapat dilakukan sembari melakukan latihan relaksasi ya kak untuk hasil yg lebih optimal.. Latihan ini dapat dirasakan manfaatnya ketika kita lakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi, sore, maupun malam saat menjelang tidur, atau kapanpun saat kakak dapat melakukannya secara aman tanpa ada gangguan kurang lebih 3-5 menit. Latihan ini dapat kakak lakukan dg mengambil posisi duduk yg nyaman, punggung tegak, dapat dilakukan dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup.


Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Lakukan latihan ini selama beberapa saat dg penuh kesadaran hingga tubuh dan perasaan kakak terasa lebih tenang ya kak. Ikhtiar selanjutnya yg dapat kita lakukan ialah mengupayakan untuk membangun support system ya kak. Support system ini fungsinya untuk menguatkan dan mendukung kakak dalam menjalankan fungsi keseharian kakak.


Harapannya kakak dapat release emosi, menyampaikan apa yg kakak rasakan, serta mendapatkan dukungan yg kakak butuhkan. Untuk itu, kakak perlu untuk membuka diri pada teman yg dapat dipercaya atau cukup dekat ya kak. Teman yg sekiranya kakak nyaman untuk menyampaikan uneg-uneng dan teman yg sekiranya dapat memberikan dukungan psikologis. Tentu saja ikhtiar ini kita usahakan bukan untuk mengumbar aib keluarga ya kak, namun sbg salah satu ikhtiar terbaik kita dalam menjalankan peran yg telah Allah berkahkan untuk kita.


Bisa juga dg menemukan komunitas caregiver yg jg memiliki tantangan dalam merawat anggota keluarga dg tipe penyakit yg serupa. Dari komunitas demikian biasanya mereka juga mengalami atau merasakan hal yg kurang lebih sama, sehingga dapat saling menguatkan dg berbagi tips dan trik dalam menghadapi situasi-situasi yg kurang lebih mirip dg variasi masing-masing ya kak..


Support system ini juga sangat mungkin untuk kita bangun dg orang-orang terdekat kita ya kak, yaitu keluarga. Hal yg dapat kita usahakan ialah mencoba membangun kembali komunikasi yg lebih sehat dan kerjasama tim dalam keluarga untuk saling mendukung dalam merawat ibu atau dalam melakukan pekerjaan lainnya. Mungkin bisa dilakukan dg saling berbagi peran dalam melaksanakan tugas secara bergantian. Atau mungkin bisa juga dg bagi tugas saat salah satu merawat ibu, saudara yg lain bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.


Jika memang diperlukan, dan memungkinkan untuk dilakukan kakak juga dapat menyampaikan apa yg kakak rasakan, apa yg kakak butuhkan, dan bantuan yg kakak harapkan melalui komunikasi positif berupa i-messege ya kak. Kakak dapat menyampaikan terlebih dahulu kepada anggota keluarga lain, apa yg sebenarnya kakak rasakan saat situasi tertentu, dalam hal ini ketika merawat ibu ya kak, kemudian sampaikan pula apa yg menjadi harapan kakak kedepannya agar dalam berinteraksi di keluarga terasa lebih nyaman.


Misalnya "Aku sebenarnya capek, kelelahan, dan bosan ketika dapat tugas merawat ibu, aku harap kedepannya kita dapat bagi tugas dalam merawat ibu atau dalam mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Aku sangat senang jika dibantu dalam hal ini" dan boleh kakak sebutkan bantuan yg diharapkan yg mungkin dapat dilakukan oleh anggota keluarga lainnya ya kak. Tentu saja dalam penyampaiannya kita perlu hati-hati ya kak, perlu memahami betul kondisi kita apakah sedang memungkinkan untuk menyampaikan dg santun, dan kondisi yg bersangkutan apakah sedang memungkinkan untuk kita ajak bicara dg baik. Membangun support system dg keluarga ini apabila memungkinkan juga dapat dilakukan dg keluarga besar terdekat yg sekiranya aman untuk dimintai bantuan ya kak..


Hal lain yg dapat kita usahakan untuk memperkuat kerjasama tim dalam keluarga ialah dg memperbanyak aktivitas bersama ya kak. Aktivitas bersama ini dapat dilakukan dg beribadah bersama seperti ngaji atau baca al qur'an atau mungkin sholat berjamaah. Atau bisa juga dg melakukan aktivitas makan bersama misal salah satunya cukup dg makan malam bersama jika anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing, atau menghabiskan waktu bersama dalam satu waktu dan tempat yg sama namun dg aktivitas masing-masing. Hal ini untuk menguatkan bahwa keluarga adalah satu tim ya kak, sehingga tidak ada yg merasa berjuang sendirian dalam menghadapi tantangannya..


Terlepas dari segala ikhtiar yg kita usahakan, jangan lupa untuk senantiasa memohon pertolongan dan kekuatan dari Allah ya kak.. Mohon kelembutan hati baik bagi kita dalam merawat orang tua kita, pun untuk kedua orang tua kita dalam melaksanakan bagiannya sebagai orang tua. Alhamdulillah, salah satu hal yg juga boleh kita syukuri ialah hingga saat ini masih Allah beri kesempatan untuk beribadah dg berbakti kepada orang tua kita ya kak, dan kita masih diberi dua sumber doa yg insyaAllah mustajab untuk kita, Sehingga mungkin bisa juga orang tua dibantu dialihkan ketika mulai membicarakan sesuatu yg kurang baik dg diarahkan kita doakan saja ya bu, atau kita yg kemudian membantu "ya semoga Allah mudahkan ya bu".


Karena bagaimanapun semua ini dari Allah dan insyaAllah apapun bagian yg sedang kita hadapi, ialah suatu kebaikan untuk kita dari Allah ya kak.. Barakallahu fiik kak, semoga Allah mampukan kita melalui setiap fase yg sedang perlu dijalani ya kak.. Apabila kakak merasa kondisi kesehatan mental kakak belum juga membaik dan memerlukan bantuan atau dukungan psikologis secara profesional, kakak boleh membuka diri kepada tenaga profesional seperti psikolog atau konselor untuk berkonsultasi lebih lanjut ya kak.. Semoga membantu dan Salam Hangat!

Pertama kali diunggah pada 2023-05-25T02:13:38.871Z

Like

Tentang

Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...
bottom of page