top of page

Tanya Jawab Expert

Publik·35 anggota

Assalamualaikum kak.

Ayah saya baru berpulang 22 Maret 2023 tepat 1 hari sebelum puasa kemarin. Lalu, di akhir Mei ini, seminggu yang lalu, calon pasangan mengatakan bahwa ibunya bilang hubungan ini tdk bisa dilanjutkan. Ibunya tidak merestui untuk menikahi saya. Saya sedih kak. Ada 2 fase yang harus dijalani sekaligus saat ini. Kadang saya masih menangis teringat ayah. Ditolak calon mertua juga membuat saya semakin sedih. Ini sudah hari ke 9 setelah calon mengatakan hal tersebut dan saya masih seringkali menangis tiba2 dan bisa dimana saja. Apa yang harus saya lakukan kak?

Pertanyaan oleh a**_**ma_nugr*****_2

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog



Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh Terima kasih ya kak, telah bersedia berbagi bersama kami.. Innalillahi wa innailaihi rojiun, turut berduka cita ya kak, semoga Almarhum ayah diampuni segala dosa, dan diterima segala amal baiknya.. aamiin.. Sangat berat ya kak rasanya ketika berturut-turut Allah uji dg kehilangan orang-orang yg kita sayangi.. Semoga Allah mampukan kita melalui setiap ujian yg perlu kita jalani dg baik ya kak.. Barakallahu fiik kak, semoga ujian kali ini semakin mendekatkan kita pada Allah..


Hal pertama yg dapat kita lakukan ialah dg memberi waktu bagi diri kita sendiri, untuk membolehkan diri kita sendiri merasakan dan menerima rasa sedih maupun duka mendalam yg sedang dirasakan. Terlebih mengingat terdapat dua peristiwa kehilangan secara berturut-turut, yg tentunya kita memerlukan waktu dan proses untuk mencerna, memahami dan menyesuaikan kondisi yg sdg kita hadapi. Dengan menyadari perasaan yg sdg dialami, kita juga boleh ya kak mengakui bahwa kondisi, bahwa kejadian saat ini memang sebuah fase yg berat untuk dijalani. Jika kita belajar dari kisah Rosullullah pun, beliau juga mengalami fase duka ketika ditinggal oleh orang-orang tersayangnya secara berturut-turut yaitu istri dan pamannya. Berkaca dari kisah Rosul setelah mengalami fase duka, Allah berkahi penghiburan yg hingga kini kita kenal sebagai peristiwa isra' mi'raj ya kak.. Semoga dg kita memahami bahwa memang kondisi ini tidak mudah bagi kita, semakin menyadarkan posisi kita sbg hamba ya kak.. Dan dg berkaca pada kisah Rosul kita jd semakin dikuatkan lagi keyakinan kita bahwa Allah Maha Mengatur lagi Maha Pengasih Maha Penyayang. Meski kita tak pernah tau penghiburan, atau ganti Allah kapan akan sampai pada kita, namun semoga kita senantiasa Allah berkahi kesabaran dalam menghadapi fase kali ini dg sebaik-baik keyakinan terhadap rahmat Allah ya kak..


Menangis ketika kita sedih itu reaksi yg wajar dan boleh untuk dilakukan ya kak, Justru sebaiknya emosi yg tengah kita rasakan tidak dipendam dg cara mengizinkan diri merasakan dan mengekspresikan rasa sedih maupun emosi lainnya. Namun, menjadi mengganggu aktivitas keseharian kita jika datangnya tiba-tiba dan dimana saja ya kak, tanpa bisa kita kelola. Maka hal yg dapat kita usahakan selanjutnya ialah dg mengupayakan untuk mengelola bagaimana agar ekspresi perasaan kita tidak mengganggu fungsi keseharian kita. Bagaimana agar kita menyadari dan menerima perasaan kita apa adanya, tanpa tenggelam atau berlarut-larut di dalamnya, namun juga tidak menolak emosi yg hadir. Salah satu yg cara untuk menerima sekaligus mengelola perasaan kita ialah dengan latihan relaksasi napas dalam ya kak.


Latihan dapat secara efektif membantu kita dalam menerima dan mengelola emosi, ketika kita lakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi, sore, maupun malam saat menjelang tidur, atau kapanpun ketika kakak merasa tiba-tiba ingin menangis, selama kakak dapat melakukannya secara aman tanpa ada gangguan, kurang lebih selama 3-5 menit.


Latihan ini dapat kakak lakukan dg mengambil posisi duduk yg nyaman dg punggung tegak. Kakak dapat melakukannya dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak.

Perlahan letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi tarik napas dalam, namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup.


Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali penarikan napas dalam kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut.

Lakukan latihan ini selama beberapa saat dg penuh kesadaran hingga tubuh dan perasaan kakak terasa lebih tenang ya kak. Pada latihan ini kita juga dapat belajar untuk hadir sebagai teman terbaik yg memahami dan menemani diri kita dg sikap penuh kasih sayang dan pengertian. Kita hadir menjadi teman baik bagi diri kita, sambil menunjukkan perhatian kita dg penuh kasih sayang, dan perlahan tanyakan apa yg saat ini sebenarnya diri sedang rasakan?

Apa yg sebenarnya saat ini sedang sangat diri butuhkan? Luangkan waktu untuk merasakan, mendengarkan, dan memahami apa yg sebenarnya ingin diri dengar untuk kakak.

Pada latihan ini pun kakak juga dapat menunjukkan perhatian dan kasih sayang kakak pada diri sendiri dg cara perlahan ucapkan kepada diri, Maaf ya diri, kamu harus melalui semua ini,

Diriku aku memaafkanmu.. Terima kasih telah bertahan sejauh ini, Aku sungguh menyayangimu, diriku.

Diri, mari kita melanjutkan perjalanan kita.. Latihan ini bertujuan untuk menguatkan kakak yg sedang menjalani fase sulit dan mengapresiasi telah bertahan sejauh ini..


Jika perasaan sedih dan duka yg kakak rasakan semakin mengganggu aktivitas keseharian kakak, atau jika dalam berlatih relaksasi napas dalam kakak merasa memerlukan bantuan atau pendampingan kakak boleh membuka diri untuk mendapatkan bantuan tenaga profesional seperti psikiater, psikolog, maupun konselor ya kak..


Terlepas dari segala usaha yg kita lakukan, satu hal terpenting yg perlu senantiasa lakukan ialah dg mememohon Allah ya kak.. Semoga Allah mampukan kita dan memberkahi kita dg penjagaan terbaikNya, sehingga apapun fase yg perlu kita lalui, tak membuat kita bermudah-mudah untuk berputus asa dari rahmat Allah ya kak.. Semoga Allah mampukan dan kuatkan kita melalui setiap fase yg perlu kita jalani ya kak, Selamat berproses dan Salam Hangat..


Pertama kali diunggah pada 2023-06-08T10:53:34.417Z

Saya seorang anak perempuan tunggal yg ayah ibu saya bercerai sejak usia saya setahun. Sejak saat itu saya tdk pernah bertemu ayah hingga usia 20 tahun saat saya menikah dan dinikahkan beliau. Saya tdk pernah dinafkahi. Beliau menikah bbrp kali, dan memiliki 4 anak laki". Hanya saya anak perempuannya. Ibu jg tdk pernah mengurusi saya, saya tinggal dgn nenek. Akhirnya setelah dewasa terbentuklah luka batin yg amat dalam. Saya ingin menuntut hak nafkah kpd ayah saya, apakah boleh jika saya menuntut hak nafkah kpd ayah saya meskipun saya sudah menikah? Agar luka batin saya ini sedikit terobati


Pertanyaan oleh Ummu H****

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih ya kak telah bersedia dan percaya untuk berbagi bersama kami.. MasyaAllah.. laa quwwata illa billah.. berat sekali rasanya ya kak, saat selama hidup nyaris tanpa kehadiran sosok ayah dan bahkan ibu.. Semoga kesabaran kakak sejauh ini dalam mengusahakan untuk bertumbuh meski tertatih dg adanya luka yg tengah kakak rasakan, Allah ganti dg sesuatu yg jauh lebih baik untuk kakak dan keluarga ya.. Barakallahu fiik kak..


Apapun status pernikahan orang tua kita, status kita dg ayah tetaplah anak kandung ya kak.. Dan berapapun usia kita, rasanya yaa kita masihlah tetap seorang anak ya kak, Mungkin perasaan atau pemikiran dari sisi peran anak dalam diri kakak inilah yg hingga saat ini masih merasa kehilangan sosok ayah dan ibu, sehingga menggerakkan kakak untuk menuntut hak nafkah kepada ayah ya kak.. Perjalanan untuk pulih dari luka batin, sayangnya tidak selalu bisa kita dapatkan dari orang lain kak.. Bisa jadi ketika nanti akhirnya kakak telah menerima nafkah dari ayah, itu tak mengubah apapun pada luka yg telah terlanjur tergores, Karena bisa jd yg kakak rindukan bukan semata-mata nafkah dari ayah, tapi makna dibalik nafkah itu sendiri, Yaitu bentuk kasih sayang dan perhatian ayah, yg kita simbolkan dalam wujud pemberian nafkah.. Bisa jd nafkah dr ayah yg kelak kakak terima seandainya pada akhirnya kakak peroleh, terasa hambar dan tidak menyembuhkan karena tidak ada kasih sayang dan perhatian yg kakak rindukan di sana.. Atau bisa jd bentuk kasih sayang dan perhatian yg kakak butuhkan, tidak selalu dalam bentuk nafkah dari ayah, yg mana hal tersebut bisa saja kakak dapatkan dg mengusahakan beragam cara lainnya. Jadi fokus kita saat ini ialah bagaimana agar kita dapat pulih dari luka batin, dg cara terbaik yg dapat kita usahakan ya kak..


Seperti yg telah dipaparkan sebelumnya ya kak, pulih dari luka batin tidak selau bisa kita dapatkan dari orang lain. Namun, dapat kita usahakan, kita cari, kita ikhtiarkan mulai dari dalam diri kita sendiri. Kita tidak dapat mengontrol atau mengendalikan orang lain ya kak, yg dapat kita usahakan ialah bagaimana cara kita memandang, mengelola apa yg kita rasakan, dan mengusahakan perilaku yg lebih sehat untuk kondisi kesehatan mental kita ya kak.. Jika kita memahami bahwa kita memiliki perjalanan bertumbuh yg tidak mudah, yg darinya ternyata kita memerlukan kasih sayang dan perhatian, maka kita usahakan untuk memenuhinya dari ikhtiar kita untuk diri kita sendiri. Proses ini bisa kita mulai dg lebih peka dan perhatian dg kebutuhan diri kita, untuk mengenalinya kita perlu menyadari apa yg saat ini tengah kita rasakan, bantuan apa yg sebenarnya kita perlukan..


Setelah bertahap kita belajar peka dan sadar dg kondisi diri kita, maka semoga Allah mampukan kita untuk peka dan sadar dg kondisi di sekitar kita, saat ini di sini Semoga dg demikian Allah mudahkan pula untuk kita menyadari dan mensyukuri setiap nikmat yg telah Allah berkahkan untuk kita melalui hal-hal dan orang-orang terdekat yg saat ini di sini, ada di sekitar kita. Mungkin kita perlu memandangi pasangan kita, anak kita, keluarga kita, dan teman-teman dekat kita yg hadirnya sebuah nikmat dari Allah untuk menguatkan perjalanan kita.


Dengan demikian proses pulih selanjutnya dapat kita usahakan dg senantiasa mengingat Rahmat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Perjalanan pulih pun akan nampak begitu berat dan jauh ya kak, sehingga kita perlu untuk senantiasa memohon pertolongan Allah, agar Allah mampukan kita melalui setiap proses yg perlu kita lalui. Terlepas dari semua itu kita juga perlu untuk mohon ampun kepada Allah ya kak, untuk setiap nikmat yg mungkin belum dapat sepenuhnya kita syukuri dg baik, lantaran keterbatasan kondisi kita.. Seraya memohon ampunan Allah dg mengingat betapa Allah Maha Pengampun, semoga dapat menguatkan pula diri kita untuk dg lapang dada memaafkan diri kita sendiri yg melalui perjalanan bertumbuh yg mungkin tak seberuntung orang lain, Pun demikian pula semoga Allah rahmati kita kelapangan untuk mampu memaafkan orang-orang yg terlibat dalam proses bertumbuh kita sejauh ini, termasuk di dalamnya, ayah dan ibu kita..


Jika memang masih terasa begitu berat dan menyakitkan, atau apabila dalam proses menuju pulih kakak merasa perlu pendampingan dan bantuan lebih menyeluruh, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor ya kak.. Semoga Membantu, Selamat Bertumbuh, dan Salam Hangat..


Pertama kali diunggah pada 2023-06-07T01:16:08.623Z

Assalamualaikum ka, aku mau tanya.


Orgtua yg pilih kasih sama anak itu kemungkinan kenapa ? Apa krn dulunya ortu jga digituin ? Misal ortu anak trakhir dan yg disayang anak tengah, akhirnya ortu jdi ngutamain anak trakhir krn dulu ortu sbg anak trakhir mrasa ga d cintai. Bisa jdi begitukah ? Atau gmn ? Aku tdi masih nangis liat video tentang inner child. Aku gabsa mkir rasional. Aku gatau knpa alm. mamah bisa bkin aku ngrasa pilih kasih. Aku btuh penjelasan biar aku ga trus2n menyalahkan alm. Mamah... Disamping sambil memvalidasi emosiku, aku btuh pnjelasan biar aku ga nyalahin trus


Pertanyaan oleh d****_s_m_631

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh kak, Terima kasih telah bersedia berbagi bersama kami ya.. MasyaAllah.. Tabarakallah.. menguras energi sekali ya kak rasanya, saat kita paham apa yg sebaiknya kita lakukan, namun masih terasa sungguh berat dan menantang.. Barakallahu fiik kak.. semoga Allah lembutkan hati kita dan mampukan kita melalui setiap proses yg perlu kita jalani ya kak..


Ada banyak sekali penjelasan kak, mengenai keputusan parenting yg almarhumah Mamah akhirnya terapkan untuk anak-anak beliau, dalam hal ini kakak. Dan mungkin, kakak pun telah menemukan salah satunya, hanya saja, saat ini belum sepenuhnya dapat diterima atau dipahami.. It's okay kak.. Tak perlu memburu, tak mengapa ambil waktu.. Beri kesempatan untuk diri mencerna dan meresapi apa yg sebenarnya terjadi, apa yg sebenarnya tengah kita rasakan..


Pada bagian otak kita kak ada sebuah sistem di mana di dalamnya terdapat irisan antara bagian yg memproses emosi dan bagian lain yg memproses logika kita. Karena mereka dalam satu sistem yg sama, ketika salah satunya sedang bekerja, atau membutuhkan fungsi yg lebih banyak, maka fungsi bagian yg lain tidak dapat berjalan dg baik. Begitulah yg terjadi pada diri kita, saat kita tengah memerlukan waktu untuk mencerna dan memahami emosi kita, kadang kala yg terjadi susah sekali ya kak untuk berpikir secara rasional.. It's okay kak, ini adalah suatu proses yg wajar.. Semoga Allah lapangkan hati kita untuk belajar memahami dg sabar ya kak.. Nah, bagaimana agar kita dapat berpikir dg rasional? Mungkin kakak juga sering dengar nasihat ya agar kita tenang dulu biar bisa berpikir dg lebih baik. Makanya ada pendapat untuk memproses emosi dulu untuk tenang sebelum akhirnya kita dapat menerima penjelasan-penjelasan logis yg memerlukan pikiran rasional kita..


Nah sekarang kembali lagi kepada kebutuhan kakak, mana yg saat ini lebih kakak perlukan. Jika kakak bersedia, boleh lakukan latihan relaksasi napas dalam berikut ini untuk menyadari dan menerima emosi apa yg sebenarnya sedang kakak rasakan.. Namun, jika memang saat ini kakak lebih memerlukan kemungkinan-kemungkinan penjelasan dibalik sikap almarhumah Mamah, kakak bisa melewati bagian setelah ini dan menuju pada bagian dg permulaan kalimat "Ada banyak penjelasan" ya kak.. Semoga Allah berkahi kita dg pemahaman yg baik ya kak..


Latihan menyadari emosi ini dapat membantu ketika kita lakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi, sore, maupun malam saat menjelang tidur, atau kapanpun saat kakak dapat melakukannya secara aman tanpa ada gangguan, kurang lebih selama 3-5 menit. Latihan ini dapat kakak lakukan dg mengambil posisi duduk yg nyaman dan punggung tegak. Kakak dapat melakukannya dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Perlahan letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi tarik napas dalam, namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup. Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali penarikan napas dalam kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Lakukan latihan ini selama beberapa saat dg penuh kesadaran hingga tubuh dan perasaan kakak terasa lebih tenang ya kak. Pada latihan ini kita juga dapat belajar untuk hadir sebagai teman terbaik yg memahami dan menemani diri kita dg sikap penuh kasih sayang dan pengertian. Kita hadir menjadi teman baik bagi diri kita, sambil menunjukkan perhatian kita dg penuh kasih sayang, dan perlahan tanyakan apa yg saat ini sebenarnya diri sedang rasakan? Apa yg sebenarnya saat ini sedang sangat diri butuhkan? Luangkan waktu untuk merasakan, mendengarkan, dan memahami apa yg sebenarnya ingin diri dengar untuk kakak. Pada latihan ini pun kakak juga dapat menunjukkan perhatian dan kasih sayang kakak pada diri sendiri dg cara perlahan gucapkan kepada diri, Maaf ya diri, kamu harus melalui semua ini, Diriku aku memaafkanmu.. Terima kasih telah bertahan sejauh ini, Aku sungguh menyayangimu, diriku. Diri, mari kita melanjutkan perjalanan kita..


Latihan ini selain untuk memahami dan menerima apa yg sebenarnya kita rasakan dari setiap kejadian yg kita alami, juga bertujuan untuk kita mencoba memandang dan memahami apa yg orang lain alami dan rasakan. Mungkin saat ini kakak perlu menyadari terlebih dahulu duka atau perasaan kehilangan kakak yg mengiringi kepergian almarhumah mamah.. Atau mungkin kakak perlu menyadari atau menerima dulu perasaan marah dan kecewa kakak atas sikap almarhumah mama selama ini.. Bisa jadi perasaan-perasaan itulah yg saat ini sedang menyelimuti pikiran rasional kakak, menghalangi setiap pandangan kakak terhadap sikap almarhumah mamah..


Ada banyak penjelasan kak yg mungkin melatarbelakangi sikap almarhumah mamah dalam memutuskan mengambil pola pengasuhan atau parenting style tertentu. Salah satunya mungkin seperti yg telah kakak ketahui, pengalaman almarhumah mamah sebagai anak yg terbawa dg pola pengasuhan dari generasi sebelumnya. Atau nilai-nilai sosial yg berkembang yg mengiringi langkah bertumbuh almarhumah mamah sedari kecil hingga ketika beliau menjadi ibu. Segenap pengalaman beliau, beragam realitas yg beliau alami begitu banyaknya, saya yakin almarhumah mamah resapi baik-baik dan beliau usahakan yg terbaik untuk anak-anaknya, salah satunya kakak..


Pengalaman yg almarhumah mamah peroleh dari generasi sebelumnya, serta nilai-nilai sosial yg berkembang saat beliau bertumbuh, hingga pemaknaan beliau tentang hal tersebut banyak sedikit mempengaruhi sikap almarhumah mamah sebagai ibu. Karena pengalaman ini terbentuk secara sistematis, maka saat almarhumah mamah telah mengusahakan yg terbaik, namun masih ada satu dua hal yg belum bs diterima dg baik, bahkan terasa menyakitkan bagi anaknya ialah hal yg sangat manusiawi, bukan semata-mata salah mamah seorang. Begitu pula bukan salah kakak, saat hal terbaik yg telah almarhumah mamah usahakan, namun rasa yg diterima justru menyakitkan. Memang begitulah adanya manusia dg segenap keterbatasannya, dg segala rasa yg bisa ia terima.. Baik perjalanan almarhumah mamah, maupun perjalanan kakak, semata-mata bagian proses yg Allah titipkan untuk kita berkesempatan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik, insyaAllah..


Jika kakak masih terasa kesulitan untuk memahami apa yg sedang kakak alami, atau jika saat kakak mencoba latihan relaksasi napas dalam yg telah disampaikan kakak merasa perlu bantuan atau pendampingan, Kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional seperti psikiater, psikolog, atau konselor ya kak.. Barakallahu fiik, semoga Allah tunjukkan kita jalan terbaik ya kak..


Tak mengapa kak, jika saat kita telah mencoba namun masih terasa berat, masih terasa sesak. Karena begitulah adanya kita, hanyalah manusia, hanyalah hamba yg memiliki berbagai macam keterbatasan. Oleh karena itu, terlepas dari segala usaha terbaik yg telah coba kita lakukan, yg paling penting dan utama ialah senantiasa memohon pertolongan Allah ya kak.. Semoga Allah senantiasa melimpahi kita dg kelapangan dan kesabaran dalam setiap proses bertumbuh yg memang perlu kita lalui ya kak.. Semoga Allah lembutkan dan mampukan kita.. Selamat bertumbuh kak, dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-06-05T09:46:57.065Z

Assalamualaikum kak. Aku 28thn. Dan blm menikah. Saat ini aku tinggal dgn kedua org tua ku. Ibu ku skt stroke & diabetes sudah hampir 5 tahun. Beliau org yg sgt temprament& selalu merasa benar. Aku sedih karna orang tua yg seharusnya jd “rumah” bagi anak2nya. Tp aku merasa ibuku tdk. Dan ayah ku yg terkesan cuek. Di keadaan sakit seperti skrg, mulut nya sering sekali berucap jahat ke kel. Besar, aku, ayah ku ,kk dan jg adik ku. Aku sampai ikut program healing dr seorang ustadz terkenal dikawasan bandung. Karna merasa sendiri & stres sekali dgn sikap ibuku. Bgmn supaya aku bs melewati ini kak?


Pertanyaan oleh an****_nurs****_f_37

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh kak, Terima kasih sudah terbuka dan percaya untuk berbagi bersama kami ya kak.. MasyaAllah.. Tabarakallah.. semoga Allah naikkan derajat kakak dan keluarga dg setiap ujian yg perlu dilalui ya kak.. Semoga Allah mampukan, semoga Allah selamatkan kita dalam melaluinya dg sebaik-baik iman..


Ada dua sudut pandang yg perlu coba kita kenali di sini ya kak, bismillah.. secara bertahap kita coba amati satu persatu ya kak.. Sudut pandang pertama mari kita coba lihat dari sisi ibu yg telah berjuang kurang lebih 5 tahun menghadapi stroke dan diabetes yg diterima. Ada banyak hal yg tadinya bisa ibu lakukan secara mandiri mungkin saat ini jadi perlu bantuan untuk melakukannya ya kak, Ada pula banyak hal yg sebelumnya bisa dilakukan dg mudah, karena sakit, mungkin ada beberapa hal sederhana yg menjadi sulit untuk dilakukan atau bahkan ada hal yg disukai, namun sudah tidak dapat dilakukan karena keterbatasan dalam menajaga kestabilan kondisi tubuh dg sakit yg diderita. Kondisi kesehatan fisik kita kak, memang erat kaitannya dg kondisi kesehatan mental kita ya kak, Begitu pula sebaliknya kesehatan mental kita sangat berkaitan dg kondisi kesehatan fisik kita.


Dalam hal sakit yg dialami ibu, banyaknya keterbatasan fisik yg dialami dikarenakan sakit tersebut mau tidak mau berkaitan erat dg kondisi mental atau kondisi emosinya. Mungkin ada banyak hal atau harapan yg ingin beliau wujudkan namun belum bisa karena terkendala dg kondisinya, sehingga secara tidak sadar beliau menutut orang-orang di sekitarnya untuk memenuhi hal tersebut. Kondisi tersebut bisa jd salah satu penjelasan sikap beliau kepada anggota keluarga lain ya kak.


Kemudian apa yg bisa kita usahakan? Mencoba untu bicara dari hati ke hati ya kak, apa yg sebenarnya ibu rasakan, apa yg ibu perlukan atau butuhkan serta bantuan, pertolongan, atau bentuk perhatian apa yg sebenarnya beliau harapkan. Bisa jadi sebenarnya ibu merasa kesepian dan memerlukan dukungan anggota keluarga lain seperti sesederhana ditemani dalam menghabiskan waktu di rumah.


Sudut pandang selanjutnya mari coba kita lihat dari sudut pandang kakak ya kak, Bahwa kakak sendiri pun di sini memiliki dua peran, sebagai caregiver atau perawat dan sebagai anak. Meskipun kita telah dewasa ya kak, mau bagaimanapun rasanya kita tetap seorang anak ya kak, yg mau tidak mau masih terus mengharapkan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman dari orang tua kita.


Qodarullah wa masya'a fa'ala ya kak, satu dua kondisi kita saat ini sbg anak yg telah dewasa mau tidak mau juga berperan sbg caregiver atau perawat orang tua kita, yg mana mau tidak mau, kita yg kini bergiliran memahami kebutuhan orang tua kita, memberikan rasa aman untuk kedua orang tua kita. Penyesuaian peran ini jg mungkin jadi sesuatu yg tidak mudah pula ya kak bagi kakak sendiri, Jadi boleh silahkan kakak beri waktu untuk kakak sendiri memproses penyesuaian yg perlu dilakukan. Salah satu caranya dg mencoba mengenali kebutuhan kita sebelum kita memberikan perawatan kepada orang lain ya kak, Kita perlu mengenali kebutuhan kita sendiri terlebih dahulu atau yg juga disebut sbg self-care.


Bukan untuk egois mementingkan kebutuhan diri semata, tapi justru dg upaya kita menyadari dan memenuhi kebutuhan dasar kita, harapannya kita lebih dapat memberikan layanan atau perawatan yg lebih optimal untuk orang-orang di sekitar kita. Self-care ini bisa kita lakukan secara fisik dan mental ya kak.. Self-care dapat dimulai dg memperhatikan pola makan yg teratur, jam istirahat yg cukup, dan aktivitas fisik dalam keseharian. Self-care dalam hal kesehatan mental juga perlu dilakukan ya kak untuk menjaga kesejahteraan kakak. Self-care dalam kesehatan mental dapat dilakukan dg menerima dan mengakui serta mengapresiasi usaha terbaik yg telah kakak lakukan dalam menjalankan peran, meski masih teerlihat banyak tantangan yg perlu dihadapi.


Hal tersebut dapat dilakukan sembari melakukan latihan relaksasi ya kak untuk hasil yg lebih optimal.. Latihan ini dapat dirasakan manfaatnya ketika kita lakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi, sore, maupun malam saat menjelang tidur, atau kapanpun saat kakak dapat melakukannya secara aman tanpa ada gangguan kurang lebih 3-5 menit. Latihan ini dapat kakak lakukan dg mengambil posisi duduk yg nyaman, punggung tegak, dapat dilakukan dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup.


Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Lakukan latihan ini selama beberapa saat dg penuh kesadaran hingga tubuh dan perasaan kakak terasa lebih tenang ya kak. Ikhtiar selanjutnya yg dapat kita lakukan ialah mengupayakan untuk membangun support system ya kak. Support system ini fungsinya untuk menguatkan dan mendukung kakak dalam menjalankan fungsi keseharian kakak.


Harapannya kakak dapat release emosi, menyampaikan apa yg kakak rasakan, serta mendapatkan dukungan yg kakak butuhkan. Untuk itu, kakak perlu untuk membuka diri pada teman yg dapat dipercaya atau cukup dekat ya kak. Teman yg sekiranya kakak nyaman untuk menyampaikan uneg-uneng dan teman yg sekiranya dapat memberikan dukungan psikologis. Tentu saja ikhtiar ini kita usahakan bukan untuk mengumbar aib keluarga ya kak, namun sbg salah satu ikhtiar terbaik kita dalam menjalankan peran yg telah Allah berkahkan untuk kita.


Bisa juga dg menemukan komunitas caregiver yg jg memiliki tantangan dalam merawat anggota keluarga dg tipe penyakit yg serupa. Dari komunitas demikian biasanya mereka juga mengalami atau merasakan hal yg kurang lebih sama, sehingga dapat saling menguatkan dg berbagi tips dan trik dalam menghadapi situasi-situasi yg kurang lebih mirip dg variasi masing-masing ya kak..


Support system ini juga sangat mungkin untuk kita bangun dg orang-orang terdekat kita ya kak, yaitu keluarga. Hal yg dapat kita usahakan ialah mencoba membangun kembali komunikasi yg lebih sehat dan kerjasama tim dalam keluarga untuk saling mendukung dalam merawat ibu atau dalam melakukan pekerjaan lainnya. Mungkin bisa dilakukan dg saling berbagi peran dalam melaksanakan tugas secara bergantian. Atau mungkin bisa juga dg bagi tugas saat salah satu merawat ibu, saudara yg lain bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.


Jika memang diperlukan, dan memungkinkan untuk dilakukan kakak juga dapat menyampaikan apa yg kakak rasakan, apa yg kakak butuhkan, dan bantuan yg kakak harapkan melalui komunikasi positif berupa i-messege ya kak. Kakak dapat menyampaikan terlebih dahulu kepada anggota keluarga lain, apa yg sebenarnya kakak rasakan saat situasi tertentu, dalam hal ini ketika merawat ibu ya kak, kemudian sampaikan pula apa yg menjadi harapan kakak kedepannya agar dalam berinteraksi di keluarga terasa lebih nyaman.


Misalnya "Aku sebenarnya capek, kelelahan, dan bosan ketika dapat tugas merawat ibu, aku harap kedepannya kita dapat bagi tugas dalam merawat ibu atau dalam mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Aku sangat senang jika dibantu dalam hal ini" dan boleh kakak sebutkan bantuan yg diharapkan yg mungkin dapat dilakukan oleh anggota keluarga lainnya ya kak. Tentu saja dalam penyampaiannya kita perlu hati-hati ya kak, perlu memahami betul kondisi kita apakah sedang memungkinkan untuk menyampaikan dg santun, dan kondisi yg bersangkutan apakah sedang memungkinkan untuk kita ajak bicara dg baik. Membangun support system dg keluarga ini apabila memungkinkan juga dapat dilakukan dg keluarga besar terdekat yg sekiranya aman untuk dimintai bantuan ya kak..


Hal lain yg dapat kita usahakan untuk memperkuat kerjasama tim dalam keluarga ialah dg memperbanyak aktivitas bersama ya kak. Aktivitas bersama ini dapat dilakukan dg beribadah bersama seperti ngaji atau baca al qur'an atau mungkin sholat berjamaah. Atau bisa juga dg melakukan aktivitas makan bersama misal salah satunya cukup dg makan malam bersama jika anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing, atau menghabiskan waktu bersama dalam satu waktu dan tempat yg sama namun dg aktivitas masing-masing. Hal ini untuk menguatkan bahwa keluarga adalah satu tim ya kak, sehingga tidak ada yg merasa berjuang sendirian dalam menghadapi tantangannya..


Terlepas dari segala ikhtiar yg kita usahakan, jangan lupa untuk senantiasa memohon pertolongan dan kekuatan dari Allah ya kak.. Mohon kelembutan hati baik bagi kita dalam merawat orang tua kita, pun untuk kedua orang tua kita dalam melaksanakan bagiannya sebagai orang tua. Alhamdulillah, salah satu hal yg juga boleh kita syukuri ialah hingga saat ini masih Allah beri kesempatan untuk beribadah dg berbakti kepada orang tua kita ya kak, dan kita masih diberi dua sumber doa yg insyaAllah mustajab untuk kita, Sehingga mungkin bisa juga orang tua dibantu dialihkan ketika mulai membicarakan sesuatu yg kurang baik dg diarahkan kita doakan saja ya bu, atau kita yg kemudian membantu "ya semoga Allah mudahkan ya bu".


Karena bagaimanapun semua ini dari Allah dan insyaAllah apapun bagian yg sedang kita hadapi, ialah suatu kebaikan untuk kita dari Allah ya kak.. Barakallahu fiik kak, semoga Allah mampukan kita melalui setiap fase yg sedang perlu dijalani ya kak.. Apabila kakak merasa kondisi kesehatan mental kakak belum juga membaik dan memerlukan bantuan atau dukungan psikologis secara profesional, kakak boleh membuka diri kepada tenaga profesional seperti psikolog atau konselor untuk berkonsultasi lebih lanjut ya kak.. Semoga membantu dan Salam Hangat!

Pertama kali diunggah pada 2023-05-25T02:13:38.871Z

Hamba Allah
Hamba Allah

Hubunganku dgn ibu kurang baik, ibu sering iri dgn bapak. Kondisi bpk sedang stroke, ibu merasa anak2nya termasuk saya lebih memperhatikan bpk timbang ibu.


Entah kenapa saya jg lebih dekat dgn bpk ketimbang ibu, lebih nyaman dgn bpk timbang dgn ibu. Sejak kecil ibu menjadi sosok yg menakutkan bagi saya. Saya sering di cubit, pukul, di tali kedua kaki dan tangan kemudian mulut di sumpal celana dalam dan dikurung di kamar. Kejadian itu berulang2. Saya merasa aman haha ketika bapak ada di rumah. Bapak kerja di luar kota saat itu. Apa psikis saya bermasalah sehingga saya susah untuk akur dgn ibu?


Pertanyaan oleh A***r

Jawaban:


Dijawab oleh Jayanti Wulandari, M.Psi., Psikolog


Bismillah,

Terima kasih sudah berbagi cerita di aplikasi Qalboo. saya paham dengan perasaan yang kakak hadapi saat ini, pasti tidak mudah menghadapi kondisi yang kakak hadapi saat ini. sebelumnya aku apresiasi kakak karena sudah bertahan hingga saat ini. apa yang kakak alami saat ini memang tidak terlepas dari pengalaman masa lalu kakak yang kurang menyenangkan dengan ibu kakak. dan untuk membuat itu kembali normal memanglah tidak mudah. yang bisa kakak lakukan saat ini belajar untuk menerima semua pengalaman yang tidak menyenangkan dengan ibu kakak. terima sewajarnya dan secukupnya. jika sudah, coba untuk mengekspresikan, bisa dengan mengajak berbicara langsung dengan ibu kakak, atau bisa dengan menulis apa yang kakak rasakan, bisa juga dengan menggambar atau mewarnai. dari situ coba lihat apakah diri kakak sudah bisa mulai menerima ibu kakak.


Meskipun di dalam Al-Qur'an sendiri sudah jelas bahwa kita harus menghormati dan menomorsatukan ibu. sehingga untuk berdamai dengan ibu, coba kakak belajar untuk berdamai dengan ibu kakak lebih dulu. jika perlu untuk mencari bantuan ke tenaga profesional akan lebih baik. sehingga kakak setidaknya tahu apa yang harus kakak lakukan saat menghadapi respon ibu saat ini. saya bisa membayangkan pasti kakak tidak mudah merawat dan memberikan perhatian ke bapak yang dalam kondisi sakit, namun ibu kakak sendiri juga merasa ingin diperhatikan oleh anak"nya. jadi belajar pelan" untuk akur dengan ibu dimulai dengan kakak belajar menerima diri kakak dulu yaitu dengan menerima kondisi yang pernah ibu lakukan ke kakak dan selanjutnya mengekspresikan. semoga terjawab.


Pertama diunggah pada 2023-11-23T07:09:36.551Z

Edited
Hamba Allah
Hamba Allah

Assalamu'alaikum, malem kak


Semoga tim qalboo sehat n bahagia selalu,


Kak, saya pegawai swasta d bidang akunting, saya kerja senin-jum'at, sabtu-minggu saya kuliah.


Pulang kerja jam 5 kadang maghrib, malemnya saya kerja part time di rumah sbg akunting juga buat UMKM.


Dirumah saya hanya tinggal dengan adik, kewajiban mengurus rumah n menafkahi jadi tanggung jawab saya.


Sekarang saya di titik yg bener² gaada semangat buat nyentuh tugas kuliah atau kerjaan saya, saya lelah dan ngga ada org yg ada buat nyemangatin juga.


Jawaban:


Dijawab oleh Jayanti Wulandari, M.Psi., Psikolog


Bismillah


Wa'alaikumsalam,

Aamiin semoga Allah mengabulkan doa" baik kakak. terima kasih sudah berbagi cerita di layanan aplikasi Qalboo.


Saya paham dengan kondisi perasaan yang kakak hadapi saat ini. memang tidak mudah menjalani peran sebagai kakak yang memiliki banyak tanggung jawab. sebelumnya saya apresisasi kakak karena kakak bisa bertahan hingga saat ini, saya salut dengan kegigihan kakak dalam menuntut ilmu ditengah kesibukan kakak dalam mencari nafkah. yang dirasakan kakak saat ini wajar dan sering sekali dialami banyak orang.


Nah poin plus nya kakak disini adalah kakak aware dengan kondisi kakak yang merasa semangatnya mulai menurun. yang bisa kakak lakukan adalah mencoba untuk jeda sebentar dari kesibukan kakak setiap hari. luangkan waktu untuk diri kakak. kakak mau melakukan hal yang kakak inginkan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan maupun tugas kuliah. bisa mencoba dengan melakukan hobi kakak. karena saya bisa bayangin setiap hari kakak padat sekali hingga mungkin kakak lupa untuk mengistirahatkan pikiran kakak. jadi gapapa sekali untuk kakak jeda sebentar, ibaratnya untuk mengisi kembali semangat kakak untuk bekerja dan menjalankan rutinitas. jika sudah merasa terisi, insyaAllah akan lebih mudah dan enjoy menjalaninya. bisa juga membuat jadwal untuk setiap minggunya meluangkan waktu untuk diri kakak sendiri yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan maupun kuliah kakak. semoga terjawab.


Pertama diunggah pada 2023-11-24T13:55:17.181Z

Edited
Hamba Allah
Hamba Allah

Diusia ku 28 th ini baru menyadari ada banyak Luka pengasuhan yg tak aku sadari, aku menemukannya karena mengalami kesulitan2 tertentu dan beberapa trauma


Seperti saat melihat karet gelang, jika melihat orang memainkannya otomatis tubuhku menjauhinya sampai2 untuk memegang karet gelang aja aku tidak berani, hal ini terjadi karena kaki ku sering kali di tembak menggunakan karet gelang


Aku juga tumbuh dari keluarga yg kurang perhatian jadi saat ada yg memberikan sedikit pehatiannya kepadaku membuat aku gampang tunduk dengan dia


Dan banyak hal hal lainnya, aku tak marah dgn ortu ku tapi gimana?


Pertanyaan oleh d**i_813

Jawaban:


Dijawab oleh Indah Kusumaningsih, S.Psi.


Bismillah..


Halo kak, terima kasih ya sudah bersedia membagikan ceritanya kepada Qalboo.


Ketika kita sudah dewasa, memiliki kemampuan berfikir yang sudah matang, ditambah dengan ilmu yang dimiliki sangat wajar jika kemudian dapat menyadari ternyata kita memiliki luka-luka yang berasal dari masa lalu. Menemukan luka tersebut sudah menjadi suatu langkah awal yang sangat baik ya kak. Karena, dengan mengenali kondisi diri lah kita dapat mengobati atau memperbaiki apa yang ada dalam diri kita.


Langkah selanjutnya yaitu menerima apa yang telah terjadi di masa lalu ya kak. Memang tidak segampang itu untuk berdamai dan sembuh. Semua pasti memerlukan proses. Kakak bisa memulainya misalnya dengan memberikan udzur pada orang-orang yang telah menyakiti kakak. Kita pasti berharap orang tua atau wali kita memberikan pengasuhan terbaik sehingga kita bisa tumbuh menjadi seseorang yang baik dan sehat secara fisik maupun mental. Tetapi, mereka pun sebagai manusia pasti memiliki keterbatasan. Bisa saja kita merasa apa yang diberikan oleh orang tua kita bukan yang terbaik, namun sebenarnya itulah hal terbaik yang bisa beliau berikan dengan situasi dan kondisi beliau saat itu. Kakak juga bisa mencoba menggunakan “kacamata” beliau untuk mampu memahami situasi yang terjadi dari berbagai sudut pandang. Mungkin bisa timbul pertanyaan mengapa kita yang harus berusaha memahami? Jawabannya, yaitu dengan memiliki berbagai sudut pandang kita tahu bahwa setiap orang memiliki POV dan kondisinya masing-masing. Sehingga, kita akan kaya akan perspektif dan bisa membuat kita lebih berlapang dada akan sesuatu.


Kemudian, terkait dengan kesulitan dan trauma-trauma yang kakak miliki saya menyarankan untuk melakukan konseling lebih lanjut dengan profesional ya kak agar dapat dilakukan tindakan yang lebih komprehensif. Apalagi jika hal tersebut sudah mengganggu aktivitas kakak sehari-hari.


Demikian, semoga membantu.


Waasalamu’alaikum



Pertama diunggah pada 2023-11-26T12:51:41.113Z

Hamba Allah
Hamba Allah

Assalamualaikum kak mau tanya, kalau kita lagi berantem sama orangtua tuh kita harus mesti ngalah terus ya walaupun disalahkan terus? Boleh gak sih kita bela diri? Apa pembelaan diri seorang anak itu dianggap melawan orangtua?


Pertanyaan oleh Nanasss


Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa S.Pd


Walaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, Terimakasih sudah menghubungi kami melalui Qna QalbooApp ya.. MasyaAllah, memang ya kak kalau kita sedang tidak sejalan, tidak sepandangan dan tidak sependapat dengan orang tua, sangat menyakitkan. Terlebih jika respon dan reaksi orang tua atas ketidaksepakatan tersebut menyakitkan, berupa bentakan, ucapan yang menyakitkan, atau bahkan dianggap sebagai sikap melawan kepada orang tua. Padahal mungkin, maksud kita semua adalah menyampaikan sudut pandang kita yang mungkin berbeda, tapi seakan dinilai serta merta melawan dan tentu, kita semua tidak bermaksud menjadi durhaka dan menjadikan kita merasa tidak didengarkan aspirasi kita, tidak dianggap penting keinginan/ keputusan kita dan kita merasa serba salah dan membuat kita menjadi sangat sedih. Dengan siapapun, bertengkar/ berantem sebaiknya dihindarkan, dan memang kita pahami bersama ini bukanlah tindakan terpuji (sudut pandang moral maupun agama) serta kita sadari pula bukan jalan keluar yang efektif. Dari sini kita dapat belajar bersama untuk membangun komunikasi yang sehat, efektif dan nyaman. Walaupun komunikasi berhasil harus ada usaha timbal balik dari kedua belah pihak yang terlibat, tapi setidaknya ini bisa kita mulai dari diri kita sendiri. Seperti pastikan kakak dalam keadaan tenang dan memiliki kekuatan/ energi untuk melangsungkan komunikasi dengan teduh (tenang, tanpa teriakan, tidak menyalahkan pihak lain dan menyampaikan pesan dari sudut kakak, dianjurkan dengan i-statement; salah satu usaha untuk menjadikan komunikasi efektif adalah dengan asertif), jika dirasa respon orang tua atau orang lain tidak nyaman, mereka jadi agresif menyalahkan kakak, kita bisa ambil jeda dengan transisi yang halus dari pembicaraan yang sekiranya kurang/tidak bisa menemui titik terang jika ini diteruskan (diteruskan hanya menjadi pertengkaran. atau membuat nada semakin tinggi), transisi yang halus artinya kita tidak serta merta meninggalkan lawan bicara ketika sedang bicara, kakak bisa bilang akan melanjutkan kegiatan yang lain lagi. Apakah kita harus ngalah terus kalau beda pendapat sama orang tua, apakah kita tidak boleh bela pendapat kita? Nah, kalau kita ingat, Allah juga mengajarkan kita bahwa didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, karena ia akan hidup di era mereka, sehingga disini kita melihat bahwa ada perbedaan dari apa yang dialami orang tua dan apa yang akan kita alami di masa depan. Tapi tidak semua orang tua memiliki akses informasi atau kesulitan mengerti kondisi apa yang sedang dihadapi era dimana si anak hidup. Maka, tentu kita tetap harus bersikap hormat pada orang tua, mengkomunikasikan dengan sebaik mungkin pada mereka. Tapi apakah orang tua adalah standar kebenaran yang hakiki dan mutlak? Tentu tidak, karena kita boleh tidak mentaati orang tua jika orang tua meminta kita melakukan hal yang tidak baik/ melawan agama. Terkadang, beberapa hal memang sulit untuk sejalan dengan orang tua, tapi kita bisa untuk tidak terus-terus fokus pada hal yang sekiranya sama sekali sudah tidak bisa bertemu dengan sudut pandang orang tua. Tapi jika bisa membangun kedekatan dengan orang tua pada aspek lain yang sekiranya kita dan orang tua bisa jalan sependapat. Semakin kita fokus pada hal yang kita sepakati, semoga bisa membangun hubungan yang lebih nyaman. Dan, jika usaha mengkomunikasikan dengan nyaman sudah dibangun, tapi masih kesulitan menemukan kenyamanan dalam komunikasi, diskusi atau perundingan dengan orang tua, satu hal yang harus selalu kita pegang teguh bersama adalah bahwa Allah-lah yang menggenggam hati setiap manusia. Kita bisa banget mendoakan orang tua kita supaya hati beliau-beliau ini Allah lembutkan, Allah luluhkan, Allah lunakkan, Allah bantu lapangkan hati dan wawasan mereka sehingga jalan keluar dapat ditemukan bersama. Tapi sekalipun saat ini tidak bisa, saya yakin meskipun berbeda pendapat tapi kita tetap berusaha sungguh-sungguh sesuai bidang yang kita yakini dan tetap berusaha sikap baik orang tua, terus berdoa semoga Allah bukakan jalan keluarga dan selalu berdoa semoga Allah ampuni orang tua kit, dan Allah ampuni kita juga, semoga jadi ikhtiyar mendatangkan jalar keluar yang manis, kakak bisa sesuai yang kakak aspirasikan, dan orang tua semoga bisa ridho. Semoga jawabannya membantu dan menguatkan kakak. InsyaAllah, dengan niat yang lurus, meskipun diuji dengan komunikasi kurang harmonis dengan orang tua, insyaAllah kita tidak terhitung durhaka, selama kita berusaha melakukannya dengan baik, sesuai yang Allah ajarkan. Semangat ya kak, semoga Allah mudahkan. Amiiin


Pertama diunggah pada 2022-10-01T16:14:14.467Z

Bismillah... Qadarullah ibu mertua saya suka menceritakan kejelekan/kesalahan suami saya kepada saya dan juga saat suami berbuat salah beliau sempat mengungkit2 kebaikannya kepada suami saya. Karena hal2 tersebut saya menjadi kurang nyaman dalam berkomunikasi dengan beliau, semakin lama saya malah menjadi sulit untuk bisa dekat/berkomunikasi dengan baik terlebih hubungan suami dan ibunya itu kurang ada kedekatan. Apakah salah jika menjaga jarak?Bagaimana sebaiknya saya harus bersikap? Jazakillahu khayr


Pertanyaan oleh Ummahat_974

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh kak, Terima kasih ya telah berbagi bersama kami Tidak nyaman sekali ya kak, rasanya saat ada hal-hal yg kurang cocok terjadi dg orang terdekat kita.


Memang saat kita mereaksi suatu situasi, terkadang kita dalam tiga kondisi ya kak, pertama fight, kedua flight, dan yang ketiga freeze. Ada kalanya kita dapat menghadapi suatu situasi dengan berani dalam menjalani tantangannya meski terasa tidak nyaman, ini yang disebut dengan fight.


Namun ada kalanya juga kita merasa tidak nyaman dalam suatu situasi, sehingga memilih untuk menghindari situasi tersebut, inilah yang disebut sebagai flight. Sedangkan yang ketiga, ketika kita menghadapi suatu situasi yang sangat tidak terduga, kita terkejut dan tidak tahu apa yang musti dilakukan sehingga yg terjadi hanya terdiam tanpa melakukan apapun, inilah yang disebut freeze. Ketiganya, baik fight, flight, dan freeze sama diperlukannya bagi kita untuk menghadapi suatu situasi dengan baik.


Adanya kalanya dalam memeriksa relasi kita dg orang terdekat kita diperlukan juga untuk ambil jeda, guna memberi ruang bagi kita agar dapat mencerna, memaknai, merasakan apa yg sebenarnya sedang kita rasakan, apa yg sebenarnya terjadi pada relasi kita, dan hal terbaik apa yg saat ini bisa kita usahakan ya kak.


Mengambil jeda diperlukan untuk menata hati, pikiran, dan sikap kita kedepannya dg mengambil sedikit jarak dg permasalahan yg sedang kita hadapi, agar pandangan kita lebih netral dalam menghadapinya ya kak, Namun, mengambil jeda, atau mengambil jarak ini berbeda dg menghindari permasalahan ya kak, sebab jika tersu menerus menghindar masalah, kondisi kita mungkin memang membaik untuk sesaat, namun tanpa menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga dikemudian hari berpotensi muncul lagi bahkan dalam bentuk yg lebih besar. Oleh karenanya, kita tetap perlu belajar menghadapinya secara bertahap ya kak.. Semoga Allah mudahkan prosesnya ya kak..


Langkah awal yg dapat kita lakukan ialah mengenali dulu ya kak, apa sih yg sebenarnya kakak rasakan, apa yg sebenarnya membuat kakak terganggu setiap kali beliau menceritakan kejelekan/kesalahan suami. Apa yg membuat sikap beliau begitu mengganggu kakak, mungkin karena kakak tidak setuju dg sikap tersebut, atau mungkin karena kakak tidak terima ketika suami kakak diceritakan kejelekannya. Setelah mengenali apa perasaan yg muncul, kakak boleh menamai perasaan tersebut, mungkin marah, kecewa, tidak terima, merasa direndahkan atau yg lainnya. Setelah kakak menyadari dan mengenali emosi yg kakak rasakan, harapannya, kakak lebih dapat mengendalikan diri saat berinteraksi dg ibu mertua.


Kemudian baru perlahan kita berlanjut pada tahap berikutnya, yaitu mencoba membangun hubungan baik dg ibu mertua dan meletakkan segala penilaian dan pendapat kita mengenai beliau. Perlahan kita coba lagi memahami sudut pandang dari sisi beliau, apa ya yg sekiranya membuat beliau bersikap demikian?


Kapan atau disaat seperti apa biasanya, kebiasaan tersebut beliau lakukan? saat merasa kecewa dg suami kah? atau saat beliau memerlukan apresiasi atas jasa-jasa beliau yg telah dilakukan selama ini, atau mungkin saat beliau lelah atau bosan, atau mungkin saat sebenarnya beliau memerlukan bantuan. Bisa jadi beliau melakukan hal tersebut semata karena memerlukan teman berbagi mengenai apa yg sebenarnya beliau rasakan dan mungkin beliau melihat kakak sebagai tempat yg aman untuk berbagi keluh kesah.


Setelah kita coba untuk memahami perasaan beliau, selanjutnya kita coba untuk konfirmasi dan validasi perasaan beliau ya kak, "Mama kecewa ya sama sikap akang", "Mama belum bisa melupakan kesalahan akang yg itu ya?", hal ini diharapkan ibu mertua merasa didengarkan dan dipahami sehingga secara bertahap dapat berkurang kebiasaan tersebut.


Selain itu, jika memungkinkan untuk dilakukan ialah dg mengomunikasikan apa yg kakak rasakan kepada beliau melalui i-messege. Kakak dapat menyampaikan terlebih dahulu apa yg sebenarnya kakak rasakan, pada situasi tertentu, dalam hal ini ketika kakak mendengar beliau menceritakan kejelekan suami kakak, kemudian sampaikan pula apa yg menjadi harapan kakak kedepannya.


Dan apabila penyampaiannya dilakukan sekaligus dg pembicaraan sebelumnya, kurang lebi menjadi, "Mama masih kecewa ya dg sikap akang yg itu, rasanya masih sulit untuk dimaafkan ya ma, Tapi maaf ma, saya sebagai istri akang merasa kurang nyaman setiap kali mama menceritakan kejelekan akang, saya merasa semestinya sebagai seorang istri menghargai dan menjaga aib suami, kedepannya saya harap kita doakan akang saja ya ma, tiap mama teringat kesalahan akang, semoga ampunan Allah Yang Maha Luas, kelak mengampuni segala kesalahan dan kejelekan akang ya ma". Tentu saja dalam penyampaiannya kita perlu berhati-hati ya kak, perlu memahami betul kondisi kita apakah sedang memungkinkan untuk menyampaikannya dg santun, dan kondisi ibu mertua apakah sedang memungkinkan untuk kita ajak bicara dg baik.


Begitu pun sebaliknya, kakak dapat menanyakan pula apa yg sebenarnya beliau rasakan dan apa yg sebenarnya menjadi harapan beliau saat menceritakannya kepada kakak, apakah mengharapkan solusi, atau bantuan untuk menyampaikan pada suami. Bisa juga dg bekerjasama dg ibu mertua, apa ya ma yg sekiranya saat ini bisa kita lakukan untuk memperbaiki kejelekan atau kesalahan beliau?


Langkah selanjutnya yg tidak kalah penting adalah membangun hubungan baik dg suami kakak. Karena biar bagaimanapun kakak dan suami ialah tim inti yg sebaiknya saling menguatkan dan mendukung ketika salah satu atau mungkin dalam keluarga, yaitu dalam hal ini keluarga inti yg kakak bangun bersama suami tengah mendapatkan permasalahan atau intervensi dari pihak luar. Kakak dapat memulainya dengan memperbanyak waktu bersama dan secara bertahap mencoba untuk bicara dari hati ke hati Apa yg sebenarnya kakak alami setiap berinteraksi dg ibu mertua, apa yg kakak rasakan, dan begitupun sebaliknya, mencari tahu apa yg sebenarnya terjadi diantara beliau berdua, bagaimana tanggapan suami kakak tentang hal itu dan langkah apa yg sekiranya dapat dilakukan serta mungkin bantuan yg diharapkan dari kakak yg sekiranya dapat dilakukan


Dan terlebih dari semua bentuk ikhiar yg kita usahakan, hal yg paling utama ialah mohon pertolongan kepada Allah ya kak, Semoga Allah senantiasa melembutkan hati dan lisan kita, Semoga Allah mampukan dan naikkan derajat kita melalui ujian yg perlu kita lalui ini. Jika kondisi yg dialami kakak tidak juga kunjung membaik, kakak boleh membuka diri dg meminta bantuan profesional kepada psikolog maupun konselor pernikahan ya kak.. Semoga membantu dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah 2023-05-11T17:13:00.478Z

Assalamualaikum ka Aku mau tanya. Aku baru aja dapet SKL dri kampus, adekku jg baru kelulusan SMK. Klo adekku dia ktanya pgn lgsg kerja. Aku takut bgt kesalip kak, aku gamau klo dia yg dluan kerja. Krn aku dri dlu sulit switch pkerjaan krn pnya social anxiety, khilangan konsentrasi. Skrg dkit2 anxiety ny bsa d atasi. Konsentrasiny skrg udh lbih mending klo dibanding dlu. Tpi aku msih ada ktakutan ga fokus klo dftar krja. Kmrn2 aku nyoba bljr pengelolaan keuangan d excel, nyimak rumusny aja aku hrus muter brkali2 video tutorialny baru aku paham.. aku hrus gmna ya, gmn biar fokusku pulih total ?


Pertanyaan oleh di**_s_m_631

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, Terimakasih telah menghubungi kami melalui QalbooApp. Sebelumnya, selamat ya kak atas kelulusannya, semoga berkah seluruh ilmu yang dipelajari dan menjadi manfaat di masa mendatang, allahuma amiin. Berkaitan dengan ketakutan disalip adik bekerja duluan, yuk kita lihat dengan lebih dekat, sebenernya ketakutan ini memberi tahu informasi apa kepada kita? Mari kita lihat lebih dekat lagi, apa yang salah jika andai kata, adik kita yang terlebih dahulu bekerja? Sebenarnya apa alasan kita takut adik terlebih dahulu bekerja? Apakah ada hal yang tidak ingin kita hadapi jika aku bekerja duluan?


Setelah kakak mendapatkan jawaban tersebut, silahkan diperiksa kembali, perasaan tersebut sudah tepat atau belum? Perihal kakak dari dullu sulit untuk berpindah tempat kerja karena kecemasan sosial, adakah hubungannya hal ini dengan ketakutan kakak tadi? Apakah ada keharusan untuk berpindah tempat kerja untuk saat ini? Alhamdulillah ikut senang jika saat ini kakak merasa sudah lebih baik terutama dalam hal berkonsentrasi dibandingkan sebelumnya. Luar biasa kak! SIlahkan dilanjutkan ya supaya bisa semakin lebih baik dalam mengelola perasaan cemas dan mendapatkan kembali rasa nyamannya. Tidak apa-apa jika kita perlu usaha lebih untuk dapat memahami suatu topik terlebih untuk pertama kali. Kita semua pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, tidak apa-apa jika kita tidak selalu mahir, kita hanya perlu melatihnya sehingga semakin mahir dan menguasainya dengan baik.


Jika pertanyaannya adalah untuk mengembalikan fokus, beberapa hal yang dapat kakak lakukan adalah:


1. Ketika sebelum memulai sesuatu, niatkan diri untuk fokus, berdoa kepada Allah SWT dan mohon supaya Allah SWT mudahkan,


2. Kurangi distraksi atau gangguan apapun, bisa jadi notifikasi ponsel, bisa jadi pembicaraan dari orang lain. Lakukan usaha untuk mengurangi, bisa dengan teknik Pomodoro, mematikan notifikasi ponsel, atau menggunakan headset.


3. Siapkan kertas untuk mencatat secara singkat hal apa yang mengganggu kakak. Lalu lanjutkan kembali pekerjaan kakak dengan fokus, nanti ketika jam istirahat, tengok kembali catatan pikiran-pikiran yang mengganggu ditengah-tengah kerja tadi. Berikan waktu untuk memikirkannya dengan baik dan jika sudah dipikirkan dengan baik-baik, jangan kembali mengulangi pemikiran atas hal tersebut lagi ya. Move on.


4. Miliki jam istirahat yang baik supaya kita memiliki cukup energi untuk berkonsentrasi.


5. Kuatkan keyakinan hati, lapangkan hati dan pikiran, bahwa Allah lah yang mengatur rejeki kakak, adik kakak, dan keluarga. Kita semua berhak berproses dan berusaha, kita semua wajib berikhtiyar untuk melanjutkan kehidupan, dan kita tidak bisa memaksakan kehendak kita, sebagaimana setiap orang bertanggungjawab atas hidup masing-masing. Siapa tahu bekerja adalah jalur ibadah yang adik inginkan. Bertawakal kepada Allah karena Allah adalah yang Maha Merawat para hamba-Nya


6. Berkaitan dengan kecemasan sosial, semoga kakak tidak melakukan diagnosis diri sendiri yaa tanpa pengawasan dari ahlinya karena self diagnosis bisa berbahaya, saya sarankan berkonsultasi dengan ahlinya secara langsung. Sesuai dengan keadaan takut, kurang fokus, dan catatan tentang kecemasan sosial, saja sarankan untuk mengambil sesi konseling dengan Psikolog dan Konselor Qalboo ya kak, dan kakak juga bisa menggunakan fitur Moodtracker setiap hari untuk membantu kakak melepaskan dan mengelola apa yang kakak rasakan dan pikirkan. Sekian, semoga dapat membantu. Salam hangat. Terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Pertama kali diunggah pada 2023-05-11T08:35:41.203Z

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Perkenalkan saya seorang cucu usia 21 thn yang saat ini sedang sibuk kuliah dan kerja. Di sisi lain saya tinggal berdua hanya dengan nenek saya usia 70++ tahun yg kondisi kognitif nya menurun, lupa, kembali seperti anak kecil lagi, dan bnyk hal2 yg membuat pikiran saya terkuras setiap harinya. Di satu sisi saya berusaha memohon kesabaran kpd Allah, krn saya merasa lelah dan capek namun disatu sisi saya juga terbawa emosi saat merawat nenek saya + ada peran lain, apa yg bs saya lakukan agar saya kuat + bs menjalani peran saya sesuai yg Allah mau jg?


Pertanyaan oleh d** ***ri


Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih telah menghubungi kami melalui QalbooApp. MasyaAllah, luar biasa sekali yang telah dilakukan. Tentu tidak mudah membagi tenaga, pikiran, bahkan emosi dengan semua aktivitas kuliah, bekerja dan harus merawat seorang nenek. Lelah fisik dan hati tidak bisa dipungkiri. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:


1. Karena kita akan banyak menggunakan tubuh dan perasaan kita, maka pastikan kebutuhan dasar kita terpenuhi terlebih dahulu. Pastikan tidur, makan dan sholat dengan baik. Tidur yang cukup dengan waktu isitrahat yang teratur. Makan dengan baik, cukup gizi, jangan sampai telat. Karena ketika kebutuhan dasar fisik tidak terpenuhi, kita akan sangat mudah kelelahan dan menjadi emosional. Sesederhana kita mudah marah ketika lapar, atau kita cenderung belanja tanpa pertimbangan yang baik ketika lapar, menjadi remiinder bahwa kondisi fisik sangat mempengaruhi bagaimana cara kita berpikir, bertindak dan perasaan kita.


2. karena kita perlu memiliki pola tidur dan makan yang baik, maka buatlah time-management, untuk memploting aktivitas apa saja yang perlu dilakukan. Dengan memiliki jadwal yang teratur, tubuh akan lebih kuat dan pikiran tidak akan kesulitan untuk bekerja. Keteraturan akan sangat membantu fisik dan mental kita.


3. management yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah mengelola emosi serta ekspektasi kita. Buatlah dalam sebuah dokumen/ kertas, tentang keadaan hidup saat ini, bekerja kuliah dan tinggal dengan seorang nenek. Tuliskan harapan yang diinginkan untuk diri sendiri. Tuliskan hal apa yang paling memungkinkan untuk dilakukan dengan keadaan saat ini. untuk harapan yang terasa diluar kemampuan kita sebagai manusia, jadikan hal tersebut sebagai doa dan serahkan hal tersebut kepada Allah, sisanya fokus pada yang mampu kita lakukan. Salah satu ekspektasi yang perlu kita kelola adalah menyadari bahwa nenek memang sudah berusia senja, dan seiring waktu tidak mungkin semakin muda, melainkan semakin mengalami kemunduran, sehingga dengan menyadari hal ini, membantu kita mengatur ekspektasi atau prediksi kita di masa mendatang. Bahwa mungkin akan semakin parah keadaan nenek, tapi dengan sudah tidak lagi kaget, kita sudah lebih mampu mengatasinya. Mengelola ekspektasi ini bisa diterapkan dalam aspek kehidupan yang lain pula.


4. Berkaitan dengan manajemen emosi, Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan journaling atau bisa kita lakukan dengan menggunakan fitur moodtracker yang ada di Home awal QalbooApp. Dengan menuliskan emosi dan pikiran yang kita rasakan, kita akan lebih mampu merasa lebih lega, kita bisa memproses pikiran kita dengan lebih baik, semakin terlihat mana pikiran yang kurang tepat, dan apa yang perlu kita lakukan, semakin sering kita melakukan journaling pikiran dan emosi ini, kita akan semakin terlatih untuk mengeluarkan emosi dengan sehat dan memproses isi pikiran kita dengan lebih terstruktur dan tidak terbawa emosi semata. Melalui journaling ini, silahkan digunakan untuk memvalidasi, mengapresiasi segala hal yang sudah diusahakan/ diperjuangan. Sebagaimana kita tidak bisa mengubah atau mengendalikan sikap orang lain harus seperti yang kita inginkan, kita bisa mengendalikan yang bisa kita lakukan termasuk menjadi validator untuk diri kita sendiri.


5. Manajemen hati juga bisa dilakukan dengan serangkaian ibadah mendekatkan diri kepada Allah, membangun sikap tawakal, sabar, mengeluarkan semua keluh kesah kepada Allah, dan mendapatkan ketenangan setelahnya, menjadikan ini sebagai ibadah, sebagai jalur perjuangan untuk mendapatkan ridho dan syurga-Nya Allah, dan Allah tidak akan membebani seseorang lebih dari yang mampu hamba tersebut tanggung, memberikan kita kepercayaan diri bahwa kita bisa melakukan ini dengan terus memperbaiki diri. Demikian jawaban kami, semoga dapat membantu. Semoga Allah mudahkan, mampukan, kuatkan dan sanggupkan. Allah pasti telah hadirkan pertolongan dari pintu yang mungkin saat ini tidak kita pahami, Turut mendoakan semoga pekerjaannya dan kuliahnya lancar hingga selesai. Semoga Allah limpahkan kebahagiaan, keberkahan dan kesehatan untuk kakak dan nenek. Allahuma amiin. Salam hangat, terimakasih.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-26T13:25:47.872Z


Ngerasa lelah dalam hidup, banyak hal yang menguras rasa seringkali ingin menyerah. Dari hubungan keluarga yang nggak sesuai harapan, ngerasa sendirian, rumah bukan lagi tempat ternyaman untuk tinggal. Pengin pergi sejauh-jauhnya kalau bisa tapi nggak mampu karena lagi dalam kondisi fisik sakit.


Pertanyaan oleh uci_fitriyah__815

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh kak.. Terima kasih telah berbagi bersama kami, mohon maaf ya kak baru bisa kami respon setelah cuti bersama lebaran, taqaballahu minna wa minkum..


Qadarullah wamaasyaa'a fa'ala ya kak.. Saat kondisi fisik sakit bersamaan dengan banyak hal yg menguras, sehingga terasa begitu melelahkan dan sering tergoda untuk menyerah. Tapi masyaAllah.. laa quwwata illa billah, kakak masih berjuang dan bertahan sejauh ini, salah satunya dg mengakses fitur QnA yg kami sediakan, Kekuatan untuk bertahan dan berjuang ini jg berupa nikmat, kemudahan dari Allah yg boleh kita apresiasi dan syukuri ya kak.. Semoga Allah lapangkan prosesnya ya kak, dan Allah mampukan kita melaluinya dg baik.


Kesehatan fisik memang berkaitan erat dg kondisi kesehatan mental kita ya kak, maka saat salah satunya sedang dalam keadaan sakit, akan mempengaruhi kondisi yg lainnya. Berdasarkan cerita kakak, bisa jadi karena sedang dalam keadaan sakit, sehingga perlu berjuang lebih dari biasanya dan membutuhkan lebih banyak fokus energi untuk kesembuhan kakak. Saat lebih banyak perhatian atau energi yg diperlukan untuk sembuh, maka energi kita untuk hal lain jd lebih sedikit, sehingga ambang toleransi kita pun semakin rendah. Mungkin di hari-hari biasa, atau di kondisi sebelumnya hal-hal tersebut tidak mengganggu, namun saat kita sedang sakit, akan lebih terasa melelahkan. Dan sayangnya terkadang rasa lelah dan godaan untuk menyerah bisa jadi memperparah sakit yg sedang dialami.


Maka kita bisa memulai dari memprioritas kondisi fisik kakak terlebih dahulu. Memahami dan menerima bahwa beginilah adanya saat ini, badan kita sedang meminta haknya untuk istirahat lebih, untuk mendapatkan perhatian lebih dari biasanya. Ikhtiar ini bisa kita lakukan dg mengikuti saran dokter, teratur dalam mengonsumsi obat, mengikuti setiap tritmen yg disarankan, asupan makan yg begizi, dan istirahat yg cukup.


Meski mungkin terkadang jadi mengurangi banyak sekali aktivitas menyenangkan, atau mungkin kemudahan dalam melakukan kebutuhan sehari-hari jadi terbatas, namun ada sebuah nasihat yg semoga dapat menguatkan kakak ya.. Bahwa segala perkara umat muslim terkandung kebaikan. Kelapangan, kemudahan, dan kelimpahan menjadi baik saat kita menjalaninya dg syukur. Begitu pula kemalangan, kesempitan, kesusahan pun akan menjadi sesuatu yg baik untuk kita saat kita menjalaninya dg sabar. Semoga Allah lapangkan hati kita dan mudahkan kita dalam bersabar menjalani jatah proses yg memang perlu kita lalui ya kak.. Semoga sakit yg sedang dialami beserta dg segala tantangannya, bisa dihadapi dg sabar, sehingga dapat menggugurkan dosa-dosa kakak dan menaikkan derajat kakak.


Ikhtiar selanjutnya yg bisa kita upayakan ialah dg merawat kesehatan mental kita. Kakak boleh membuka diri untuk mencari support system, cukup dg satu teman yg bersedia dan tidak keberatan saat kakak menyampaikan apa yg kakak rasakan dan mendapatkan dukungan dan penguat darinya. Atau kita jg bisa menjadi support system terbaik untuk diri kita sendiri dg bersikap penuh pengertian dan kasih sayang pada diri sendiri, sehingga membuka tempat yg nyaman dalam diri kita.


Cara ini pertama dapat kita lakukan dengan berlatih relaksasi melalui napas dalam ya kak, Silakan kakak ambil posisi nyaman, punggung tegak, duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki ya kak. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup.


Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Latihan rileksasi ini juga dapat membantu kita saat perasaan lelah dan godaan ingin menyerah hadir ya kak, Kakak bisa kemudian ambil jeda, dan mulai ambil napas panjang.


Selama latihan napas dalam tersebut kakak juga dapat secara perlahan memberikan dukungan terbaik bagi diri kakak, dengan mengucapkan, Maaf ya diri, telah membawamu mengalami hal yg tidak nyaman dan melelahkan ini.. Terima kasih, telah bersedia berjuang sejauh ini, Aku menyayangimu diriku, Mari kita bekerja sama untuk melanjutkan proses perjalanan kali ini dg baik.


Perasaan lelah dan perasaan seolah tidak mampu meneruskan langkah terkadang karena kita terlalu ingin mengambil kendali atas segala hal yg berada di sekitar kita ya kak. Sedangkan dalam perjalanan ini ada hal-hal yg bisa kita ikhtiarkan dan ada hal-hal yg perlu kita ikhtiarkan untuk kita serahkan pada Yang Maha Kuasa. Justru karena kita hanyalah hamba yg lemah, tidak berdaya, dan memiliki keterbatasan, maka kita serahkan segala urusan kita kepada Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu kita perlu senantiasa memohon pertolongan Allah ya kak, Berusaha untuk tidak berputus asa atas rahmat Allah, sebab rahmat Allah melebihi segala macam beban dan dalamnya rasa sakit yg mungkin sedang kita rasakan. Sebab apapun yg sampai pada diri kita adalah bentuk kasih sayang Allah dan itu hal yg paling baik untuk kita ya kak, Semoga Allah menguatkan kita untuk terus berjalan menemukan setiap hikmah yg terserak. Sambil coba terus secara perlahan kita temukan, pada fase perjalanan kali ini Allah sekiranya ingin mendidik kita menjadi pribadi yg seperti apa ya? Melalui proses bertumbuh kali ini, sisi diri yg mana ya, yg sedang Allah ingin perbaiki? Dari perjalanan kali ini, kita bisa belajar apa ya?


Selamat mencoba ya kak, Jika setiap upaya telah kakak coba namun perasaan kakak belum jg membaik, atau selama melalui fase kali ini kakak merasa perlu adanya pendampingan dari profesional, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional ya kak, seperti berproses bersama psikolog atau konselor. Semoga Allah kuatkan dan mampukan kita melalui setiap fase bertumbuh yg perlu kita lalui ya kak.. Selamat menjemput versi diri yg lebih baik, Semoga membantu dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-24T10:38:36.983Z

Assalamualaikum, apakah saya boleh bertanya bagaimana cara mengurangi rasa bersalah, takut dan khawatir karena saya tidak sengaja membuat jatuh ponakan saya yang masih bayi 7 bulan dari kasur karena saya tinggal sebentar mengambil barang, saya takut menghadapi kemarahan ibunya, suaminya, orang tua saya, makde saya ? Dan bagaimana cara menghadapi masalah tersebut


Pertanyaan oleh farid****_****Fah__2

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S,Pd


bismillah, terimakasih telah menghubungi kami melalui QalbooApp. Memang benar, apabila terjadi hal yang tidak kita inginkan kepada seseorang yang sangat kita sayangi, membuat kita merasakan emosi-emosi demikian. Takut, merasa bersalah dan khawatir. Tapi, apa yang dapat kita lakukan untuk menghadapi keadaan/ masalah ini?


Berikut adalah beberapa yang dapat kita lakukan:


1. Terima kehadiran emosi yang dirasakan. Lakukan jurnaling atau menulis diary untuk memproses emosi ini dengan lebih baik. Tulis kejadian apa yang terjadi, perasaan apa yang dirasakan, pikiran apa yang dibayangkan. Nanti bisa ilanjutkan dengan hal-hal apa yang berada dalam kendali kita, apa yang tidak berada dalam kendali kita, dan apa yang bisa kita lakukan.


2. Lalai adalah sifat dasar manusia. Malaikat bahkan mengangkat penanya ketika manusia lalai. Meski terasa tidak mudah dan begitu menyalahkan diri sendiri, kita ingat bahwa yang berlebihan tidak baik. Allah SWT sangat lapang memaafkan hamba-Nya. Sifat Allah SWT ini dapat kita tiru dan kita terapkan kepada diri kita sendiri. Menyalahkan diri teramat sangat seperti mendekati sikap berputus asa dari rahmat dan pengampunan Allah SWT. Jangan berputus asa, bangkitkan rasa optimis dan positive thinking. Mulai dengan memaafkan diri sendiri, dan move on. Melanjutkan hal-hal yang dapat kita lakukan.


3. Bangkitkan positive thinking, husnudhzon kepada takdir Allah SWT atas kesehatan ponakan tersebut, berpositive thinking terhadap orang tua keponakan dan keluarga besar. Berpositive thinking pada keadaan. Kita mungkin membayangkan hal-hal yang terburuk, tapi semuanya belumlah terjadi. Tidak baik mendahului takdir Allah SWT.


4. Komunikasi dengan baik keadaan ketika kejadian berlangsung. Komunikasikan apa yang bisa sama-sama dilakukan untuk mengetahui keadaan keponakan setelah kejadian tersebut. Jika diperlukan, bisa dikonsultasikan dengan dokter anak. yang mengerti tumbuh kembang anak dengan baik. Adakah sesuatu yang bermasalah setelah kejadian tersebut, dan jika ada, apa yang dapat kita lakukan saat ini.


5. Tawakal. Serahkanlah keadaan di masa mendatang kepada Allah SWT. Allah SWT maha mengatur, maha memelihara dan maha menjaga, merawat. Jika semua kesalahan kita bebankan pada diri kita, kita lemah dan tidak berdaya. Suatu kejadian hal buruk sekalipun, terjadi karena Allah SWT telah mengijinkannya terjadi, dan pasti ada hikmah untuk semuanya.


Tetap semangat, positive thinking, tawakal, dan komunikasikan dengan baik. Sikap kita berada dalam kendali kita. Keadaan di masa depan dan sikap orang lain, berada di luar kendali kita. Semoga Allah mudahkan. Salam hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-11T12:26:15.565Z

Assalamualaikum Semoga Allah merahmati seluruh tim Qalboo Ketika keluarga suami hendak datang ke rumah, perasaan saya jadi kacau. Mulai cemas, deg2an, sesak, uring2an, terbayang orang tua sy yg jauh, berdua saja, yg sangat sayang cucunya namun harus berjauhan, kesepian. Ini membuat saya merasa bersalah. Sering akhirnya saya nangis pilu. Hal lain yg membuat sya tidak nyaman dg kel suami krn perbedaan karakter yg sangat kontras antara kami. Bagaimana mengelola hal ini?


Pertanyaan oleh Re****

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S,Pd


Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp. Baik, memang betul kak perlakuan kontras antara orang tua kita dengan keluarga mertua sering kali membuat kita merasakan emosi negatif. Terlebih dengan muatan emosi lainnya, seperti rindu orang tua yang jauh disana, orang tua harus merasakan kesepian menimbulkan perasaan bersalah pada diri. Beberapa hal yang bisa kakak lakukan:


1. Lakukanlah journaling, lepaskan keluarkan muatan emosi yang terpendam dalam selembar kertas atau saya sarankan dengan menggunakan fitur moodtracker pada Qalbooapp setiap hari. dengan mengeluarkan muatan emosi, insyaAllah membuat kita lebih lega.


2. Bangkitkan husnudhzon pada keluarga suami/ mertua. Meskipun ada banyak sikap yang kurang terasa nyaman, sambut dan sikapi dengan baik sebagai ibadah kepada Allah SWT dan berbakti kepada suami.


3. Komunikasikan keluhan dan ketidaknyamanan berkaitan dengan keluarga mertua dengan kalimat baik dan tidak menyinggung yang dirasakan dengan suami, sehingga suami memahami kendala dan kesulitan yang dirasakan. Minta bantuan suami untuk membantu kakak merasakan rasa nyaman. Bagaimanapun kakak juga memiliki hak sebagai istri.


4. Komunikasikan perasaan bersalah dan sedih kakak berkaitan dengan kondisi orang tua yang jauh, kesepian dan sayang atau rindu cucunya. Tanya suami apa yang bisa ia upayakan atau lakukan berkaitan dengan keadaan ini.


5. Rancang rencana yang paling memungkinkan untuk membuat kakak merasa lebih baik berkaitan dengan keadaan dengan orang tua kakak. Membiasakan video call dengan orang tua, menjadwalkan dan menabung untuk pulang ke rumah orang tua, atau opsi lainnya yang memungkinkan.


6. Setelah kakak melakukan manajemen emosi dengan journaling, manajemen konflik dengan komunikasi dengan suami, manajemen ekspektasi pula, bahwa tidak semua orang bisa bertindak seperti yang kita harapkan, tidak semua orang bisa memiliki karakter yang sama semua. Adakalanya kita bertemu dengan hal yang tidak menyenangkan. Tapi dengan pengelolaan emosi, ekspektasi dan berserah kepada Allah, dan diniatkan ibadah, insyaAllah tetap bisa bersikap dengan baik kepada keluarga mertua. Dapat meningkatkan interaksi dengan orang tua atau upaya lain sehingga mengurangi rasa bersalah kakak kepada orang tua. Sehingga dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan hati.


Demikian, semoga Allah mudahkan, Allah berikan jalan keluar Allah berikan kekuatan dan kelapangan hati. Allahuma amiin. Apabila dirasa masih perlu bantuan lebih lanjut, saya anjurkan untuk mengambil sesi konseling dengan Psikolog/ Konselor Muslim Qalboo ya kak. Salam hangat, Terimakasih

Pertama kali diunggah pada2023-04-09T22:33:36.063Z

Bismillah, Saya kalau dinasehati oleh kedua orang tua saya selalu suka saja marah dan seolah olah saya enggan dinasehati, saya sudah berusaha untuk tidak marah tapi tetap saja amarah dalam diri saya keluar, Padahal dalam hati saya tidak berniat untuk marah. Sehingga saya langsung dicap sebagai anak yang tidak sopan dan tidak baik, saya sudah pernah bilang bahwa saya juga bingung kenapa sifat ini ada (muncul ketika bersama keluarga saja) tapi orang tua selalu menyalahkan pergaulan saya dengan teman saya, sedangkan saya tidak menunjukkan sifat ini dengan teman saya. Bagaimana solusinya?


Pertanyaan oleh nai****azz


Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh.. Terima kasih ya kak, telah berbagi bersama kami..


MasyaAllah.. menantang sekali ya kak, setiap kali amarah muncul begitu spontan, padahal sama sekali tidak diniatkan untuk hal demikian.. Dan tidak nyaman sekali ya kak, saat kita pun masih belajar untuk mengenali diri kita, tapi seolah tidak mendapatkan dukungan dari orang tua justru mendapatkan cap sbg anak yg tidak sopan dan tidak baik..


Barakallah kak, semoga Allah senantiasa mudahkan proses kita untuk terus berkenalan dg diri dan memahami situasi yg kita alami sehingga memudahkan kita pula dalam menghadapinya ya kak..


Salah satu hal yg dapat dilakukan ialah dg menelusuri jejak kemunculan si marah ini kak.. Jadi setiap situasi yg kita hadapi berkaitan dg apa yg kita rasakan, isi pikiran kita, dan kecenderungan perilaku kita kak.. Dari cerita kakak, saya menangkap bahwa kakak sudah menyadari dalam situasi tertentu yaitu mendapatkan nasihat dari kedua orangtua, kakak merasa marah, seolah-olah enggan dinasihati. Nah langkah selanjutnya, kita perlu menelusuri, apa ya yg muncul dalam isi pikiran kakak saat dinasihati? Kalimat-kalimat apa yg otomatis muncul di kepala saat itu, misalnya "tuh kan salah lagi", "apa lagi sih", "ih, nyebelin deh", atau lain sebagainya. Selain marah adakah perasaan lainnya yg muncul? Mungkin tidak terima, merasa direndahkan, merasa bersalah, merasa kecewa, dan sebagainya. Saat dalam kondisi itu bagaimana perilaku kakak? Menanggapi dg nada tinggi kah? Atau mungkin cemberut, atau buru-buru menghindari kedua orangtua. Setiap kali kejadian boleh dituliskan dalam tabel ya kak, situasinya seperti apa, isi pikiran apa yg muncul, perasaan yg dirasakan, perilaku kakak dalam merespon, dan satu lagi alternatif perilaku lainnya yg mungkin dapat membantu kakak saat itu, mungkin dg berusaha tetap tersenyum, atau menarik napas. Tabel ini berfungsi untuk membantu kita ya kak, apa sih yg sebenarnya kakak rasakan saat mendapatkan nasihat dari kedua orangtua, dan apa ya alternatif perilaku yg bisa dilakukan?


Tabel tersebut juga bisa diisi dengan menelusuri kemunculan marah dalam kondisi lain. Apakah marah juga muncul dalam kondisi-kondisi lain, perlahan boleh kakak ingat kembali ya, situasi yg mungkin memunculkan perasaan yg sama, perilaku, maupun isi pikiran yg hampir mirip. Meskipun sudah kakak sampaikan ya, bahwa kakak tidak menunjukkan sifat ini dengan teman. Nah mungkin bisa ditelusuri juga bagaimana jika situasinya kakak mendapatkan nasihat dari teman kakak? Untuk membantu pengamatan terhadap diri kita lebih lengkap, kita boleh meminta masukan atau pendapat lain dari teman atau saudara terdekat kita ya kak, apa yg mereka amati dari diri kita saat situasi-situasi tertentu.


Hal lain yg dapat dilakukan kak, dan yg tidak kalah penting adalah latihan rileksasi dg napas dalam. Latihan ini dapat membantu kakak apabila saat melengkapi tabel justru teringat perasaan-perasaan lain yg tidak nyaman. Atau menarik napas dalam juga dapat sangat membantu sesaat sebelum maupun ketika kakak berinteraksi dg orang tua. Latihan ini baru akan terasa efeknya jika dilakukan secara rutin ya kak, dapat dilakukan ketika pagi hari, malam hari, maupun di waktu-waktu kakak dapat melakukannya dg aman dan tanpa gangguan selama beberapa menit. Silakan ambil posisi nyaman, duduk tegak, bisa dilakukan dg duduk di kursi dan kaki menapak di lantai, atau duduk bersila, atau dg meluruskan kaki. Letakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan di dada ya kak, secara perlahan ambil napas dalam melalui hidung selama hitungan 1-4, tahan sejenak pada hitungan 5-6, dan keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata "HA" selama hitungan 7-10, bisa diulangi sekali lagi namun saat mengeluarkan napas melalui mulut sambil membentuk kata "Huu" atau seperti meniup. Latihan ini bisa kakak ulang 2-3 kali kemudian dilanjutkan dg menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung.


Selama latihan rasakan gerakan naik turun dg tangan kiri ya kak, jika demikian maka kakak telah berhasil melakukan napas perut. Selanjutnya yg juga dapat kakak lakukan adalah membuat daftar 1001 alasan positif atau hal baik yg mungkin melatarbelakangi sikap kedua orangtua. Misalnya beliau berdua melakukan hal tersebut semata-mata karena begitu sayangnya dengan kakak sehingga tidak mengharapkan hal buruk terjadi pada kakak. Atau mungkin sikap beliau berdua sebagai bentuk kepedulian mereka untuk kebaikan kakak. Setelah kakak mengenali apa yg sebenarnya kakak rasakan atau apa yg kakak inginkan dari kedua orangtua melalui tabel yg disusun, maka kakak boleh menyampaikan kepada beliau berdua terkait cara menasihati yg lebih nyaman untuk kakak, menyampaikan bentuk kepedulian yg kakak harapkan dari beliau berdua. Tentu saja dalam penyampaiannya kita perlu hati-hati ya kak, perlu memahami betul kondisi kita sedang memungkinkan untuk menyampaikan dg santun, dan kondisi beliau berdua sedang memungkinkan untuk kita ajak bicara. Cara penyampaiannya dapat menggunakan teknik i messege ya kak. Kakak dapat sampaikan terlebih dahulu apa yg sebenarnya kakak rasakan saat situasi tertentu, dalam hal ini ketika mendapatkan nasihat, kemudian apa harapan kedepannya dari kakak untuk beliau berdua. Misalnya "Aku kurang nyaman saat papa, mama menasihatiku dg nada tinggi, sehingga aku pun membalasnya dg nada tinggi, aku harap kedepannya papa mama menasihatiku dg cara yg lebih lembut".


Jika setelah mencoba beberapa hal tersebut kakak merasa belum ada perubahan atau saat melakukannya kakak memerlukan pendampingan, silakan membuka diri untuk mencari bantuan tenaga profesional seperti psikolog maupun konselor ya kak.. Terlepas dari segala usaha yg kita lakukan, jangan lupa untuk senantiasa memohon pertolongan dari Allah ya kak.. Karena bagaimanapun, hati kita milik Allah, begitu pula hati kedua orangtua kita milik Allah. Semoga kita dan orangtua kita senantiasa diberkahi kelembutan hati dari Yang Maha Lembut ya kak.. Selamat Berproses dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-06T22:35:32.342Z

Bismillah... Sudah tahun ini, ayah saya kecanduan game crypto. Sertifikat tanah beliau jaminkann semua ke bannk. Bila tidak dituruti beliau mengancam kami akan resign dari tempat kerja. Sementara ada cicilann hampir 6jt tiapp bulan ke bank dann masih ada 2 anak sekolah SD dan SMA. Selain itu, beliau juga sukaa bermain dengan perempuan. Langkah aapaa yanng harus saya lakukan agar ayah saya berhenti dari investasi game crypto? Saya sudah coba diskusi tapi hasilnya nihil. Dan beliau tidak pernah kapok meskki sudah rugi ratusan juta. 😔


Pertanyaan oleh den***_azz****_891

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh.. Innalillahi wa innailaihi rojiun.. Saya turut prihatin ya kak dg ujian yg sedang menimpa kakak dan keluarga. Terima kasih telah berbagi bersama kami ya kak.. Semoga Allah naikkan derajat kakak dan keluarga melalui ujian kali ini..


Sangat tidak mudah ya kak, menghadapi perilaku kecanduan dan apalagi telah menimbulkan serangkaian dampak buruk dan masih ada tanggungan lainnya. Kakak pu sudah berusaha untuk diskusi namun belum membuahkan hasil ya kak.. Laa khawla wa laa quwwata illa billah..


Penanganan terbaik untuk kecanduan ialah terapi intensif di pusat rehabilitasi bersama profesional ya kak, Namun untuk melakukannya tentu perlu ada niat yg kuat dan persiapan yg matang dari yg bersangkutan untuk berhenti dari kecanduannya. Hal tersebut bisa terlaksan saat telah muncul kesadaran dari beliau ya kak, sehingga usaha yg dapat kita ikhtiarkan saat ini adalah dg membangun kesadaran beliau.


Diantaranya sudah dilakukan ya kak, yaitu diskusi, mungkin yg selanjutnya bisa diusahakan adalah dg bicara dari hati ke hati, Mengamati situasi yg memungkinkan untuk berbincang dg beliau, mencoba memahami sudut pandang dan berempati dg kondisi beliau. Apa yg sebenarnya beliau rasakan, mungkin kesepian, jenuh, atau bosan, sehingga mencari kepuasan atau kesenangan sesaat melalui game crypto maupun bermain perempuan. Namun setelahnya terjatuh dalam kondisi yg begitu merugikan hingga terpaksa menjaminkan sertifikat tanah ke bank bahkan hingga rugi ratusan juta. Bantu beliau untuk menyadari kondisi dan perasaannya dengan lembut ya kak, dengan kepedulian dan kehangatan. Semoga Allah lembutkan hati kita dan beliau ya kak..


Cara berbincang dg beliau pun mungkin dapat disiasati dg melalui anak yg paling beliau sayangi ya kak, atau anak yg paling dapat meluluhkan beliau, atau yg pendapatnya paling beliau dengarkan. Tunjukkan bahwa anak-anak masih membutuhkan kehadiran, dan pengayoman dari ayah. Jika memungkinkan, dapat pula dg meminta bantuan dari kerabat atau keluarga besar yg dapat dipercaya, atau mungkin rekan kerja atau teman dekat beliau yg dapat membantu menyadarkan beliau. Mungkin jika diperlukan, bisa juga meminta pertolongan pada tokoh masyarakat atau tokoh agama yg beliau hormati untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan beliau dan dampaknya pada keluarga.


Selanjutnya kita coba pahami juga ya kak, apa yg sebenarnya beliau cari dari game crypto ini, Sensasi adrenaline kah atau mungkin kebanggan saat mendapatkan investasi yg menggiurkan? Maka sarankan kegiatan pengganti lainnya yg lebih sehat dg tantangan yang serupa misalnya olahraga, kegiatan seni, kegiatan sosial masyarakat, atau yang lainnya yg sekiranya dapat menyita waktu dan perhatian beliau, Atau jika ternyata beliau melakukannya karena kesepian atau bosan, dapat disiasati misalnya dg anak-anak bergantian menemani ayah, melakukan akivitas bersama yg disukai ayah, atau misalnya memungkinkan mengajak ayah memanfaatkan momentum Ramadhan seperti berburu takjil dari masjid ke masjid misalnya atau aktivitas lainnya.


Perlahan juga coba kita pahami ya kak, pola terkait kapan saja beliau memiliki kesempatan untuk mengakses game crypto tersebut. Maka di saat-saat itulah kita alihkan perhatian ayah. Atau kondisi seperti apa yg memungkinkan ayah mengakses crypto, maka perlahan secara bertahap mulai dibatasi, mungkin akses internet, atau gawai yg digunakan.


Masalah kecanduan memang permasalahan yg kompleks ya kak, sehingga memerlukan dukungan yg erat dari orang terdekat maupun lingkungan. Sehingga kita upayakan mengenalkan beliau dan anggota keluarga dg lingkungan yg baru yg lebih sehat. Seperti misalnya bergabung dg komunitas pecandu yg tengah berjuang lepas dari kecanduannya. Atau jika memungkinkan dapat dipilihkan lingkungan baru, seperti interaksi dg saudara yg sudah lama tidak berhubungan, tetangga, atau pertemanan baru, dan media sosial yg lebih sehat, sehingga semoga dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kecanduan sama sekali ya kak..


Terlepas dari semua itu, senantiasa memohon pertolongan dari Allah ya kak, Percaya bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Dan keutamaan pahala atau balasan yg akan diperoleh semakin besar, bersamaan dg semakin payahnya perjuangan yg dilakukan. Semoga senantiasa Allah limpahi kekuatan dan Allah mampukan melalui ujian kali ini ya kak.. Semoga membantu dan Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-04-05T23:10:11.781Z


Assalamualaikum kak mau tanya..


Bisa dikatakan selingkuh itu bagaimna ya ?


Dan sperti apa batas chatting kita dg lawan jenis ?


Kalo ada guru/pemuka agama (lawan jenis) dia sudah menikah, ngomen status kita kaya ngajak bcanda gitu, apakah itu trmasuk diluar batas ? Pertanyaan oleh D****n W**** M***a

Jawaban:


Dijawab oleh Fadhila Devani, S.Psi., M.Psi., Psikolog


Waalaikumsalam saya coba menjawab ya kak. Selingkuh berarti kita melakukan perbuatan yang tidak jujur, tidak setia, atau menyeleweng dari komitmen atau kesepakatan yang sudah dibuat dalam menjalankan hubungan dengan pasangan kita. Bentuk batasan selingkuh di tiap hubungan berbeda-beda tergantung kesepakatan dengan pasangan masing-masing. Misalnya ada yang menganggap ngechat lawan jenis langsung dikatakan berselingkuh dan ada juga yang biasa saja menanggapinya hal tersebut. Kalo ada kasus seperti yang kakak alami itu bisa tergantung dari apa yang kakak rasakan apakah menurut kakak itu sudah diluar batas? apakah kakak tidak nyaman dengan respon dari orang tersebut? Jika iya begitu maka kakak cukup merespon dengan seadanya saja atau bahkan tidak membalas karena perselingkuhan tidak kan terjadi jika salah satu pihak tidak merespon dari orang tersebut. Begitu jawaban dari saya semoga membantu.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-27T03:30:04.890Z

Edited

Saya mau bertanya.


Saya sekarang mempunyai permasalahan rumah tangga.


Yang mana hampir di ambang pintu perpisahan.


Ya mungkin masalahnya, akibat rumah tangga daya ada ikut campur orang tua dan istri susah di atur.


Akibat selalu menanyakan saran sama ibunya, sehingga saya gak bisa berdiri seabagai suami yang memberi ketegasan dan tujuan rumah tangga.


Akibat ada ikut campur orang tua.


Jawaban:


Dijawab oleh Muhammad Rizky Ramadan, S.Psi


Bismillah, coba izin menjawab ya kak pertanyaannya.



Membangun rumah tangga memang banyak cobaan ya Kak, dan kakak hebat bisa survive buat melalui ibadah terpanjang ini.



Peran komunikasi merupakan hal yang sangat vital dalam pernikahan. Komunikasi merupakan kunci utama dalam membangun rumah tangga yang baik. Tapi masalah komunikasi kerap kali tidak bisa dihindari dalam rumah tangga.



Salah satu hal penting adalah menjaga batasan dalam rumah tangga. Hal apa yang memang cukup diselesaikan oleh suami istri dan keluarga besar.



Pertama, kakak bisa mencoba mengajak istri untuk membuat kesepakatan dan batasan terkait komunikasi dalam rumah tangga. Hal-hal apa saja yang bisa diselesaikan berdua, dan hal apa yang memang urgent untuk dibantu oleh orang tua. Meminta bantuan orang tua merupakan opsi terakhir jika sudah sangat buntu untuk menemukan solusi. Jadi, membangun batasan dan kesepakatan dengan istri adalah hal utama.



Kedua, jika memang butuh bantuan orang tua, usahakan saling bercerita kepada orang tua pasangan. Misalnya, istri ingin curhat tentang suami, maka yang paling benar adalah curhat kepada mertua (mama suami) demi menjaga aib suaminya dari ibunya sendiri. Karena curhat dengan ibu dari pasangan kita tentu akan lebih objektif dan beliau lebih tau bagaimana cara untuk menangani anaknya sendiri. Nah ini juga diberitahu saat membuat kesepakatan.



Jika istri memang sulit diatur, kita harus ingat bahwa sejatinya hati manusia adalah milik Allah SWT. kita tidak bisa mengaturnya dan menguasainya. Kunci utamanya adalah banyak bersabar dan berdoa untuk diberikan kekuatan dalam menghadapi ujian ini dan agar istri lebih dapat menerima masukan dari suami. Yang penting, peran kakak sebagai suami tetap harus berjalan, menunaikan kewajiban sebagai kepala keluarga. Niatkan hanya untuk Allah SWT, masalah istri mau berubah atau enggak itu dikembalikan ke Allah karena kakak sudah berikhtiar untuk mengajak diskusi.



JIka memang berat untuk dipertahankan, bisa dicoba untuk shalat istikharah agar mendapatkan jawaban terkait apa yang harus dilakukan kedepannya. Tapi insyaa Allah jika kita bersabar, pertolongan Allah begitu dekat. Jangan lupa tetap berikhtiar untuk mengajak diskusi istri (mengenai batasan, komunikasi, visi misi keluarga) dan tentunya menunggu waktu yang baik untuk memulai obrolan. Jika memang sulit berubah, bertawakkal aja sama Allah dan yakinlah sabar akan menjadi penolong kakak nanti.



Wallahu a'lam bishawab


Pertama kali diunggah pada 2022-09-26T10:48:13.793Z

Edited

Saya ingin bertanya orang tua saya salah untuk sebuah masalah yang di hadapi nya .tapi saya kasih tau apa itu dosa yah tapi saya kasih tau nya diem diem ga ngerendahin mereka di hadapan orang lain


Pertanyaan oleh s**********__874

Jawaban:


Dijawab oleh Muhammad Rizky Ramadan, S.Psi


Bismillah, izin menjawab pertanyaannya ya. Jazakallah sudah bertanya:)


Jika memang orang tua berbuat salah, tidak apa-apa bagi seorang anak untuk memberitahu hal yang baik. Tidak ada larangan juga kok. Namun, memang ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin menasehati orang tua atau orang yang lebih tua, yaitu:


1. Menggunakan bahasa yang baik dan tidak menggurui. Kamu dapat merangkai kalimat yang baik sebelum berbicara langsung dengan orang tua, kira-kira apakah kalimat ini menyinggung atau tidak. Contoh kalimat menggurui,


"Bapak tuh harusnya kaya gini, Ibu juga harusnya gini"


Contoh kalimat yang baik dan terkesan tidak menggurui


"Bapak, Ibu.. menurut pandanganku.. hal tersebut alangkah baiknya seperti ini. Kalau menurut bapak ibu bagaimana?"


Jadi posisikan diri ini sebagai "center" bukan orang tua yang sebagai "center" agar terkesan tidak menggurui. Dan tentunya harus mencari momen atau waktu yang baik untuk sharing.


2. Sadar, Bahwa kita tidak mengontrol manusia


Meskipun kita sudah berusaha memberikan saran terbaik menurut kita sendiri, tetap yang memegang kendali penuh tanggung jawab atas pilihannya adalah orang tua sendiri. Mungkin orang tua punya pertimbangan sendiri untuk memilih jalan tersebut. Selama tidak melanggar syariat islam, kamu bisa tetap menghargai perbedaan pendapat itu.


3. Berdoa


Jika memang orang tua kita salah dan sulit untuk berubah, sadar bahwa tugas kita hanya sebatas mengingatkan, bukan menguasai. Bahwasanya yang dapat membolak balikkan hati manusia adalah Allah SWT. Yang penting kita sudah berikhtiar untuk mengingatkan sebagai anggota keluarga, selebihnya kita bantu doa agar Allah SWT bisa memberikan solusi dan jalan terbaik bagi orang tua kita.


Mungkin itu saja dari saya, semoga bisa membantu yaa.



Wallahu a'lam bishawab


Pertama kali diunggah pada 2022-09-26T10:43:57.569Z

Edited

Assalamualaikum kak izin tanya


Klo misalkan calon mengatakan klo seandainya kita gakmau bicara sma dia, nanti stelah nikah klo aku sprti itu trus katanya mau dipukul, mau selingkuh


Apakah nnti ktika berumah tangga bisa trgambarkan akan brbuat demikian ? Pertanyaan oleh d**i_si***ni_******

Jawaban:


Dijawab oleh Indah Kusumaningsih, S.Psi


Wa’alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh



Terima kasih sudah berbagi cerita dan mengirimkan pertanyaan kepada Qalboo.



Ketika kita akan menikah, salah satu yang perlu diketahui adalah sifat dan perilaku dari calon pasangan. Karena, dengannya lah nanti kita akan hidup, sifat serta perilakunya harus kita hadapi ketika berinteraksi setiap harinya.



Perkara masa depan ketika kita menikah merupakan hal ghaib yang hanya Allah SWT saja yang tahu. Pun, apakah yang diucapkan oleh calon kakak merupakan suatu hal yang akan dilakukan ketika menikah nanti. Namun, kita dapat memperkirakan suatu perilaku manusia dari perilaku-perilaku sebelumnya. Karena, manusia memiliki kebiasaan dalam keseharian dan menghadapi suatu peristiwa atau masalah. Informasi mengenai sifat dan perilaku seseorang selain bisa dilihat ketika kita berinteraksi, dapat juga diperoleh dari orang-orang terpercaya yang dekat dengan calon suami kakak. Yaitu mereka yang sering berinteraksi dan bermuamalah dalam hal uang dengan calon suami kakak. Misalnya orang tua, suadara, sahabat, rekan kerja, dan sebagainya.



Sebagaimana dalam Islam, ketika kita ingin mengetahui sifat asli dari seseorang, kita dapat mengetahuinya dari bagaimana


1. sikapnya sehari-hari.


2. saat dia safar/bepergian


3. saat bermuamalah dalam urusan uang


4. ketika diberi suatu amanah.



Ketika melakukan suatu hal, ada niat yang mendasari. Namun, meskipun biasanya niat seseorang tercermin dari sikapnya, niat sesungguhnya hanya Allah dan dialah yang tahu. Hal yang dapat kita perhatikan adalah ucapan dan perilakunya. Apakah yang diucapkan selaras dengan apa yang dilakukan? Bagaimanakah kebiasaannya sehari-hari? Bagaimana cara seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah? Apakah dengan berdiskusi? Langsung mengambil tindakan tanpa tabayyun? Atau bagaimana? Apakah dia orang yang bertanggung jawab ketika diberi amanah? Dan seterusnya.



Demikian ya kak. Semoga dapat membantu.


Salam hangat,


Pertama kali diunggah pada 2022-09-22T10:34:40.258Z

Edited

Bismillahirrahmanirrahim


Assalamualaikum teman teman semua


Saya mau minta saran tentang orang tua saya yang terlilit hutang riba, sampai kurang lebih 20 juta.


Ayah saya kerja sebagai kuli bangunan, saya anak pertama satu satunya yg sudah bekerja. Adik saya 4 orang semuanya sekolah, 2 smp ,1 sd, 1 tk.


Ketika ayah saya gajian seminggu sekali, sering kali uang tak cukup karna untuk melunasi hutang hutang tsb, begitu juga saya, membantu meringankan. Tetapi pemasukan lebih sedikit dari pengeluaran, sering kali kami melakukan gali lubang tutup lubang untuk memenuhi kebutuhan hidup adik adik saya


Pertanyaan oleh y*****_n****_a***

Jawaban:


Dijawab oleh Indah Kusumaningsih, S.Psi


Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh..


Subhanallah, Allah telah memberi ujian yang berat kepada kakak sekeluarga. Pasti berat ya kak untuk melunasi hutang tersebut, karena pengeluaran yang ada lebih besar daripada pendapatan.


Namun, Allah yang telah memberi ujian kepada keluarga kakak, maka Allah memandang bahwa keluarga kakak mampu untuk menjalaninya dan ada jalan yang dengan ridho-Nya bisa diupayakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam perjalanannya, semoga kakak dan keluarga diberikan kesabaran oleh Allah SWT.


Sabar disini tidak berarti bahwa pasrah dengan keadaan yang ada tanpa melakukan apapun. Namun, memohon kepada Allah dengan niat terlepas dari hutang, berikhtiar dengan cara yang halal, dan bertawakkal setelahnya. Saya yakin kakak dan keluarga telah mengupayakan apa yang mampu diupayakan untuk melunasi hutang dan mencukupi kebutuhan keluarga, salah satunya lewat pekerjaan yang Allah berikan kepada ayah dan kakak. Namun, jika pemasukan dari pekerjaan ternyata masih belum cukup, ada 2 alternatif yang bisa dilakukan


1. Memetakan kembali kebutuhan keluarga dan mengurangi kebutuhan-kebutuhan yang tidak penting atau tidak mendesak, sehingga pengeluaran bisa berkurang


2. Berusaha mencari sumber pemasukan tambahan yang memungkinkan untuk dilakukan. Bisa mencoba mencari peluang dari pekerjaan lepas (freelance) disela-sela kesibukan yang ada, atau memanfaatkan keterampilan yang dimiliki. Misalnya keahlian memasak, membuat kerajinan, dan sebagainya.


Semoga masalah yang dihadapi dapat segera terselesaikan, juga dapat menjadi hikmah bagi kakak dan keluarga. Aamiin.


Demikian kak. Semoga dapat membantu..


Salam hangat,


Pertama kali diunggah pada 2022-09-22T04:28:12.417Z

Edited

Bagaimana caranya survive di lingkungan yang toxic ?


Pertanyaan oleh Unknown635

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Bismillah, assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh kak, terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kakak lakukan :

1. Fokus mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Kerjakan dengan baik dan sesuai standar.

2. Kurangi interaksi-interaksi tidak perlu yang dirasa toxic, menyakitkan, tidak sehat, tidak produktif dan justru mengganggu fokus pekerjaan. Berinteraksi atau berbicara dengan rekan kerja seperlunya saja. Hal ini akan membantu kakak terhindar dari drama pekerjaan yang menguras emosi dan justru akan mengganggu performa kerja kakak.

3. Menghindari orang-orang tertentu yang dirasa sumber utama atau pemicu ketidaksehatan interaksi maupun suasana dalam lingkungan kerja. Hal-hal diatas adalah yang bisa kakak lakukan berkaitan dengan interaksi dengan rekan kerja di lingkungan yang kakak rasa toxic tersebut.


Beberapa hal yang bisa kakak kuatkan ke dalam diri kakak sendiri adalah:

1. Tetap mensyukuri pekerjaan yang sekarang dimiliki. Karena bagaimanapun pekerjaan saat ini adalah rejeki dari Allah SWT dan menjadi ikhtiyar kita untuk dapat menghidupi kehidupan dan untuk beribadah kepada Allah SWT.

2. Kakak juga bisa mencoba untuk berbagi atau bersedekah dari uang hasil bekerja kakak. InsyaAllah akan memberikan perasaan bahagia karena kita bisa berbagi dan menjadi perantara bagi rejeki orang lain. Semoga bisa memberikan kekuatan untuk melanjutkan pekerjaan.

3. Membangkitkan sikap Bersabar dan ikhlas dengan ketidakmudahan yang saat ini dialami. Semoga dengan bersabar, menjaga diri dari terlibat dalam pembicaraan dan kegiatan yang tidak bermanfaat, dapat menjaga kakak. semoga sikap sabar dan ikhlas, menjadi salah satu jalan kita mendapat ridho Allah, supaya Allah mudahkan urusan kita, Allah selamatkan kita.

4. Bersikap tegas dengan teknik asertif. Artinya jika ada hal yang tidak kakak senangi dan hal itu mengganggu kakak, kakak bisa menyampaikan ketidaknyamanan kakak dengan tegas, bukan kasar, tidak menjatuhkan atau menyalahkan mereka. tapi kita sampaikan keluhan kita, dan berikan batasan, bahwa beberapa hal sudah mengganggu kakak dan hal tersebut tidak nyaman. Supaya mereka juga mengetahui ketidaknyamanan kakak. Komunikasikan ketidaknyamanan kakak, jika memungkinkan. Hal ini saya rasa patut dicoba.

5.. Kakak juga bisa mencoba melihat sisi baik dari kantor maupun lingkungan kakak, sisi baik yang kakak dapatkan semenjak kakak berada di kantor tersebut.

6. Lingkungan toxic memang tidak dibenarkan karena bagaimanapun keadaan tersebut tidak sehat. tapi kita bisa menjaga dan membentengi diri kita dengan batasan-batasan supaya kita tetap dapat bekerja dengan baik dan tidak terpengaruh/ terganggu secara berlebihan. Dengan menjaga diri tetap profesional, dan interaksi yang dilakukan seperlunya, semoga menjadi jalan tengah yang bisa kakak lakukan saat ini.

Mungkin demikian kak yang bisa saya sampaikan. Semoga sedikit banyak dapat membantu. Tetap semangat ya kak, tetap berpositif thinking kepada Allah, insyaAllah dengan ikhtiyar yang kita lakukan dan memohon pertolongan Allah melalui sholat dan sabar, Allah hadirkan kemudahan dan pertolongan terbaik. Allahuma amiin. Terimakasih kak.


Pertama kali diunggah pada 2023-03-22T09:26:02.448Z

Setelah nikah hidup saya malah kyak nggk punya tujuan, ngambang nggk jelas. Stiap hari gabut. Sering kcewa sma suami. Pngen udahan tpi tkut bkin malu keluarga. Makin hari bukan lebih baik, tpi malah makin sadar klo keputusan yg diambil ini terlalu buru2 dan salah. Saya hrus gmna?


Pertanyaan oleh Sekedar_tulisan

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih ya kak, telah bersedia berbagi bersama kami. MasyaAllah.. Tabarakallah, setiap dari kita memang sedang diuji sesuai kemampuan kita masing-masing ya kak, Semoga Allah mampukan dan naikkan derajat kakak melalui ujian kali ini..


Pernikahan memang banyak sekali tantangannya ya kak, Seakan masih kurang, tak henti-hentinya setan pun turut ambil bagian. Hal tersebut sekaligus menunjukkan betapa mulia pernikahan dalam islam, bahkan terhitung sebagai separuh agama dan ibadah paling lama dalam seumur hidup manusia. Tentu setan tidak suka dg kita saat kita sedang berusaha mengamalkan kebaikan sebaik mungkin ya kak, Maka setan dg segala macam upaya memisahkan suami istri yg telah bersatu, dan menggoda setiap orang yg belum saatnya untuk menghalalkan segala cara bersatu tidak dalam syariat islam. Tapi kita punya Allah Yang Maha Kuasa ya kak, semoga hati kita yg mudah goyah ini senantiasa Allah kuatkan, Allah jaga dalam kebaikan ya kak..


Saya pernah mendapat nasihat kak, saat kita sedang merasa tidak punya tujuan, bisa jadi itu adalah kabar baik, sebab hal tersebut menandakan bahwa sebenarnya tujuan kita sebelumnya telah tercapai. Alhamdulillah ya kak, jadi perasaan tidak punya tujuan ini pun juga boleh disyukuri. Kabar baik selanjutnya, merasa tidak punya tujuan ini sejatinya sdg mengabarkan pada kita bahwa kini saatnya bagi kita untuk menata kembali hal-hal apa yg sebenarnya penting dan perlu kita perjuangkan. Menghadapi kondisi seperti ini memang tidak mudah ya kak, namun diantara ikhtiar yg dapat kita usahakan, salah satunya adalah secara bertahap coba kita periksa kembali, apa yg sebenarnya menjadi tujuan kita. Perlahan kita petakan lagi, dg kondisi kita saat ini apa yg perlu kita sesuaikan untuk dapat menata langkah lagi.


Masa peralihan memang tidak mudah ya kak, Tapi disinilah kita sedang diberi kesempatan untuk melatih kemampuan adaptasi kita menjadi semakin baik Jika tujuan sebelumnya hanya berdasarkan dari pertimbangan kakak, maka setelah menikah tujuan tersebut perlu disesuaikan untuk kebaikan tidak hanya satu orang tapi juga kebaikan pasangan dan masyaAllah untuk kebaikan lebih banyak orang seperti keluarga besar atau masyarakat luas Hal ini berarti pula kakak tengah diberi kesempatan untuk meluaskan kebaikan kakak yg semoga nantinya akan kembali kepada kakak pula kebaikannya dalam bentuk yg jauh berkali-kali lipat.


inna ma'al usriyusro ya kak.. Sungguh bersama kesulitan terdapat kemudahan Untuk tujuan yg semakin besar, Alhamdulillah pernikahan juga menyertai kakak dg kekuatan yg lebih besar Kini kakak tidak berjuang sendiri, Pernikahan memberikan kakak kesempatan bertemu dan menyatukan energi dg rekan satu tim dalam mencapai kebaikan bersama, yaitu suami. Agar pernikahan dapat menjadi tim yg baik, kakak perlu mengomunikasikan dg baik bersama suami Kakak bisa memulai dg ngobrol dari hati ke hati, dan menyampaikan apa yg sebenarnya kakak rasakan dan apa yg kakak harapkan berkaitan dg tujuan dan pernikahan yg sedang dijalani. begitu sebaliknya, sbg rekan satu tim yg baik, kakak jg perlu memahami apa yg sebenarnya suami rasakan dan apa yg menjadi harapan baiknya. Harapannya baik kakak dan suami dapat saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Komunikasi positif ini dapat dilakukan salah satunya dg menggunakan teknik "i-messege" ya kak. Kakak dapat memulai kalimat dg menyampaikan apa yg kakak rasakan dalam suatu kondisi tertentu dan apa yg sebenarnya kakak harapkan. Misalnya, "Aku merasa hilang arah setelah menikah, aku harap kita lebih banyak menyediakan waktu berdua untuk kembali mengenal satu sama lain" Tentu dalam melakukannya kita perlu cermat mengamati apakah kondisi kita dan suami sedang memungkinkan untuk melakukannya ya kak..


Jika kondisi juga belum membaik, dg seizin suami, kakak boleh pertimbangan untuk meminta bantuan pada pihak yg dapat dipercaya seperti teman dekat, keluarga, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat yg sekiranya dapat memberikan nasihat baik untuk keluarga kakak ya. Kakak juga boleh membuka diri untuk mendapatkan bantuan profesional jika dibutuhkan seperti berkonsultasi dg psikolog maupun konselor pernikahan.


Terlepas dari segala macam ikhtiar yg kita usahakan, senantiasa libatkan Allah dalam setiap perjalanan kita ya kak. Jangan lupa untuk terus memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah, karena setiap ujian datangnya dari Allah, maka solusinya pun juga Allah yg akan tunjukkan. Semoga Allah lembutkan hati kita, dan lembutkan setiap proses yg perlu kita lalui ya kak.. Wallahu'alam bishowab, Semoga membantu ya kak.. Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-03-14T04:26:59.571Z

saya dan adik bingung menghadapi ibu kami. Beliau org yang baik tapi kalau sedang emosi sungguh tidak bisa dikontrol, tidak pernah main tangan tapi teriak” dan marah.


Kami selayaknya manusia juga punya kesibukan dan rasa lelah, kalau kami tidak membantunya atau menuruti permintaanya selalu dibentak dan diungkit jasa orang tua.


Kalau sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya, pasti emosinya memuncak. Saya rasa beliau butuh bertemu psikolog namun saya tidak berani untuk memberitahunya. Emosi dan amarahnya kadang tidak bisa dikendalikan lagi


Pertanyaan oleh ata***_pu***_r**_272

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabaraktuh kak, Terima kasih telah bersedia berbagi bersama kami kak..


MasyaAllah.. Tabarakallah.. semoga melalui ujian ini Allah naikkan derajat kakak dan adik ya kak.. Semoga senantiasa Allah berkahi kesabaran setiap berhadapan dg emosi ibu yg kadang tidak terkendali..


Apakah memungkinkan jika saat kondisi ibu tenang untuk saling mengobrol dari hati ke hati kak? Atau jika memang tidak memungkinkan, kakak dan adik bisa untuk belajar mengamati hal-hal apa yg sekiranya dapat menyulut emosi beliau. Sehingga hal-hal tersebut dapat diantisipasi sebelum emosi ibu memuncak.

Jika memungkinkan, bisa diobrolkan dari hati ke hati, apa yg sebenarnya mengganggu ibu sehingga emosi dapat tersulut, apa yg sebenarnya ibu harapkan agar tidak emosi tidak diluar kendali. Semoga dari obrolan tersebut dapat tercapai kesepakatan ya kak antara kakak dan ibu.


Selain itu kakak dan adik juga perlu melakukan kesepakatan dalam bergantian membantu ibu ya kak, Karena kita hanya manusia biasa yg memiliki rasa lelah dan keperluan lainnya. Mungkin bisa dilakukan pembagian tugas atau saling membantu saat yg lain sedang ada keperluan lainnya.


Kadang memang orang di sekitar kita yg membantu kita menyadari kondisi kita ya kak, namun perlu hati-hati dalam menyampaikan jika yang bersangkutan belum memiliki kesadaran mengenai kondisinya.

Jadi kita sebagai orang terdekatnya bisa secara bertahap membantu meningkatkan kesadaran tersebut.

Kita perlu memeriksa apakah ibu menyadari dg kondisi emosi yg memuncak, apakah beliau merasa terganggu dg itu, dan sekiranya bantuan apa yg beliau harapkan.

Tentu obrolan ini tidak ringan ya kak dan perlu dilakukan bertahap sambil terus mengasah kemampuan kita dalam mengamati, baik kondisi kita maupun kondisi ibu apakah memungkinkan untuk melakukan obrolan tersebut.


Sehingga kita perlu menyiasatinya dg menyediakan waktu lebih untuk bercengkrama dg beliau.

Menantang sekali ya kak diantara kesibukan kita lainnya, namun kita juga perlu menunaikan hak beliau sebagai orang tua kita.

Tidak perlu mengagendakan acara yg besar seharian atau mahal, cukup dg memperbanyak aktivitas bersama seperti misalnya makan bersama, menghadiri kajian bersama, menyaksikan tv bersama, atau beribadah baik yg wajib atau shunnah bersama.

Semoga dengan memperbanyak aktivitas bersama tersebut, semakin mempererat ikatan hati kita dan memudahkan kita dalam mengenali lebih baik ya kak..


Di atas segala ikhtiar yg kita usahakan, yg paling utama adalah baik hati kita maupun hati ibu berada dalam genggaman Allah ya kak, sehingga kita perlu untuk senantiasa memohon pertolongan dan petunjuk Allah..

Semoga Allah melembutkan hati kita dalam membersamai hari-hari ibu ya kak.. dan semoga setiap pengorbanan dan perjuangan kakak dan adik Allah hitung sebagai bentuk birrul walidain, sehingga Allah berikan balasan terbaik dg keberkahan yg berlipat untuk hidup kakak dan adik..


Wallahu'alam bishowab, Semoga membantu ya kak, Salam Hangat..


Pertama kali diunggah pada 2023-03-06T11:20:37.445Z

Assalamu’alaikum.


Dari kecil ketika orang tua menasihati saya lebih sering tidak menerimanya, saya sering merasa keberatan, dan itu berlanjut sampai dewasa. Saya menyadari ini sangat tidak baik, setiap orang tua saya menasihati respon saya secara spontan langsung menolak, selalu saja seperti itu.


Pernah suatu hari saya mencoba menahan, tapi perasaan saya campur aduk tidak karuan, merasa gelisah, ingin menutup diri. Jika dilihat kembali, bapak saya pun seperti itu, dan ibu saya jika menasihati selalu berlebihan bahkan selalu membahas kesalahan yang sudah lama.


Pertanyaan oleh dea***_****dra****_per****

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh Terima kasih ya kak, sudah berbagi bersama kami.. MasyaAllah.. Tabarakallah.. menantang sekali ya kak untuk menjalin relasi yg sehat dg orang terdekat, khususnya orang tua kita.

Alhamdulillah, kakak sudah mampu menyadari pola reaksi kakak dalam suatu situasi, dalam hal ini saat mendapatkan nasihat dari orang tua.

Bahkan, MasyaAllah laa quwwata illa billah, kakak sudah berusaha mengupayakan reaksi lainnya yg dianggap lebih baik, meskipun ternyata kita masih perlu belajar lagi cara menghadapi efek sampingnya ya kak..

Barakallah kak, semoga setiap ikhtiar kakak dalam berelasi lebih baik dengan orang tua, terhitung sebagai pahala kakak berbakti kepada orang tua ya kak.. Jadi, bismillah ya kak, coba kita urai lagi hal-hal yang dapat kita usahakan lebih baik, Semoga Allah mudahkan ya kak..

Seperti sebelumnya yg telah saya sebutkan, Alhamdulillah, kakak sudah menyadari pola reaksi dalam situasi tertentu, dalam hal ini saat mendapatkan nasihat dari orang tua. Bahkan kakak juga telah menyadari ada perasaan campur aduk ya kak, tidak karuan, gelisah dan keinginan untuk menutup diri.



Kakak boleh menuliskan hal-hal yg telah disadari ini dalam suatu tabel dg beberapa kolom.

Kolom pertama berisikan situasi, di sini boleh kakak tuliskan atau ceritakan kejadian ketika kakak mendapatkan nasihat dari orang tua, apa yg terjadi saat itu. Kolom selanjutnya boleh kakak tuliskan reaksi kakak, kakak bisa tuliskan respon, reaksi, perilaku kakak saat menghadapi situasi itu.

Kolom selanjutnya boleh kakak tuliskan perasaan kakak saat situasi tersebut terjadi, misal marah, kecewa, tidak terima, dan sebagainya.

Nah kolom selanjutnya yg bisa membantu kakak mengenali diri kakak adalah kakak tuliskan apa yg saat itu, ketika kakak mendapatkan nasihat dari orang tua, pikiran apa yg muncul.

Kolom terakhir bisa kakak tuliskan alternatif perilaku, reaksi, respon yg mungkin bisa membantu kakak, atau jika sudah dicoba, boleh dituliskan juga apa atau bagaimana efeknya, efektifkah?

Hal ini berfungsi untuk membantu kakak mengenali apa yg sebenarnya kakak rasakan, reaksi yg kakak munculkan, dan respon atau reaksi yg aman baik untuk diri kakak, maupun orang tua.


Untuk dapat mengisi tabel tersebut, kita perlu mengamati diri kita dg baik ya kak. Nah pengamatan yg baik itu ketika kondisi emosi kita netral, di tengah, atau objektif. Untuk itu kita perlu untuk melakukan latihan napas perut, atau yg disebut juga sebaga napas dalam untuk relaksasi yak kak..

Saat emosi kakak mulai tersulut setiap mendapatkan nasihat orang tua, silakan ambil jeda sebelum bereaksi ya kak.. Tarik napas dalam.. tahan sejenak.. dan hembuskan perlahan..

Jika kakak belum terbiasa bernapas dg otot perut, kakak dapat meletakkan tangan kiri di perut dan tangan kanan kakak di dada.

Ambil posisi duduk tegak, jika kakak duduk di kursi dapat menapakkan kedua kaki di lantai, jika duduk lesehan kakak dapat bersila atau meluruskan kaki Setiap menarik napas, jika tangan kiri kakak yg di perut yg bergerak, itu pertanda kakak sudah melakukannya dg baik.

Kakak dapat menggunakan hitungan 1-4 untuk menarik napas dalam melalui rongga hidung, hitungan 5-6 untuk menahan napas sejenak dan hitungan 7-10 untuk menghembuskan perlahan melalui mulut sambil membentuk kata "ha" panjang atau meniup membentuk kata "hu" Ulangi beberapa saat, bisa kakak sertai dzikir seperti istigfar dan lainnya. Jika kakak sudah terlatih, boleh ditambahkan juga dengan pertanyaan pada diri, "Halo diri, apa yang terjadi?" atau "Halo diri, apa yang sebenarnya kamu rasakan?" bisa dilengkapi juga dengan "Halo diri, apa yg kamu harapkan?"

Beri waktu untuk diri menceritakan kebutuhannya, jika diperlukan kakak dapat menuliskan apapun jawaban diri.

Sama seperti kita yg memiliki banyak keterbatasan dan kesalahan, begitu juga orang tua kita yg hanya manusia biasa ya kak, Memahami bahwa kita hanyalah sama-sama Hamba, semoga menggerakkan kita untuk merendahkan diri kita, memohon ampun baik untuk diri kita dan orang tua kita. Semoga pemahaman yg lebih baik terhadap apa yg kita rasakan dapat membantu kita untuk belajar mencoba memahami apa yg sebenarnya orang tua kita rasakan hingga sebegitunya mengharapkan yg terbaik untuk kita dg cara terbaik yg mereka usahakan.


Jika kondisi memungkinkan, kakak juga boleh menyampaikan apa yg kakak rasakan kepada orang tua menggunakan komunikasi positif ya kak. Untuk melakukan ini perlu kita pastikan dulu kondisi kita tenang dan netral ya kak.

Perlu kecermatan juga untuk memahami apakah kondisi orang tua kita sedang memungkinkan untuk kita melakukannya.

Misalnya mereka tidak sedang melakukan hal lain atau sebelumnya memang telah direncanakan untuk mengobrol dari hati ke hati. Kakak dapat menggunakan teknik "i-messege" ya kak.

Dengan nada yg rendah kakak boleh memulai kalimat dg menyampaikan apa yg kakak rasakan dalam suatu situasi dan harapan kakak kedepannya. Misalnya, "Aku sebenarnya tidak nyaman jika dinasihati menggunakan nada tinggi, aku akan lebih nyaman jika kita saling terbuka untuk ngobrol, diskusi daripada nasihat satu arah" Terlepas dari segala ikhtiar yg kita lakukan, hal terpenting yang perlu kita ingat-ingat adalah baik hati kita, maupun hati orang tua kita dalam genggaman Allah ya kak.


Jadi jangan lupa untuk senantiasa memohon kepada Allah agar dilembutkan hati kita dan hati orang tua.

Dilembutkan lisan kita setiap berkomunikasi dg orang tua kita dan dilembutkan pula pendengaran kita setiap menerima nasihat dari orang tua. Jadi teringat nasihat surga berada di telapak kaki ibu ya kak.

Semoga nasihat tersebut mengingatkan kita bahwa pahala berbakti kepada orang tua memang sebesar itu karena perjuangannya pun tidak mudah.

Nasihat ini jg sekaligus pengingat untuk kita ya kak, semoga Allah terus mudahkan kita dalam mengusahakan yg terbaik untuk mendapatkan balasan terbaik.


Jika kakak masih mengalami kesulitan dalam berinteraksi dg orang tua secara lebih sehat, sehingga mengganggu fungsi keseharian kakak, kakak boleh membuka diri untuk mencari bantuan profesional ya kak, kakak bisa ke psikiater, psikolog, maupun konselor keluarga. Semoga membantu ya kak, Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-03-05T21:49:27.549Z

Assalamualaikum kak.


Say berasal dri lingkungan yg toxic. Sehingga saya selalu memendam dan akhirnya sesak. Saya pernah menyampaikn ap yg sya rsa kod ortu tpi responnya tidak baik,malah di katain menjelekkan ortu, ortu sya slalu mrsa bnar atas tindakn merka seperti membanding2kan sy dg anak org, sya tertekan dgn itu. Ortu sya berlindung dg kta2 “org tua mau yg terbaik buat anaknya, ortu tahu yg baik buat anakny dll) padahal stlh terlalu nurut saya sadar sya ga jadi apa2.mereke menuntut saya agar bagus di kekurangan saya. Karna respn yg bgtu sya ga akn pernh lgi cerita. Mrk slalu ingin di mgrti


Pertanyaan oleh **ndy

Jawaban: 


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.. Terima kasih ya kak, telah berbagi bersama kami..

Tidak nyaman sekali ya kak, saat lingkungan kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita, Dan terima kasih kakak telah berusaha menyampaikan apa yg kakak rasa, meskipun kondisinya belum seperti yg kakak harapkan ya..


Apa yg kita pikirkan, apa yg kita rasakan, dan apa yg kita lakukan itu saling berkaitan ya kak, Jadi untuk menyikapi suatu masalah dg netral, maka kita juga perlu meletakkan dulu pandangan atau pikiran bahwa saat ini lingkungan kita toxic. Sebaiknya kita amati saja lingkungan kita apa adanya, tentu tidak mudah ya kak, karena bagaimanapun informasi di luar sana yg kita dapatkan mempengaruhi pula cara pandang kita. Kenapa kita perlu bersikap netral? sebab agar kita dapat menyikapi tidak hanya kebutuhan kita saja, tapi juga kebutuhan lingkungan kita dengan bijak.


Sebelum kita berusaha melakukan sesuatu untuk lingkungan kita kak, kita perlu berusaha melakukan sesuatu terlebih dahulu dengan diri kita. Kita belajar menyadari bahwa ada hal-hal yang dapat kita ikhtiarkan dan hal-hal yang tidak dapat kita ikhtiarkan. Hal-hal yg dapat kita ikhtiarkan adalah bagian dari diri kita yg dapat kita usahakan untuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini, maka perlahan kita fokuskan ikhtiar kita pada bagaimana caranya kakak mengatasi situasi yg menempatkan kakak untuk memendam hingga akhirnya terasa sesak dan tertekan. Hal ini kita ikhtiarkan agar apapun kondisi lingkungan kita, kita tidak terpengaruh dan dg pertolongan Allah dalam bertahan melaluinya dengan baik.


Jadi kita belajar untuk mengerti diri kita terlebih dahulu sebelum belajar mencoba memahami orang tua kita. Kakak dapat menuliskan apa pun yang kakak rasakan dan apapun yang kakak pikirkan, serta alternatif-alternatif perilaku yang lebih baik dalam menghadapi situasi yg sedang terjadi. Kakak juga boleh menceritakan pada orang dapat kakak percaya agar kakak dapat memiliki fasilitas untuk berbagi dan mendapatkan pandangan yg lebih nyaman bagi kakak dalam menghadapi situasi yang ada.


Semangat terus dalam mencari cara untuk berbakti pada orang tua dg lebih baik ya kak, karena sebagai muslim kita percaya bukan hanya sebatas hubungan kita dg orang tua, namun bagaimana agar hubungan kita dg orang tua ini dapat mengantarkan kita menjadi pribadi yg lebih baik, lebih dekat kepada Allah. Semoga Allah mudahkan kita untuk berbakti dg lebih baik ya kak.. Semoga membantu dan Salam Hangat..


Pertama diunggah pada 2023-03-01T03:29:42.231Z

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Kak, orang tua saya menyuruh belajar untuk tes cpns dan bumn.. saya sudah 2x ikut tes bumn ga lulus, saya belajar pas hari h. Saya ga berminat sekali ikut tes tersebut.. sebenarnya saya sudah nyaman dirumah, saya lebih suka belajar agama. saya kalau mencari pekerjaan pilih2 banget yang ga melanggar syariat.. kalau ortu sudah bahas pekerjaan kadang saya ngerasa sedih aja.. kalau tes cpns, subhanallah harus belajar yg rajin karena materinya banyak, sedangkan saya ingin belajar ilmu syari. Saya harus gimana ya Kak?


Mohon nasehatnya kak. Terima kasih


Pertanyaan oleh et**_no***_ra***__30

Jawaban: 


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.. Terima kasih ya kak telah bersedia berbagi bersama kami..


MasyaAllah.. Tabarakallah.. semoga Allah ridhoi semangat kakak dalam belajar dan berbakti ya kak.. Dilema sekali ya kak, saat dua hal penting bagi kakak saling bertabrakan..


Apakah kakak dan orang tua pernah membicarakan mengenai pekerjaan ini dari hati ke hati?

Apakah kakak sudah memahami apa yg menjadi kekhawatiran orang tua dibalik permintaannya untuk mencoba bekerja di BUMN atau CPNS?

Apakah kakak sudah mencoba menyampaikan kekhawatiran kakak terkait pemilihan tempat kerja agar tidak melanggar syariat?

Dan apakah kakak sudah pernah menyampaikan untuk saat ini kakak sedang ingin fokus belajar syariat?


Dibalik masing-masing harapan ya kak, baik harapan kakak maupun orang tua, biasanya karena telah melalui berbagai macam pertimbangan.

Terkadang pertimbangan dibalik itu belum sempat kita diskusikan dg satu sama lain. Inilah bagian yg menantang ya kak untuk saling mengerti, memahami, kenapa harapan atau keputusan itu penting bagi masing-masing pihak.


Tapi saya cukup yakin, baik orang tua maupun kakak sebagai anak sama-sama mengharapkan sesuatu yg baik ya kak..

Oleh karena itu, kita perlu mengkomunikasikan pada satu sama lain apa yg dianggap baik atau penting bagi satu sama lain.

Jika memang mengharapkan satu kebaikan yg sama, insyaAllah akan bertemu jalan terbaik.


Tentu sebagai anak dalam mengkomunikasikan keperluan kita perlu dg cara yg santun ya kak, mengingat kita perlu berbakti pada orang tua kita, dan berusaha untuk tidak meninggikan suara kita dihadapan mereka.

Oleh karena itu, sebelum berkomunikasi siapkan dulu agar kondisi emosi kita netral terlebih dahulu.

Jadi silakan kakak ambil waktu sejenak untuk mengenali lagi apa yg sebenarnya kakak rasakan berkaitan dg kebijakan orang tua yg berbeda jalan dg kakak. Kakak sudah menemukan salah satunya ya, sedih, boleh dirasakan lagi emosi yg lain, mungkin ada juga kecewa, merasa tidak dimengerti, marah, dan sebagainya.

Setelah kakak memahami dan menerima emosi kakak, perlahan dipahami lagi apa yg sebenarnya kakak pikirkan terkait belajar syariat dan bekerja di BUMN atau CPNS.

Saat mengenali emosi dan pikiran ini kakak bisa menuliskannya ya, agar lebih mudah ditata dan dipahami.


Apabila memungkinkan kakak bisa mulai mengkomunikasikan kepada orang tua, bisa dipilih dari yg paling nyaman diajak ngobrol dahulu misal ayah atau ibu.

Sambil mengamati situasi yg memungkinkan, dan dimulai dari nada bicara yg rendah, kakak bisa gunakan teknik "i-messege".

Kalimat dimulai dari kakak mengutarakan apa yang kakak rasakan pada situasi tertentu dan harapan kakak kedepannya. Misalnya, "Umi, sebenarnya aku merasa sedih setiap kita membicarakan pekerjaan, karena aku sedang bingung antara mengutamakan belajar syariat atau berbakti pada umi abi dg memenuhi permintaan bekerja di BUMN atau CPNS, aku berharap kita bisa mendiskusikan hal ini lebih lanjut" Jika ternyata situasi tidak memungkinkan untuk kakak berkomunikasi dg orang tua bisa melibatkan perantara semisal kakak atau saudara lain yg lebih bisa menjembatani kalian.


Berbakti pada orang tua memang banyak sekali tantangannya ya kak, namun tantangan mereka dalam membersamai tumbuh kembang kita selama ini pun, juga pasti tak kalah menantangnya. Semoga Allah lembutkan hati kita dan juga hati kedua orang tua kita ya kak, agar kita dapat saling memahami satu sama lain dg lebih baik.

Dan yang terpenting selalu mohon pertolongan Allah ya kak, semoga Allah lembutkan kita untuk memahami dan menerima petunjukNya, dan mampukan kita melalui apapun yg terbaik bagi kita dg sabar. Barakallahu fiik ka.. Semoga Membantu, Salam Hangat..


Pertama kali diunggah pada 2023-02-28T14:13:13.833Z

anonymous
anonymous

Assalamu'alaykum warahmatullaah wabarakaatuh


Saat ini hati saya kalut, Alhamdulillaah sudah menikah 3tahun dan belum diberi kepercayaan oleh Allah untuk memiliki keturunan. Sudah saya periksa, minum obat, vitamin, secara herbal pun sudah saya jalanin. Qadarullaah belum juga berhasil, menurut kesimpulan dari 2 dokter menyarankan agar suami saya harus ke dokter bagian khusus andrologi, namun suami selalu belum mau. Akhirnya orang2 selalu menyudutkan, dan penasaran saya tinggal disuruh ke dokter padahal sudah seperti demikian kesimpulan dokter2 obgyn saya. Saya harus bagaimana? Saya berusaha untuk tidak menceritakan yang sesungguhnya secara gamblang, saya hanya bilang suami saya harus ke dokter spesialis andrologi. Namun tetap saja mertua saya, ingin saya diperiksa lagi ke dokter lain agar lebih jelas. Batin dan hati saya terluka, karna suami saya malah menyalahkan saya. Saya bingung harus gimana Pertanyaan oleh Pejuang 2 garis

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warramatullahi wabarakatuh

MasyaAllah, tabarakallah, masa penantian yg sangat menantang ya kak, bahkan setelah perjuangan yang dilakukan masih belum membuahkan hasil. Memang hanya Allah yg kuasa untuk melapangkan rezeki kita dan yang berhak menahan rezeki kita ya kak. Semoga kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaan senantiasa mengiringi setiap ikhtiar yg telah kita upayakan.


Tidak mudah ya kak rasanya saat kakak sudah berjuang sedemikian rupa, bukannya diapresiasi tapi masih saja disudutkan dan terlebih hasil pemeriksaan dokter menyatakan demikian.


Jika keluarga adalah sebuah tim, maka kakak dan suami perlu kerja tim untuk menghadapi tantangan kali ini, yaitu berupaya dalam mendapatkan keturunan.

Perlu disamakan dulu persepsi dan sudut pandang kakak dan suami mengenai pentingnya memiliki keturunan dalam keluarga kakak, ikhtiar yang masing-masing telah lakukan, serta tuntutan dan permintaan dari keluarga besar.


Mungkin kakak bisa mengajak suami diskusi atau bertemu dg teman yg memiliki perjuangan yang sama, atau mungkin melalui konten youtube yang berisikan tentang perjuangan memiliki keturunan, atau sebelum itu, perlahan dan dg cermat ajak suami untuk ngobrol dari hati ke hati.


Dalam berkomunikasi dg suami, kakak bisa menggunakan komunikasi positif dalam berdiskusi, salah satunya dg menyiapkan kondisi yang nyaman, memperhatikan satu sama lain sedang bersedia untuk mengobrol, meluangkan waktu untuk membicarakan hal tersebut, menggunakan nada yang rendah dan berusaha untuk tidak melebihi nada suara pasangan, serta menggunakan komunikasi asertif atau i message (Kalimat tersebut dapat dimulai dengan menyampaikan apa yg kakak rasakan saat situasi seperti apa dan apa harapan kakak kedepannya

Misal, ""saya merasa lelah dan berjuang sendiri karena harus ke dokter kandungan sendirian, jika memungkinkan aku berharap pemeriksaan selanjutnya juga kamu temani"").


Begitu sebaliknya, kakak juga perlu memahami apa yg sebenarnya suami rasakan pada situasi yg dihadapi dan apa harapan kedepannya. Harapannya dari diskusi tersebut kakak dan suami dapat menemukan kesepakatan bersama dan menguatkan hubungan kakak dan suami terlebih dahulu sebelum megomunikasikan dg keluarga besar.


Barakallah kak, semoga melalui penantian dan ikhtiar yg sedang kakak lakukan, Allah naikkan derajat kakak dan keluarga. Semoga membantu ya kak, salam hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-02-08T16:39:16.666Z

anonymous
anonymous

Saya memiliki anak laki-laki berusia 9 bulan. Masih kecil sekali.


Jika saya dan suami bercerai, apa dampak buruk yg akan terjadi terhadap tumbuh kembangnya terutama psikisnya?


Jika perceraian tidak bisa terelakkan, apa yg harus saya lakukan agar psikis anak saya tetap baik baik saja, dan fitrahnya tetap terjaga dan terasah dengan baik.


Jazakallah, barakallahu fiik Pertanyaan oleh h*m**al**is

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wajazakillahu khoir, wa barakallahu fiik kak,

Terima kasih ya telah bersedia berbagi bersama kami..

MasyaAllah.. Laa quwwata illa billah..


Tentu tidak mudah ya kak untuk mengambil keputusan sejauh ini dg banyak sekali pertimbangan, semoga Allah lembutkan hati dan mudahkan kita dalam memahami petunjuk dan menjalani ketentuan terbaikNya, sebaik mungkin ya kak..


Menurut ilmu psikologi kak, pengalaman anak dalam keluarga berkaitan erat dg tumbuh kembang anak terlebih saat anak berusia kurang dari 5 tahun. Lingkungan tempat anak bertumbuh berkaitan erat dg kondisi psikis anak hingga ia dewasa nantinya.


Perceraian memang menjadi hal yg halal namun dibenci Allah, namun tidak bercerai pun belum tentu baik bagi kondisi psikologis anak saat lingkungan terdekat tempat anak bertumbuh justru menjadi tidak aman bagi anak.


Lingkungan yg aman bagi tumbuh kembang anak itu seperti apa? Ialah tempat yg dapat memenuhi kebutuhan anak, baik kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, pengasuhan, pendidikan tauhid, perasaan aman dan perasaan dicintai.


Pasangan yg bercerai blm tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan anak tersebut ya kak. Banyak pula di sekitar kita yg dapat kita temui beberapa pasangan meski telah berpisah sbg suami-istri, namun tetap dapat menunaikan hak anak sebagai ayah dan ibu.


Pandangan yg sering kita dapatkan mungkin lebih menantang ya bagi orang tua tunggal untuk memenuhi kebutuhan anak sendirian, namun, ayah ibu yg masih berpasangan pun juga memiliki tantangan dalam memenuhi kebutuhan anak, yaitu merawat hubungan dan komunikasi yg baik diantara mereka terlebih dahulu.


Salah satu tantangan orang tua tunggal ialah perlunya memilihkan lingkungan yg aman bagi anak dg memberikan dukungan tambahan jika diperlukan dan memastikan berdampak baik bagi anak. Dukungan untuk anak yg tidak hanya berasal dari salah satu orang tua, tapi juga keluarga besar, lingkungan rumah, serta lingkungan pendidikan yg dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak


Jika kakak merasa kesulitan untuk mengambil keputusan terkait kondisi rumah tangga kakak, kakak boleh membuka diri kepada orang terdekat atau jika diperlukan meminta bantuan pada keluarga yg dapat dipercaya, tokoh masyarakat atau tokoh agama yg dihormati, dan tenaga profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan untuk konsultasi dan memediasi hubungan kakak dg pasangan ya..


Dan yang paling utama untuk menjaga tumbuh kembang anak kita adalah dg terus berdoa kepada Allah sama seperti kita yg juga masih terus memerlukan doa dan harapan baik untuk diri kita.


Semoga Allah limpahi kekuatan dan kesabaran untuk kakak dalam melalui fase perjalanan yg sedang dihadapi ya kak.


Semoga Allah lembutkan hati dan setiap proses yg perlu kita lalui.


Semoga membantu ya kak,

Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2023-02-03T03:30:41.539Z

anonymous
anonymous

Bismillah... Saat ini qadarullah saya sedang mengalami masalah yang cukup berat karena saya tau dari adik saya jika ayah saya kemungkinan berselingkuh (Ada buktinya). Hal ini sangat berat untuk diterima. Saya bingung harus bagaimana saya kasihan ke ibu tp tidak tega menceritakannya. Saya juga bingung harus berbuat apa terlebih saya tinggal berbeda kota karena sudah menikah, apakah suami saya harus saya beritahu? atau cukup kami ber2 saja yg tau. Saya juga khawatir dengan adik saya ini, dia belum menikah khawatir menjadi trauma. Apa yang harus saya lakukan? Jazakillahu khayran Pertanyaan oleh Ummahat_974

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Terimakasih sudah menghubungi kami melalui Qalbooapp.

Kabar seperti ini memang kabar yang sulit untuk diterima karena sangat mungkin bagaimana hubungan keluarga kita ke depannya. Luar biasa, masyaAllah, kakak memikirkan keadaan adik kakak.


Beberapa hal yang bisa kakak lakukan:

  1. Mengelola emosi kakak terlebih dahulu, apakah kakak marah, apakah terpukul, apakah kecewa. saya sarankan untuk menulis journaling/diary sehingga kakak bisa meluapkan emosi dengan sehat dan kakak bisa berpikir dengan lebih jernih dan mampu bersikap dengan tenang.

  2. Apabila suami adalah sosok yang kakak percayai memiliki wawasan, kebijaksanaan dan kematangan emosi untuk mendengarkan cerita kakak, bisa menjadi opsi untuk bercerita dengan suami. karena keadaan ini bisa jadi mempengaruhi kakak dan ada baiknya suami tahu kesulitan yg kakak alami

  3. Kakak bisa mendampingi adik untuk juga mengelola emosinya. juga bisa menjadi opsi untuk menyampaikan rasa khawatir kakak kepada adik. kakak bisa menemani adik apabila ada indikasi emosi bergejolak atau pemikiran yang negatif

  4. Kita mungkin perlu waktu untuk mampu mengelola emosi, baik perasaan amarah, kecewa atau terluka. tidak apa2 untuk memiliki waktu2 sulit karena kita manusia biasa dan perlu mengelola ini, supaya tidak mempengaruhi sikap kita ke orang lain atau aspek kehidupan yang lain.

  5. Kakak dan nanti dengan adik, bisa menemani dan mendampingi ibu, siapa tahu ibu membutuhkan seseorang untuk mendengarkan curahan hati beliau. meskipun dari luar kota, kakak bisa memberikan perhatian melalui wa, atau telefon, perhatian dan dibuat senang oleh anak2 memberikan kekuatan bagi ibu. entah ibu sudah tahu atau belum, kita tampilkan sikap sebagai putra putri yg cakep dan menyenangkan bagi orang tua kita terutama ibu.

  6. Selalu mendoakan kedua orang tua, semoga orang tua terutaMA ibu diberikan kekuatan, kelapangan, jalan keluar, dan ingat Allah. dan pula mendoakan ayah, semoga Allah mengingatkan beliau dengan cara yang lembut. semoga Allah memudahkan keluarga kakak. insyaAllah Allah tidak akan membebani kita di luar kemampuan kita. insyaAllah ada hikmah dari ini semua untuk kebaikan keluarga.


Semangat selalu ya kak, semoga Allah mudahkan.


Pertama kali diunggah pada 2023-01-06T12:45:28.679Z

anonymous
anonymous

Assalamualaikum wr wb🙏🏻


Mohon izin bertanya, saat sekitar umur 4/5/6 tahun ,sy mengalami pelecehan seksual o/ suami dri kakak kandung ibu saya.Seiring berjalannya wkt, sya tau klu pelaku ini sangat arogan,n ign menguasai rumah nenek sy. Pelaku memiliki 2 ank prmpuan yg sma toxicnya. Krn, masa lalu sy yg dilecehkan,anak yg toxic, ibu sy sll menyuruh sll untuk mengalah saat ada konflik dgn mrka. Saat ini saya sdh memliki ank n emosi saya kadang meledek ledak menyakiti dri sndri, membnturkan kpla k tembok. Saya sudah b'upaya menahan tapi smkin saya tahan semakin berbahaya seperti bom waktu. Pertanyaan oleh byby

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh kak..

Terima kasih telah bersedia berbagi bersama kami ya kak..


Saya turut prihatin dg apa yg dialami kak

Tentu rasanya sangat tidak nyaman hingga tak tertahankan ya kak..

Salah satu yang boleh diapresiasi kak, saat ini kakak memiliki kesadaran bahwa ada pengalaman masa lalu dan hal lain yg berkaitan dg kondisi kakak saat ini,

Kakak juga memiliki kesadaran bahwa pada kondisi tertentu, saat emosi yang dirasakan begitu hebat, menyadari adanya perilaku tertentu yang muncul.

Dan Alhamdulillah kak, kakak juga diberi kesadaran bahwa kondisi seperti ini jika terus menerus ditahan akan berbahaya layaknya bom waktu


Kesadaran ini kak, tidak semua orang miliki dan kesadaran ini kak, yang insyaAllah akan menjadi modal yang sangat berharga dalam membantu kita untuk proses selanjutnya. Selagi kesadaran ini masih kita rasakan kak, ada hal baik yg sebenarnya dapat kita ikhtiarkan..


Kakak boleh membuka diri untuk memulai berproses dg tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater ya kak


Tujuannya agar kita memperoleh alternatif cara yg lebih aman bagi kita dan orang-orang di sekitar kita saat ledakan emosi tersebut hadir kembali. Sebuah perjalanan untuk berproses tentu memerlukan perbekalan yg memadai ya kak. Selagi memantapkan hati lagi, kakak dapat menguatkan lagi kemauan dan kesiapan kakak dalam berproses bersama tenaga profesional. Kesiapan yang perlu diperiksa lagi kak diantaranya kesiapan finansial, waktu, tenaga, fisik, dan tentu saja kesediaan kakak secara psikologis untuk berproses..


Sembari kakak mempersiapkan diri, ada latihan yang mungkin dapat kakak praktekkan ketika ledakan emosi datang kembali ya kak..


Kakak dapat berlatih napas dalam, atau napas perut.

Saat terasa penuh atau menyesakkan, kakak dapat ambil waktu jeda sejenak sambil meletakkan tangan kanan di dada dan tangan kiri di perut.

Usahakan saat kakak menarik napas rasakan tangan kakak yg berada di perut yang bergerak.

Tarik napas dalam dan perlahan melalui hidung, tahan sejenak dan keluarkan melalui mulut sambil mengeluarkan suara ""ha""

Tarik lagi napas dalam melalui hidung, tahan sejeak, dan keluarkan sambil meniup dari mulut

Tarik napas dalam melalui hidung tahan sejenak dan keluarkan melalui hidung

selagi melakukan latihan napas ini kak, kakak boleh sambil membisikan dengan lembut pada diri kakak

""Terima kasih telah bertahan dan berjuang sejauh ini""

""Maafkan aku diriku, kamu harus melalui semua itu""

""Diriku aku telah memaafkanmu""

""Diriku, aku sangat menyayangimu""


Selamat berlatih ya kak dan semoga membantu

Kakak boleh mencari bantuan untuk mempraktekan latihan tersebut sambil didampingi tenaga profesional untuk hasil yang lebih optimal..

Selamat berproses ya kak, dan Salam Hangat.."


Pertama kali diunggah pada 2022-12-27T07:51:45.331Z

anonymous
anonymous

Bismillah ... bagaimana ya kak dalam menguatkan hati agar tegar krn kondisi keluarga yg tidak baik-baik saja? Pertanyaan oleh N***han

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


Terimakasih sudah menghubungi kami melalui QalbooApp.


Kita sebagai manusia perlu untuk selalu ingat bahwa kehidupan di dunia ini memang akan penuh dengan ujian. Dan ujian akan datang dari berbagai aspek kehidupan, salah satunya bisa dalam bentuk keluarga yang sedang tidak baik-baik saja.


Ketika kakak sedang merasakan sedih karena keadaan ini, tidak apa-apa kak jika ingin menangis dan memberikan waktu pada diri untuk bersedih. Karena memang kita manusia yang Allah lengkapi dengan emosi. Sehingga menangis ketika bersedih adalah respon yang sehat.


Untuk menguatkan hati kita, kita bisa kembali mengingat bahwa insyaAllah, Allah tidak akan membebani kita lebih dari yang mampu kita tanggung. Bahwa dengan keadaan ini, bukan berarti Allah benci atau menyulitkan kita. Sebagaimana Allah menguji orang-orang yang Allah cintai, membantu kita memandang ujian bukan sebagai hukuman. Memberikan perasaan kekuatan pula ketika kita ingat Allah tidak akan menguji kita lebih dari yang mampu kita tanggung. ketika ini sampai pada kita, kita pasti mampu melaluinya. InsyaAllah dengan terus belajar agama, belajar manajemen konflik dalam keluarga, belajar komunikasi dan belajar memaafkan kita bisa melewati ini.


Tentu, diiringi doa kepada Allah supaya keluarga kita diberikan kelembutan hati, dan keteguhan hati, dan berdoa supaya Allah mudahkan keluarga kita, dan mampu menghadapi permasalahan yang sedang dialami keluarga kita. Karena Allah sudah berjanji, setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Pasti ada kemudahan. Sehingga, insyaAllah, kita kuatkan hati kita, bahwa insyaAllah ada jalan keluar terbaik untuk keadaan keluarga kita. Semoga jawaban ini membantu ya kak, Semoga urusannya Allah mudahkan selalu, dan diberikan kelapangan dan ketegaran. Bismillah. Terimakasih kak


Pertama kali diunggah pada 2022-12-25T22:47:20.554Z

anonymous
anonymous

Saya usia 22 thn,Sy bingung dengan diri saya. Inner child saya didapatkan dari orang tua saya tidak hilang. Ketika saya sedang mengerjakan aktivitas rumah tiba tiba kebencian saya terhadap ibu saya itu kembali. Saya punya trauma dengan pukulan, karna sejak kecil sering dipukul.


imbas nya saya jadi sering marah ke anak,bahkan sampai mukul anak saya,bahkan sampai memukul anak sy. Sy bingung harus gimana.


Inner child saya sering kambuh, selalu teringat bayang orgtua Sy ke Sy,Sy selalu merasa takut sedih& bingung.


Sy harus gimana ? Pertanyaan oleh Ma**me *n*a

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Terima kasih ya kak, telah bersedia berbagi bersama kami..

MasyaAllah Tabarakallah, diantara kebingungan yg tengah dirasakan kakak, ada kesadaran yg boleh kita apresiasi ya kak. Kakak telah menyadari ada sesuatu dari pengalaman masa lalu kakak yg berimbas dan terbawa hingga dalam pengalaman masa kini. Tidak semua orang memiliki kesadaran itu kak, dan tidak semua orang memiliki dorongan untuk mencari tahu hingga berikhtiar untuk berproses,

Barakallah kak..


Tentu bukan pengalaman yg nyaman ya kak, di satu sisi kakak masih berproses dg perasaan kakak terkait pengalaman kakak dengan ibu dan kini ada pula perasaan kakak terkait pengalaman kakak dengan anak.. :')


Rasa benci, takut, sedih, marah kakak sebagai anak, mungkin jadi tercampur aduk dengan perasaan bersalah saat menyikapi anak ya kak, jadi tak jarang membuat kakak bingung..


Jika perasaan tidak nyaman serta ingatan mengenai pengalaman buruk masa lalu masih terus membayang hingga mengganggu aktivitas sehari-hari kakak, mungkin itu pertanda bagi kakak untuk membuka hati dan berproses bersama profesional seperti psikolog atau psikiater.


Selagi kakak menguatkan lagi untuk memulai berproses dengan profesional ada beberapa hal yg mungkin dapat kakak lakukan untuk menenangkan diri,


Pertama kakak dapat berlatih napas dalam atau yg juga dikenal sebagai napas perut

Baiknya latihan ini dilakukan secara rutin ya kak, agar saat ""serangan"" bayangan pengalaman buruk kembali hadir kakak bisa otomatis mempraktikkannya.


  • Napas perut ini bisa kakak lakukan dg meletakkan salah satu tangan di dada dan tangan yg lain di perut.

  • Perlahan ambil napas melalui hidung dg ditandai tangan di perut merasakan perut yg mengembang. Tahan sejenak kemudian keluarkan melalui mulut sambil membentuk kata ""ha""

  • Ambil lagi napas perut melalui hidung, t ahan sejenak dan keluarkan dg meniup udara melalui mulut

  • Kemudian napas seperti biasa dg napas perut, hirup melalui hidung dan keluarkan melalui hidung


Jika kakak nyaman, selama berlatih bisa disertai dg dzikir ya saat melakukannya.

Kemudian secara perlahan tangan yg berada di dada menepuk-nepuk dada, seperti saat kita membuat nyaman anak kita dg tepukan.


Ucapkan dengan tulus, dengan kasih sayang pada diri sendiri.

Diriku, maaf telah membiarkanmu mengalami pengalaman buruk tersebut,

Diriku, aku telah memaafkanmu.

Terima kasih diriku telah bertahan dan berjuang sejauh ini,

Aku sungguh menyayangimu diriku..

Selama pelaksanaannya tentu memerlukan jeda waktu tertentu ya kak, mungkin kurang lebih sekitar 5-10 menit secara hadir penuh sadar utuh, tanpa melakukan hal lainnya


Oleh karenanya jadi perlu menyengajakan dan memanajemen hal lain agar dapat dilakukan dengan baik, sehingga memberikan hasil yg maksimal

Selamat berlatih, dan semoga membantu ya kak,

Salam Hangat..


Pertama kali diunggah pada 2022-12-04T10:58:43.312Z

Bismillah


Izin bertanya apakah suami yg suka memukul & berkata kasar dia sebenarnya tidak sayang sm kita ? Dalam berucap dia sayang tp sy ga percaya 100% klo dia syg krn terus menerus berulang kejadian yg sama. Mohon pencerahannya bgmn hrs menghadapi situasi spt ini. Disamping itu klg pun tdk support. Rasanya berat sekali melewati smw ini sndiri. Jazakillah khoiro


Sy hampir putus asa namun sy dipertemukan dsni Alhamdulillah semoga bs mjd perantara kebaikan dan solusi aamiin


Pertanyaan oleh Um** Al Jau***

Jawaban: 


Dijawab oleh Rizki Setyasri, Konselor Qalboo


Fajazakillahu khoir kak, sudah bersedia berbagi bersama kami..


Subhanallah, tidak terbayang rasanya berada di posisi kakak dg ujian sedemikian rupa.


Semoga kesabaran kakak dalam menjalani ujian ini dapat menjadi penggugur dosa ya kak..



Apakah memungkinkan bagi kakak untuk mengkomunikasikan baik-baik kejadian ini dg suami?


Tentu perlu hati-hati dan kecermatan ya kak, untuk mengangkat topik ini sebagai bahan obrolan bersama suami.


Perlu mengenali kapan suami dalam suasana hati yang memungkinkan untuk diajak bicara, apakah beliau lelah atau tidak.



Salah satu hal yang penting dalam komunikasi adalah menghindari penghakiman ya kak,


Jadi lebih ke arah untuk tabayyun atau konfirmasi


Mungkin bisa dimulai dengan perlahan membicarakan kejadian pemicu saat suami memukul atau berkata kasar


Apa yang sebenarnya suami rasakan saat itu?


Apa yang menyebabkan suami menggunakan kata kasar dan memukul?


Apa yang sebenarnya suami ingin sampaikan pada saat itu?


Apa harapan suami saat ada kejadian yang serupa?



Jika memungkinkan, kakak pun juga perlu menyampaikan apa yang sebenarnya kakak rasakan.


Namun, lagi-lagi dengan menghindari penghakiman ya kak.


Salah satunya dengan menggunakan "i statement".


Sebuah pernyataan yang dimulai dari sudut pandang kakak..


Kalimat ini dimulai dari saat ada kejadian apa, kakak merasakan apa, dan apa harapan kakak ke depannya.



Atau jika tidak memungkinkan, kakak bisa mencoba untuk mengamati perilaku suami


Saat seperti apa biasanya suami memukul dan berkata kasar


Saat seperti apa suami berucap sayang


Dengan pengenalan pola-pola tersebut semoga bisa dilakukan pencegahan agar suami tidak menggunakan kata kasar atau memukul.



Melelahkan sekali ya kak, saat harus menghadapi kejadian menyakitkan yang terus menerus berulang.


Adanya pola berulang kak, bisa jadi ada cara-cara yang selama ini kita ketahui atau gunakan sudah tidak lagi mempan.


Mungkin sebuah pengingat bahwa sudah saatnya kita memerlukan sudut pandang lain, perlu mencari cara lain, untuk menghadapinya dengan lebih baik.


Kakak boleh mencari bantuan pada orang yang kakak percaya atau tenaga ahli seperti psikolog dan psikiater yang menyediakan konsultasi seputar pernikahan dan pasangan dengan niatan bukan untuk mengumbar aib ya kak, namun untuk mencari jalan terbaik.



Semoga Allah limpahi kekuatan, hidayah dan ketabahan terbaik untuk kakak..


Salam Hangat.



Pertama kali diunggah pada 2022-09-16T03:57:57.900Z


Edited

Dengan masalah yang bertubi-tubi di keluarga saya jadi punya keyakinan kalo berkeluarga adalah beban di masa depan. Saya takut dengan pemikiran saya ini Pertanyaan oleh anonymous

Jawaban: 


Dijawab oleh Dina Ismi Hayati, M.Psi., Psikolog


Assalamualaikum, kak.


Mungkin masalah yang bertubi-tubi itu membuat dirimu merasa takut apabila hal itu kelak akan terjadi di keluarga sendiri. Jika demikian tentu saja akan membuat dirimu merasa tertekan dan merasa capek ya, kak. Ketidakinginan untuk merasa tertekan dan tidak nyaman tentu sangat wajar pada seseorang, termasuk dirimu sendiri. Namun demikian yang perlu menjadi perhatian kita adalah jangan sampai pikiran tersebut menghambat aktivitas kita sehari-hari dan membuat kita tidak produktif. Pikiran yang muncul dalam dirimu saat ini adalah salah satu bentuk pertahanan diri. Bisa dilihat sebagai cara diri kita menyiapkan diri sebelum menghadapi suatu permasalahan. Jadi, dibandingkan berfokus pada perasaan takut, dirimu bisa mengamati secara lebih seksama, mencoba melihat dari berbagai sisi, apa yang perlu dipersiapkan agar masalah yang sama tidak terjadi di keluargamu kelak dan apa yang bisa dilakukan apabila hal tersebut juga terjadi di keluargamu kelak.


Kesiapan dan persiapan seseorang dalam menikah berbeda-beda. Ketika dirimu menyadari ada rasa takut keluarga akan menjadi beban di masa depan, itu merupakan satu langkah awal karena ada proses menyadari dan mengamati kondisi diri sebelum memulai pernikahan. Dirimu bisa coba mantapkan dulu tujuan pernikahannya. Mungkin dalam proses memantapkan tujuan ini akan muncul lagi rasa takut atau pikiran-pikiran negatif lainnya. Ketika hal ini terjadi, dirimu bisa coba untuk menuliskan pikiran dan perasaan yang muncul itu. Coba ungkapkan dan keluarkan dari kepala, bisa dengan menulis/menggambar/mewarnai/mencoret-coret. Kemudian ambil waktu sejenak, atur napas, minum air putih, baru dilihat kembali "karya" yang sudah dibuat tersebut. Setelahnya, dirimu bisa renungkan apa yang sedang terjadi dan apa yang bisa dilakukan selanjutnya. Selain dengan menghasilkan "karya" tersebut, dirimu juga bisa mencari orang yang dipercaya untuk berdiskusi dan dirimu bisa terbuka padanya. Apabila dirimu merasa ingin didengarkan saja dan tidak ingin mendapatkan saran dari siapapun pada saat itu maka sampaikanlah pada orang tersebut sebagaimana harapanmu kepada orang tersebut.


Semoga jawaban ini bisa membantu ya, kak. Selamat berproses dalam mengenali dan mengembangkan diri.


Wassalamualaikum.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-14T12:20:41.032Z

Edited

Assalammualaikum, saya fitri, saya lagi di titik terendah kak, saya sudah berusaha kak tapi sampai detik ini saya belum mendapat keturunan, diantara keluarga saya dan suami saya hanya kami yg belum dikasih ktrunan, terkadang saya suka minder banget kak, dan rasanya malu untuk keluar rumah karena tkut ditanya udah punya anak, karena saya juga sudah berumur kak, kadang saya suka nangis sendri kak smpe dada sakit memohon terus, bagaimana cara nya ya kak untuk tidak sedih atau memikirkan belum dikasih ketrunan, terima kasih kak🙏 Pertanyaan oleh f***i_ha******i_298

Jawaban: 


Dijawab oleh Dina Ismi Hayati, M.Psi., Psikolog


Wa'alaikumussalam, kak Fitri.


Setelah membaca sedikit gambaran dari ceritamu, saya membayangkan rasanya tentu tidak nyaman dan bahkan melelahkan ya untuk berada dalam keseharian seperti itu. Kalau saya di posisi kakak, sepertinya saya juga akan merasakan rasa sedih, malu, kesal, capek bercampur aduk menjadi satu. Belum lagi juga mengerjakan pekerjaan atau tugas-tugas lainnya. Saya yakin dirimu dan suami sudah berusaha maksimal dan berdoa dengan sangat kuat. Namun demikian tidak dapat dipungkiri juga bahwa hal ini di luar kuasa kita. Dibandingkan mencoba untuk menghilangkan rasa sedih dan pikiran-pikiran yang muncul saat ini, lebih baik kita justru menyadari dan menerima pikiran dan perasaan itu apa adanya. Pikiran dan perasaan itu sangat manusiawi dan ketika kita menolaknya justru pikiran dan perasaan itu semakin kuat untuk "mencari perhatian" kita. Jadi, supaya dirimu merasa lebih tenang coba maklumi diri dan biarkan diri merasakan kesedihan itu apa adanya. Sebagai contoh, dirimu bisa mengucapkan atau berguman, "oh ini rasanya sedih. oh aku sedang merasa sedih sekarang." Dirimu juga bisa mencoba untuk mengungkapkan perasaan itu dengan cara bercerita kepada orang tepercaya atau menuliskan/menggambar/mewarnai. Hal ini dilakukan untuk memberi jarak (bukan menghilangkan) perasaan dan pikiran yang ada di dirimu. Setelah itu, ambil waktu sejenak, atur napas, dan minum air putih. Baru kemudian dirimu bisa pelan-pelan memproses apa yang sedang terjadi dan apa yang bisa dilakukan selanjutnya.


Saat ini yang bisa kita lakukan adalah mencoba yang terbaik kemudian pasrahkan kepada Allah atas hasilnya. Usaha kakak untuk mengelola diri ini merupakan suatu langkah dalam usaha mencapai apa yang kakak inginkan. Selain kegiatan fisik, pikiran dan perasaan negatif juga bisa membuat kita lelah, kakak juga menceritakan bahwa pernah menangis sampai dada terasa sakit. Pikiran dan perasaan kita berhubungan erat dengan tubuh kita. Tubuh yang kelelahan tentu berpengaruh pada kesiapan kita dalam menyambut keturunan. Usaha ini juga tidak lepas dari kerja sama suami dan istri. Persiapan sebelum memiliki anak perlu dilakukan oleh calon ayah dan ibu sehingga kerja sama dan komunikasi keduanya sangat penting. Sejalan dengan hal ini, dirimu juga bisa menceritakan keluh kesah kepada suami dan coba untuk refreshing bersama ketika merasa kelelahan.


Mungkin demikian yang bisa saya sampaikan kepada kakak. Semoga jawaban ini bisa membantu kakak untuk merasa lebih tenang dan semoga kakak senantiasa kuat dalam usaha untuk membuat kesehatan fisik dan mental kakak menjadi lebih baik.


Wassalamualaikum.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-14T11:48:13.921Z

Edited

Saya saat ini bekerja di bidang yg sangat saya gemari tapi disaat bersamaan anak saya sering sekali mengajak bermain saat saya kerja WFH. Tiba tiba ada perasaan ingin fokus kerja tp di sisi lain jg ingin bermain dgn anak. Di saat sdg bermain anak, terasa jg ingin kembali bekerja.


Bukan krn perasaan bersalah krn meninggalkan anak/pekerjaan tp lebih karena keinginan tsb sama sama kuat. Pernah timbul perasaan yg kuat ingin resign saat sedang asyik bermain, tp pernah jg timbul perasaan ingin tidak punya anak saat sedang asyik bekerja. Pertanyaan oleh Fu****

Jawaban: 


Dijawab oleh Agus Haryatmo, M.Psi., Psikolog


Bismillah,

Segala puji hanya kepada Allah Subhana wa ta'ala, Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wassalam.


Bersyukur anda mendapatlkan pekerjaan yang sesuai dengan minat, dan saya salut anda seorang ayah yang luar biasa karena masih punya keinginan kuat untuk ikut mengasuh anak.


memang ketika kerja WFH gangguan dari anak akan sedikit banyak mempengaruhi kualitas kinerja kita. dan seharusnya sebagai orang yang sudah dewasa kita mampu mengatur waktu yang tepat untuk bisa bekerja dengan baik maupun mengasuh anak dengan baik, karena sebenarnya keduanya bukan sesuatu yang harus dipertentangkan dan harus memilih salah satu.


bekerja menjadi kewajiban kita karena kita wajib mencari nafkah dan bermain bersama anak juga kewajiban pengasuhan anak, namun saya memahami dari pertanyaan ini sebnarnya masalah bermain dengan anak bukan kerana bonding atau kelekatan dgn anak namun justru karena anda merasa nyaman dan mendapatkan kepuasan ketika bermain dengan anak kemudan berlaku seperti anak-anak, kalau memang seperti itu beberpaa hal yang perlu dilakuakn


1. berikan jam kerja seperti biasa jam kantor dan pada saat itu memang inbteraksi dengan anak diminimalisir.


2. coba renungkan kembali, apakah ada masa dimana dulu waktu anak2 kebutuhan bermain masih kurang karena beberapa hal, jika ya maka sebaiknya mulai belajar memaafkan masa lalu kita.


3. kalau kedua keinginan tersebut memang sama-sama kuat lebih baik konsultasi ke profesional sehingga bisa dibantu dengan lebih tepat


Wallahu a’lam bish-shawab


Pertama kali diunggah pada 2022-09-14T06:00:56.869Z

Edited

Assalamu'alaikum kaka gimana caranya untuk mengikhlaskan dan maampi memaafkan seseorang terdekat kita atas kejadian di masa lalu atau kejadian pahit dalam hidup tanpa harus trauma trauma lagi


Pertanyaan oleh m****a_ro*****_211

Jawaban: 


Dijawab oleh Suci Yolianda, S.Psi


Waalaikumsalam, bismillah.


Untuk sampai ke pemikiran masa depan, pastinya harus selesai dengan masa lalu. Namun faktanya tidak mudah memang berdamai dengan masalah di masa lalu. Tapi kita bisa mencoba untuk meniatkan sesuatu hal dalam perjalanan hidup hanya untuk Allah. Sebelum kita sampai ditahap ikhlas, pastikan dulu mempunyai kesadaran untuk memaafkan kesalahan-kesalahan meskipun masih terasa pahit ketika teringat hal tersebut. Perasaan marah dan kesal merupakan respon normal ketika kita dikecewakan atau dibuat sedih oleh orang lain. Tapi, kita tetap berbenah dengan cara tidak stuck memikirkan kejadian tersebut. Bisa mulai dari menenangkan diri. Merubah cara kita berpikir terhadap suatu masalah. Coba untuk berpikir kedepan artinya kehidupan kita harus terus berlanjut. Jangan sampai membuat kita tertahan di lingkaran permasalahan. Perilaku memaafkan dengan kesadaran yang tinggi membuat hati kita secara bertahap menjadi lapang dada dan terhindar dari beban.


Berkaitan dengan trauma, usaha preventif dapat dilakukan dengan kita mengetahui bagaimana kita dapat mengelola masalah yang dihadapi oleh diri. Dengan pemahaman tersebut, kita bisa menentukan bagaimana kita harus menghadapi respon emosi. Misalnya ketika sedih kita mungkin merasa down atau kalut, tapi bisa dibarengi dengan istigfar, mengingat Allah dengan segala kasih sayang-Nya. Posisikan diri dengan baik jangan sampai mengabaikan emosi yang datang. Sadari, terima, dan respon emosi yang datang. InshaAllah perlahan-lahan perasaan negatif mereda.


Ketika sudah berusaha namun masih tetap kepikiran dan tidak menerimanya, coba dekatkan diri dengan Allah. Minta petunjuk dan kemudahan dariNya untuk menyelesaikan masalah yang mengganggu kita. Bismillah, karena Allah yang maha membolak balikkan hati kita, minta kepadaNya tetapkan hati kita kepada kebenaran & lunakkan hati kita yang mungkin saja dibelenggu dendam. Semangat ✨


Pertama kali diunggah pada 2022-09-14T01:43:43.109Z

Edited

Assalamu'alaikum, kak. Gimana ya kak biar ga insecure terus? Kadang suka merasa diri sendiri ga punya nilai, ngerasa rendah banget, ngerasa belum bisa ngasih dampak apapun ke sekitar, ngerasa paling belakang banget gitu. Sebagai manusia ciptaan Allah, kita harus punya nilai seperti apa kak? Kan kalo ikutin kata orang ga ada abisnya dan bisa beda-beda gitu ya. Kalo yang dipengenin Allah gimana kak? Thank you, kak. Have a nice day! Pertanyaan oleh sh*n*

Jawaban:


Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd


walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, terimakasih ya kak sudah menghubungi kami melalui QalbooApp.


MasyaAllah luar biasa sekali pertanyaannya,


Jika kita terus melihat kekurangan kita dan membandingkannya dengan orang lain, dalam kadar yang tepat bisa menjadi koreksi untuk memperbaiki diri ke depannya, tapi jika berlebihan & dari sudut pandang yang tidak sehat, justru membuat kita merasa rendah diri, merasa sedih dan pesimis.

Sehingga, Allahmengajarkan kita untuk tidak selalu melihat kepada orang lain. Untuk tidak iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Karena setiap kita diberi porsinya masing-masing.

Jatah rejeki, porsi kelebihan, porsi kekurangan, porsi ujian, porsi keberkahan, semuanya berbeda dan kita memiliki berkah, nikmat dan ujiannya masing-masing, yang berbeda.

Allahpercaya kita mampu, bahkan ketika kita tidak merasa mampu. Sehingga, dalam hidup kita jangan hanya melihat ke diri kita sendiri, tapi bagaimana cara Allahmelihat kita, dan betapa Allahsayang sekali dengan kita, betapa Allahmengamankan kita, betapa Allahselalu terus ada untuk membimbing dan mengarahkan kita.


Allahmenciptakan kita sudah dalam takaran sebaik-baiknya, tidak hanya perkara rupa, tapi semua persiapan dan kesiapan sudah Allah instal di dalam diri kita, nah tinggal kita bagaimana mengolah semua potensi yang sudah Allah tanamkan dalam diri kita semaksimalnya.

Potensi itu bisa sesuatu yang belum kita pahami (bakat, kelebihan, keterampilan atau keahlian yang belum kita asah) atau semua yang ada pada diri kita ini, adalah modal paket komplit yang sudah Allahsiapkan untuk kita.

Sehingga, ini menjadi motivasi untuk kita, bahwa apa yang sudah Allah berikan ini, harus kita maksimalkan untuk kembali mengesakan Allah, untuk kembali digunakan untuk berkegiatan dan bermanfaat bagi sesama, sebagai jalan kita beribadah kepada Allah, usaha kita mengolah diri kita, menemukan keterampilan keahlian, memproses diri kita supaya bisa bergerak dan bermanfaat dengan tujuan mensyukuri apa yang sudah Allahkasih ke kita.


Sehingga, tidak peduli sejauh apa orang lain berlari, yang penting adalah sudahkah kita mencoba. Allahtidak ingin usaha yang serta merta sempurna dan besar. Allahlebih suka usaha yang sedikit demi sedikit tapi konsisten. Termasuk kita mulai berkegiatan, bermanfaat, berkembang dan belajar sedikit demi sedikit yang mampu kita lakukan.


Saya yakin kakak sebenarnya memiliki potensi, modal, yang sudah Allahinstall khusus bagi kakak, yang mungkin belum kakak sadari, belum kakak kembangkan. Dan potensi atau modal itu tidak harus sesuatu bakat yang ekstraordinary, potensi itu bisa dilihat dari kita bisa berjalan, kita bisa menulis, kita bisa melihat, nah dari sini bagaimana modal kelengkapan tubuh dan pikirn ini bisa kita persembahkan untuk melayani Allah, yaitu menjadi bermanfaat bagi sesama, dengan bekerja dan terus mau belajar.


Jika kita melihat orang lain tampak sudah sangat jauh, Alhamdulillah, dengan perasaan belum banyak bermanfaat ini, tidak kita gunakan untuk memarahi/menghukum/memaki diri sendiri yang menjadikan kita merasa rendah diri, tapi bisa kita syukuri ini menjadi alarm untuk mulai bergerak.


Ucapkan terimakasih karena sudah bisa melihat kekurangan diri (karena tidak semua orang bisa mengintrospeksi kekurangan diri) yang bisa jadi modal, titik balik, untuk melakukannya dengan lebih baik dan sepanjang perjalanan kita bisa terus belajar.


Nilai apa yang Allahingin kita punya? Allahmenciptakan manusia dan jin, tidak lain tidak bukan untuk menyembahkan Allah. Allahmengajarkan kita untuk selalu mau belajar, untuk selalu mau memperbaiki diri, untuk selalu ingat Allah, untuk menjadi orang yang lurus, membawa kebaikan, Allahah ingin kita menjadi orang yang bahagia karena Al Quran diturunkan kepada kita sebagai kabar gembira.


Maka sejatinya tolak ukur kita berubah, dan alasan utama untuk bergerak bukan karena merasa tertinggal orang lain, atau ingin seperti orang kebanyakan, tapi menjadi seperti apa yang Allahsukai, menjadi seperti orng-orang yang Allahcintai. Yang demikianlah yang kita tiru bersama menjadi teladan. Nilai-nilai kehidupan yang dapat kita kembangkan ini bisa kita contek, kita pelajari dari cara Nabi Muhammad berperilaku, berkegiatan, bersikap semasa hidup beliau. Semoga membantu kak, dan semangat terus ya kak, untuk selalu memperbaiki diri dan mau belajar. Semoga kakak, dan kita semua selalu dalam bimbingan Allahdan menjadi orang-orang yang Allah sayangi, Amiiin.


Pertama kali diunggah pada 2022-10-24T18:03:24.126Z


Sebelumnya saya dididik oleh orang tua untuk menjadi perfeksionis dan harus bermanfaat bagi orang lain. Padahal saya sudah merasa tertekan untuk menjadi pribadi tersebut terutama berkaitan masalah sosialisasi,saya orang yang takut bergaul karena sifat ketidakenakan membuat saya kurang PD misal takut salah ngomong dll.bahkan sampai sekarang saya tinggal dirumah mertua saya,saya merasa tertekan untuk berusaha menjadi sosok yang perfect, saya sering overthinking pada sikap mertua karena saya tidak bekerja cari uang. Saya sekarang lebih senang menyendiri jika sudah beres rumah. Gimana solusinya kk Pertanyaan oleh Pertanyaan oleh sap****15

Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Terima kasih telah berbagi bersama kami ya kak.. Bagian yg menantang dalam perjalanan pernikahan salah satunya adalah masa penyesuaian ya kak, bagaimana yg selama ini telah terbentuk pada diri kita kemudian perlu untuk dikompromikan dg kondisi yg baru, peran yg baru, yg ada sejak menikah


Salah satu yg bisa membantu kita pada masa penyesuaian adalah seberapa kita mengenal diri kita sendiri, sehingga kita dapat menilai dg kondisi yg baru muncul, apa yg dapat kita lakukan.

Alhamdulillah dan barakallah kakak telah memiliki kesadaran tersebut seperti adanya kesadaran bahwa dari kecil telah dididik untuk menjadi perfeksionis. Namun pengenalan diri dan kesadaran tentang diri sendiri ini sebuah proses panjang kak, artinya hal tersebut perlu berjalan terus menerus.

Apalagi saat ini orang terdekat kakak bertambah dengan adanya suami, harapannya beliau juga dapat membantu kakak mengenali diri dengan lebih baik, begitu pula sebaliknya


Bagaimana caranya? Salah satunya dengan konfirmasi atau cross check Hal ini dapat dilakukan dg melihat pandangan atau penilaian orang terdekat kita mengenai diri kita yg selama ini telah kita yakini.

Penilaian dari orang terdekat diharapkan dapat memberikan pandangan yg lebih objektif mengenai diri kita

Misalnya di sini kakak merasa perfeksionis yg membawa perasaan tidak PD, takut, dan memunculkan overthingking Nah, kakak mungkin bisa cross check sisi perfeksionis ini kepada suami, bagaimana pendapat suami dan apa yg bisa dilakukan Begitu juga mengenai overthingking.

Ketakutan-ketakutan yg kakak pikirkan berkaitan dg penilaian mertua juga dapat dikonfirmasi melalui penilaian suami yg mungkin memiliki sudut pandang berbeda


Terakhir dan yang paling utama jangan lupa untuk senantiasa libatkan Allah ya kak, Perbanyaklah berdoa, misalnya dengan mengharapkan kelembutan hati Semoga Allah lembutkan hati kita untuk terus belajar hal baru begitu pula semoga Allah lembutkan orang-orang terdekat kita sehingga saat kita berniat baik dengan berinteraksi bersama mereka akan mendatangkan kebaikan, bukan justru kesalahpahaman yang memunculkan masalah


Wallahu'alam bishowab, Apabila tuntutan untuk menjadi perfect dan overthingking yg kakak rasakan terus berlanjut hingga mengganggu aktivitas keseharian kakak, silakan buka diri untuk mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater ya kak.. Semoga membantu ya kak, Salam Hangat :)


Pertama kali diunggah pada 2022-10-22T08:50:04.709Z

 bagaimana jika orang tua dan suami memerintahkan suatu yang mubah yang berlawanan diwaktu bersamaan,Mana yang harus lebih dahulukan. Ortu mengatakan jika perempuan tersebut ikut keputusan suami maka ketika sesuatu terjadi kedepannya pada si perempuan maka mereka tidak lagi mau ambil peduli. Jika ia ikut keputusan ortu, suami membolehkan saja tapi dengan beberapa perubahan sikap dari suami yang tentu seorang istri paham akan hal tsb. Pada saat ini org tua sangat butuh bantuan untuk mengasuh adik dikarenakan mereka bekerja. Hanya sekitar 1-2 pekan. Mohon nasihatnya ya kk Pertanyaan oleh sap****15


Jawaban:


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Terima kasih untuk pertanyaannya ya kak,


Dilematis sekali ya kak situasinya, satu sisi kita punya kewajiban untuk patuh kepada suami sebagai istri, namun juga tak bisa lepas untuk berbakti kepada orang tua sebagai anak..

Apalagi dg konskuensinya masing-masing ya kak saat kita memilih salah satunya.


Dengan segala keterbatasan dan kelemahan kita sebagai hamba ya kak, sebenarnya nyaris tidak ada keputusan yg paling tepat, namun kita bisa memilih kondisi yg sekiranya konsekuensi dari situasi tersebut paling bisa kita hadapi.

Oleh karenanya kita juga perlu mengukur ya kak, kira-kira dari pilihan kita manakah yg mendatangkan manfaat lebih besar dibandingkan mudharatnya.

Kalaupun keduanya sama-sama ada mudharatnya, maka sebisa mungkin kita pilih yg paling sedikit atau ringan mudharatnya.


Tentu saja untuk memahami mana yg lebih besar manfaat dan mudharatnya, kita perlu memeriksa kembali niat kita ya kak. Meluruskan kembali niat, untuk apa sebenarnya tujuan akhir dari kita menentukan pilihan ini

Apakah semata karena tidak enak dg penilaian manusia, atau mungkin ada dorongan dari diri untuk terlihat menjadi orang yang baik, Maka dengan menguatkan kembali niat kita dalam melakukan sesuatu hanya untuk Allah semata, maka semoga Allah limpahi keringanan dalam menjalaninya, dan keberkahan dalam setiap pilihan kita ya kak..


Mengingat posisi kakak kini telah menikah, tentu pertimbangannya bukan lagi hanya tentang diri kita saja ya kak, namun perlu juga untuk mempertimbangkan kepentingan bersama keluarga, dalam hal ini bersama suami sebagai pasangan.

Alangkah baiknya jika selama proses pengambilan keputusan dan saat menjalaninya dapat dikomunikasikan dan disepakati bersama suami,

sehingga terbentuk persepsi yang sama antara kakak dan suami, terbentuk kesepakatan sikap mengenai kondisi tersebut, serta seberapa jauh misalnya bantuan yang bisa dilakukan, dan bagaimana mengatasi konskuensi yang mungkin akan dihadapi bersama. Bisa juga dengan saling membicarakan, mendengarkan, dan memahami harapan serta tanggapan dari masing-masing pihak terkait kondisi yang saat ini dihadapi.


Di atas semua itu kak, jangan lupa untuk selalu libatkan Allah dalam setiap pengambilan keputusan ya kak, Jika diperlukan mungkin kakak bisa juga dg menunaikan sholat istikhoroh, memohon petunjuk agar Allah pilihkan urusan yg terbaik untuk dunia dan akhirat kita kelak. Wallahu'alam bishowab, Semoga membantu ya kak, dan semoga lekas ada titik terang, Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2022-10-16T11:31:04.286Z

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kak, izin bertanya. Kakak saya adalah salah satu penderita penyakit kejiwaan tersebut sejak empat belas tahun yang lalu. Sedih rasanya setiap hari harus melihat beliau minum obat yang cukup banyak. Apalagi saat beliau kambuh sakitnya, tertampar rasa hati. Apalagi ibu saya. Manakala kambuhny itu semakin sering dan membuat kami kewalahan menghadapi beliau. Bicara tanpa arah sangat lama bahkan tidak jelas juga berkata-kata kasar dan tidak sopan. Bagaimana kak menghadapi beliau saat sudah kambuh dan saat sembuh? Bagaimana agar kami bisa membantu beliau? Pertanyaan oleh s**i_y****a_s**i__14

Jawaban:  

Dijawab oleh  Kak Nafisah, Konselor Qalboo


Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh



Bismillahirrahmanirrahim, memang sulit ya jika orang menghadapi orang dengan skizofrenia, apalagi jika orang tersebut adalah keluarga yang dekat dengan kita. Hal yang dapat kita lakukan untuk membantu adalah bersabar dan berusaha untuk menemaninya. Kita bisa memberikan dukungan dan menjadi tempat untuk curhat. Kita juga bisa mendoakan keluarga tersebut dan meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala untuk kesembuhan dan kesejahteraan keluarga kita yang saat ini mengalami musibah. Kita bisa meminta anggota keluarga lain untuk ikut membantu memberikan dukungan baik secara spiritual maupun secara materi. Ingatkan mereka bahwa mereka saat ini tidak sendiri dan ada keluarga yang siap membantu dan memberikan dukungan. Sekian saja saran dari saya, semoga bisa membantu. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan keteguhan kepada kakak dan keluarga dalam menghadapi cobaan saat ini. Terima kasih🙏


Pertama kali muncul pada 2022-09-10T02:50:44.999Z


Edited

Assalamualaikum,


Aku mau curhat, jadi aku memang suami yg jauh dari baik, dulu aku cuek banget sama keluarga, selalu fokus kerja dan dunia. Dulu aku jarang solat dan memberikan asupan spiritual ke keluarga. Sedangkan istri menegur tiap hari ketika saya tdk solat dan terleha dgn dunia. Namun setelah teman saya datang (cewek), saya mulai berubah, saya lebih dekat dengan Allah dan selalu meluangkan waktu sebisa mungkin untuk keluarga. Tapi, istri selalu bertengkar sepele apapun itu krn masih trauma dgn saya yang dulu. Dan bilang saya berubah krn org lain dll. Gimana ya biar istri menerima saya?


Pertanyaan oleh Red - One Piece ~ yuhuuuuu

Jawaban:


Dijawab oleh Wahyu Hasni Ilmi, M.Psi., Psikolog


Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.


Sebelumnya terimakasih ya kak sudah berbagi cerita 😇.


Di dalam hubungan rumah tangga, pasti akan selalu bertemu dengan masalah, seperti masalah ekonomi, kurangnya perhatian kepada keluarga, adanya orang ketiga, faktor mertua, terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan kurangnya komunikasi yang baik, coba kakak renungkan kembali masalah inti dari rumah tangga kakak. Di sini saya akan memberi sedikit saran bagaimana agar istri bisa menerima kakak kembali.



1. Cobalah untuk meluangkan waktu lebih lagi untuk istri mungkin sebelumnya kakak sudah melakukan ini, namun lakukan lagi secara konsisten, misal membawa istri liburan berdua, quality time dengan istri itu sangat penting agar semakin mempererat hubungan antara suami dan istri.



2. Cobalah berbicara berdua, hal ini sangat penting yang harus kakak lakukan, ketika berbicara masalah dengan istri, cobalah mencari waktu yang baik, seperti sebelum tidur, ungkapkan semua yang ingin kakak ungkapkan, berikan pemahaman kepada istri.



3. Berikan perhatian, kepada istri wlaupun hal kecil sekalipun, perempuan adalah mahluk yang mudah luluh hatinya, tetapi sulit untuk melupakan, maka dari itu kakak berikan perhatian, dan berusaha untuk memahami istri kakak. Karena menerima luka itu juga butuh proses. Dan tugas kakak untuk membantu istri dalam proses itu.



4. Sebisa mungkin, jangan pernah berteriak, ataupun berkata kasar ketika bertengkar dengan istri.



5. Sering-sering untuk mengajak istri solat berjamaah, dan berdoa kepada Allah agar semua masalah rumah tangga yang kakak alami segera diberikan titik terang.



Barakallahufikum, semoga jawaban ini dapat membantu, dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala, selalu melindungi dan memberikan keberkahan, serta kebahagiaan untuk rumah tangga kakak.



Aamiin


Pertama kali diunggah pada 2022-09-07T05:21:11.749Z

Assalamualaikum kak mau tanya,

kalau kita lagi berantem sama orangtua tuh kita harus mesti ngalah terus ya walaupun disalahkan terus?

Boleh gak sih kita bela diri? Apa pembelaan diri seorang anak itu dianggap melawan orangtua?


Pertanyaan oleh Nanasss

Jawaban: Dijawab oleh Hanna Permata Hanifa, S.Pd Walaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, Terimakasih sudah menghubungi kami melalui Qna QalbooApp ya..


MasyaAllah, memang ya kak kalau kita sedang tidak sejalan, tidak sepandangan dan tidak sependapat dengan orang tua, sangat menyakitkan.


Terlebih jika respon dan reaksi orang tua atas ketidaksepakatan tersebut menyakitkan, berupa bentakan, ucapan yang menyakitkan, atau bahkan dianggap sebagai sikap melawan kepada orang tua.


Padahal mungkin, maksud kita semua adalah menyampaikan sudut pandang kita yang mungkin berbeda, tapi seakan dinilai serta merta melawan dan tentu, kita semua tidak bermaksud menjadi durhaka dan menjadikan kita merasa tidak didengarkan aspirasi kita, tidak dianggap penting keinginan/ keputusan kita dan kita merasa serba salah dan membuat kita menjadi sangat sedih.


Dari sini kita dapat belajar bersama untuk membangun komunikasi yang sehat, efektif dan nyaman. Walaupun komunikasi berhasil harus ada usaha timbal balik dari kedua belah pihak yang terlibat, tapi setidaknya ini bisa kita mulai dari diri kita sendiri untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan orang tua.


Menyampaikan aspirasi, keinginan, atau kebenaran yang harus diperjuangkan perlu disampaikan dengan baik. "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran: 159)


Selain itu, kita perlu memahami apakah hal-hal yang dipertentangkan dalam pertengkaran itu apakah sesuai dengan prinsip agama atau tidak? Yang kita iikuti adalah yang sesuai aturan agama. Kita bisa saja salah, orang tua bisa saja salah. Kita bisa benar, orang tua bisa benar juga. Jika pendapat yang kita yakini itu dibenarkan agama, maka patut diperjuangkan untuk mendapatkan ridho orang tua.


Dalam komunikasi dengan orang tua yang sudah sering terjadi pertengkaran, pastikan kakak dalam keadaan tenang dan memiliki kekuatan/ energi untuk melangsungkan komunikasi dengan teduh (tenang, tanpa teriakan, tidak menyalahkan pihak lain dan menyampaikan pesan dari sudut kakak, dianjurkan dengan i-statement sebagai upaya untuk bisa asertif). Jika dirasa respon orang tua atau orang lain tidak nyaman, mereka menjadi agresif serta merta menyalahkan tanpa mempertimbangkan alasan dibalik itu semua atau pembicaraan sudah kurang/ tidak bisa menemui titik terang, kita bisa ambil jeda terlebih dahulu dengan transisi yang halus dari pembicaraan tersebut. Kita juga perlu mohon ampun pada Allah ta'ala apabila atas ucapan dan sikap kita kepada orang tua ada yang menyakiti dan tidak baik. Karena bagaimana pun, adalah perintah dari Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an untuk tetap bersikap baik kepada kedua orang tua, untuk mendoakan kebaikan dan kasih sayang Allah untuk orang tua. Ini kita lakukan karena kita taat pada Allah, meski sedang diuji dengan hubungan keluarga.


Satu hal yang harus selalu kita pegang teguh bersama adalah bahwa Allah-lah yang menggenggam hati setiap manusia. Kita bisa banget mendoakan orang tua kita supaya hati beliau-beliau ini Allah lembutkan, Allah luluhkan, Allah lunakkan, Allah bantu lapangkan hati dan wawasan mereka sehingga jalan keluar dapat ditemukan demi kebaikan bersama.



Tetap semangat, semoga menjadi ikhtiyar mendatangkan jalan keluar yang manis, Semoga jawabannya membantu dan menguatkan kakak. Semoga Allah mudahkan. Amiiin Pertama kali diunggah pada 2022-10-01T16:14:14.467Z

Assalamualaikum kak izin bertanya


Apakah perilaku anak ketika dewasa yy tdk bsa brtanggung jwab, menyakiti org lain dll itu slalu disebabkan karena pola asuh orgtua ktika kecil-remaja-dewasa ? Pertanyaan oleh d*n*_s*sw*n*_m*l**_3

Jawaban: 


Dijawab oleh Rizki Setyasri, M.Psi., Psikolog


Wa'alaykumsalam warrahmatullah wabarakatuh kak.. Terima kasih sudah bertanya ya kak..


Ada banyak hal ya kak yang turut berperan membentuk pola perilaku kita Pola asuh menjadi salah satu faktor yang berperan, namun bukan satu-satunya Ada faktor biologis seperti genetika, struktur otak, hormon, atau fungsi dari neurotransmitter Kemudian faktor psikologis seperti kecenderungan kepribadian dan faktor internal lainnya Ada pula faktor sosial seperti lingkungan yang lebih luas dari lingkungan keluarga Ada juga faktor perkembangan yang berkaitan dengan pengalaman sebelumnya yang dialami oleh yang bersangkutan


Semoga membantu ya kak, Salam Hangat.


Pertama kali diunggah pada 2022-09-18T06:05:58.259Z

    Tentang

    Kumpulan tanya jawab dengan Psikolog dan Konselor Qalboo. Q...

    bottom of page